Sudah 2 pekan warga 14 desa di Aceh Utara diganggu kawanan gajah
Merdeka.com - Sebanyak 14 desa di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara diganggu oleh puluhan gajah liar sejak 2 pekan ini. Hewan berbadan besar ini kerap merusak perkebunan warga, seperti pinang, pisang dan sejumlah tumbuhan kebun lainnya.
Informasi yang berhasil merdeka.com himpun, kawanan gajah ini sejak sepekan sebelum Lebaran sudah berada sekitar 50 meter dari perkebunan warga. Sehingga warga pun dibantu oleh tim Conservation Response Unit (CRU) Cot Girek, Aceh Utara menghalau dengan menggunakan peralatan seadanya.
Ketua Serikat Hijau Indonesia (SHI) Retno Sugito yang ikut memantau langsung mengatakan, gajah liar tersebut juga berada dekat dengan PTPN I Aceh Utara. Bahkan kawanan gajah yang terbagi beberapa kelompok kecil siang malam berada di lokasi tersebut.
-
Kenapa gajah memakan daun khusus? Selain itu, gajah juga menunjukkan tingkat pemahaman dan kecerdasan yang tinggi dalam penggunaan peralatan serta pengobatan diri. Mereka akan memakan daun tanaman khusus untuk menyembuhkan penyakit dan bahkan mampu menginduksi persalinan.
-
Apa yang dilakukan untuk menyelamatkan gajah? 'Ini adalah evakuasi terbesar yang pernah kami lakukan untuk menyelamatkan mereka; air meningkat dengan sangat cepat,' ujar Saengduean 'Lek' Chailert, pendiri Elephant Nature Park, kepada CNN, menambahkan bahwa banjir kali ini adalah yang terburuk yang pernah dialami oleh kebun tersebut.
-
Bagaimana prajurit TNI menangkap biawak tersebut? Saat berada digenggaman tangan sang prajurit, biawak itu nampak brutal dan mencoba untuk melarikan diri.
-
Apa itu Galah Hadang? Permainan ini disebut juga dengan gobak sodor.
-
Hewan apa yang menyerang hewan ternak? Kelelawar ini tidak menyerang manusia, melainkan hewan ternak. Paling umum terdapat di Amerika Selatan dan Tengah.
-
Kenapa Domba Garut diadu? Bermula dari sifat-sifat inilah, para penggembala mendapatkan ide untuk mengadukan domba peliharaannya dengan domba angonan anak gembala lain.
"Menurut pengakuan warga, ada sekitar 40 ekor gajah berkeliaran di kawasan itu sejak sepekan sebelum Lebaran," kata Retno Sugito, Senin (11/7).
Sugito mengaku baru saja memperoleh informasi, gajah liar tersebut semakin mendekati perkebunan dan permukiman warga. Hingga sekarang warga masih berusaha menghalau agar tidak masuk ke perkampungan.
"Warga sekarang hanya bisa menghalau agar tidak merusak kebun," tukasnya.
Dia berharap PTPN I, perusahaan yang menanam sawit di kawasan tersebut bisa mengambil peran untuk mencegah terjadi konflik satwa dengan manusia. "PTPN I harus melakukan pencegahan, agar tidak terjadi konflik satwa," pintanya.
Sementara itu Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Genman S Hasibuan membenarkan ada kawanan gajah sejak sepakan sebelum Lebaran mendekati perkebunan warga.
Pihaknya telah melakukan pencegahan dengan cara menghalau gajah tersebut. Sehingga gajah tersebut tidak merusak perkebunan dan permukiman warga.
"Sudah ada CRU di sana yang membantu warga untuk menghalau gajah liar tersebut. Itu sudah terjadi beberapa waktu lalu," kata Genman S saat dihubungi.
Menurutnya, kawasan tersebut merupakan habitat gajah yang telah berubah fungsi. Seperti adanya perkebunan, permukiman warga dan sejumlah perubahan fungsi hutan lain.
Sehingga wajar ada gajah yang turun ke lokasi tersebut. Karena memang itu merupakan habitatnya. Apa lagi, habitat gajah tersebut sudah ada tanaman yang menjadi makanan gajah.
"Itu sebenarnya habitat gajah. Kemudian warga ada yang menanam tanaman yang disukai gajah, seperti sawit, jadi gajah pasti akan datang," imbuhnya.
Oleh itu, agar tidak terjadi konflik satwa dengan manusia, Genman menyarankan agar warga tidak menanam sesuatu yang digemari gajah, seperti cengkeh dan lada.
"Lihat saja dulu waktu masa Iskandar Muda, bisa hidup berdampingan dengan gajah. Dulu tidak ditanam tanaman yang mengundang gajah datang. Kearifan lokal inilah yang harus ditumbuhkan lagi," ujarnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa terjadi pada Jumat dinihari pukul 01.00 WIB, di Dusun Talang Sindang, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaSemua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.
Baca SelengkapnyaKorban tak sempat lagi menyelamatkan diri lantaran keburu diserang gajah-gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis menimpa seekor induk gajah dan dua anaknya di India yang keluar dari hutan untuk mencari makan. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaBeberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.
Baca SelengkapnyaSerangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Baca Selengkapnya