Sudah 2 kali RS Myria Palembang diteror bom
Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengaku sudah mengetahui keberadaan pelaku teror bom di Rumah Sakit Myria Palembang, Senin (11/7) lalu. Penyelidikan juga dilakukan melalui koordinasi dengan PT Telkom untuk melacak nomor telepon pelaku teror.
"Nomornya masih pendalaman. Pelakunya masih di daerah Sumsel, nunggu waktu saja (diringkus)," papar Direktur Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol DTM Silitonga, Rabu (13/7).
Selain memburu pelaku, kata dia, penyidik juga menyelidiki motif teror ini. Sebab, teror serupa pernah ditujukan kepada RS tersebut pada tahun 2012 lalu.
-
Kapan serangan ini terjadi? Perusahaan keamanan Symantec menemukan bulan ini bahwa tautan tersebut mengarah ke situs web palsu yang meminta penerimanya mengungkapkan nomor ID Apple mereka.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Kapan perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Dimana peristiwa itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/7).
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
"Kejadiannya berulang. Tahun 2012 lalu ada juga teror di RS Myria. Kita cari tahu apa motifnya," beber Silitonga.
Sebelumnya, RS Myria berada di Jalan Kolonel H Burlian Palembang mendapat teror bom dari penelpon gelap, Senin (11/7) sekitar pukul 10.30 WIB lalu.
Teror ini diterima petugas operator bernama M Catur Yuliantoro (19) yang menerima dua kali telepon dari seseorang. Suara dalam komunikasi telepon pertama tidak jelas dan setelah telepon kedua baru terdengar kalimat, 'rumah sakit kamu akan saya bom'.
Mendengar perkataan tersebut, Catur menghubungi security dan dilanjutkan melapor ke kantor polisi.
Jajaran polisi militer, tim Gegana Anti Teror, dan Brimob Polda Sumsel langsung menyisir RS Myria, dari lantai satu hingga lantai empat.
Sekitar 2,5 jam melakukan penyisiran, petugas tidak menemukan benda mencurigakan.
Saat petugas melakukan penyisiran, aktivitas rumah sakit tetap melayani pasien rawat jalan dan inap seperti biasa. Staf rumah sakit mencoba menenangkan pasien yang curiga dengan kehadiran anggota polisi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSeorang relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menjadi korban penembakan orang misterius di Sampang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaToko di samping kantor polisi tapi kemalingan berkali-kali. Bagaimana bisa? simak kronologinya
Baca SelengkapnyaPelaku terakhir kali beraksi dengan mengaku sebagai anggota Polri.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaHari ini Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, akan melakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peran pelaku saat pembubaran diskusi kebangsaan di Kemang.
Baca SelengkapnyaKasus penembakan ini mulai menemui titik terang.. Diduga, pelaku penembakan satu orang.
Baca SelengkapnyaSjarie Sjamsoedin mengatakan kondisi Muarah, Relawan Prabowo-Gibran mulai membaik.
Baca SelengkapnyaLokasi itu selama ini tempat warga mabuk-mabukan. Kondisi itu membuat masyarakat setempat menjadi tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaTKP penembakan diduga lebih dari satu lokasi dan pelaku lebih dari satu orang.
Baca Selengkapnya