Suciwati 'murnikan' Aksi Kamisan di Malang
Merdeka.com - Istri mendiang almarhum Munir Said Thalib, Suciwati turun tangan dalam Aksi Kamisan di Malang setelah sebelumnya sempat dibubarkan sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Dua kali Aksi Kamisan dibubarkan lantaran dianggap menyuarakan separatisme.
Suciwati bersama puluhan aktivis pergerakan di Kota Malang kembali menggelar Aksi Kamisan. Aksi mereka pun berjalan aman hingga pukul 17.00 WIB, sebagaimana surat pemberitahuan.
"Sebetulnya murni sejak awal, cuma bahwa ada isu-isu yang ikut masuk tanpa persetujuan kita," kata Suciwati usai aksi di depan Balaikota Malang, Kamis (18/10).
-
Siapa yang membantu Munir dalam proses deradikalisasi? 'Di sana saya mendapatkan pembinaan yang komprehensif, mencakup aspek keagamaan, wawasan kebangsaan, dan psikologi, serta melibatkan banyak pihak dari akademisi berpengalaman hingga tokoh masyarakat.'
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Bagaimana Munir mengubah pandangan radikalnya? Pentingnya pembinaan keagamaan dan wawasan kebangsaan menjadi titik balik baginya.
-
Kenapa Muhaimin Iskandar melakukan sidak? Ketua Timwas Haji DPR Muhaimin Iskandar melakukan inspeksi mendadak ke tenda haji jemaah Indonesia di Mina, Arab Saudi, Rabu 19 Juni 2024. Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal.
-
Apa yang dilakukan Kasad Maruli? Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menghadiri acara pelepasan elang Jawa di tempat latihan Kostrad.
-
Siapa yang diajak tos Maruli Simanjuntak? Diajak tos dan dirangkul, seorang bocah perempuan bereaksi dengan begitu menggemaskan.
"Karena banyak temen-temen yang sejak awal ada, waktu itu lagi sibuk tidak sempat hadir. Mereka kemudian pakai Aksi Kamisan itu pakai isu mereka. Padahal mereka belum pernah mendiskusikan aksi itu dengan kami. Itu yang kita jaga hari ini, untuk ke depan jangan sampai itu terjadi," jelasnya.
Agar tidak kembali terulang, telah dibentuk panitia khusus. Pihaknya juga akan selalu memberi surat pemberitahuan kepada polisi setiap aksi digelar.
Suci menolak anggapan Aksi Kamisan ditunggangi isu separatisme. Ini terjadi karena ada kelompok yang menggunakan aksi Kamisan untuk kepentingan lain.
"Nggak (ditunggangi), ada yang memakai. Kalau ditunggangi, kita kayak orang bodoh saja, ada yang menunggangi. Kita waktu itu karena teman-teman yang pegang isu sedang di Surabaya, kemudian dipakai, tidak komunikasi dengan kita," katanya.
Aksi Kamisan di Kota Malang sudah 2 tahun berjalan dan tidak pernah terjadi masalah. Masing-masing pihak melakukan perbaikan baik polisi maupun para aktivis di pergerakan. Namun ditegaskan bahwa Aksi Kamisan bukan gerakan dari separatisme.
"Kita punya role, bahwa ideologi kita adalah kemanusiaan. Kita tidak mendukung separatisme, karena kita cinta Indonesia, kita mau memperbaiki Indonesia. Kalau mau keluar Indonesia, bukan bersama kita, punya ruang sendiri," katanya.
Suciwati juga menegaskan bahwa Aksi Kamisan adalah aksi damai yang tidak pernah berafiliasi soal kemerdekaan bangsa lain atau apapun. Karena tujuan aksinya untuk memperbaiki negara ini yakni salah satunya Melawan Imunitas.
"Karena selama ini banyak sekali, soal penculikan, penembakan mahasiswa, pembunuhan, almarhum Munir termasuk, itu selama ini pelakunya tidak pernah ditangkap. Mereka mendapatkan eksklusif secara hukum, bahkan dipromosikan," katanya.
"Kita tidak mau itu terjadi, ada orang ditembak, diculik kemudian tidak ada yang dihukum. Kemudian mereka menikmati kebebasan. Itu yang kita kritik dengan keras," katanya.
Kejadian itu tidak boleh terulang dan terjadi terus menerus, sehingga Aksi Kamisan harus terus digelar di Malang, Surabaya, Bandung beberapa kota besar di luar Jawa.
Dua kali Aksi Kamisan dibubarkan oleh Ormas yang keberatan dengan isu kemerdekaan Papua Barat. Aksi saat itu diikuti para mahasiswa asal Papua yang memang sudah beberapa kali menggelar aksi serupa di Kota Malang dan sekitarnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaDalam konteks HAM, yang menjadi pijakan dijelaskannya yakni yang pertama memori kolektif korban dan kedua adanya kesamaan kronologis peristiwa.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaAdapun kericuhan terjadi sekitar dua kali, pukul 5 sore dan saat memasuki waktu salat Magrib.
Baca SelengkapnyaPerlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaTokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama
Baca SelengkapnyaOrganisasi Sumatra Thawalib berkontribusi besar bagi perkembangan Islam di Nusantara.
Baca SelengkapnyaIa terlibat dalam perlawanan kebijakan pemerintah lalu bergabung dengan PRRI.
Baca SelengkapnyaTNI versus Tokoh PKI Kebal Peluru, apa yang dilakukan untuk melawan PKI?
Baca SelengkapnyaSebuah organisasi besar yang berhaluan Syafii Asy'ari ini berubah menjadi partai politik golongan kaum tua untuk menandingi gencarnya gerakan kaum muda.
Baca SelengkapnyaPengurus Masjid Assalam Purimas pun membeberkan kronologi GP Ansor membubarkan jemaah di Masjid Assalam Purimas Kota Gunung Anyar.
Baca Selengkapnya