Sudah 3 hari jasad korban diterkam buaya di Nunukan belum ditemukan
Merdeka.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengaku pencarian korban terkaman buaya mengalami kendala arus Sungai Bungkayang di Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku cukup deras.
Kepada Basarnas Kabupaten Nunukan, Octavianto mengatakan, di hari ketiga pencarian korban Krisman (41) belum membuahkan hasil, meskipun berbagai upaya telah dilakukannya bersama tim pencari lainnya.
"Tim pencari memang mengalami kendala dimana arus air Sungai Bungkayang sangat deras, sehingga menyulitkan mempercepat pencarian korban," ujar Octavianto, Kamis (12/5).
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
Arus air sungai yang deras menjadi penghalang, bahkan menjadi ancaman tim gabungan pencari terdiri dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Brimobda, Polsek Sebuku, Koramil Sebuku, Tim Sar PT Sago Pratama dan masyarakat setempat.
Arus air Sungai Bungkayang deras menjadi perhatian khusus tim pencari saat ini dibagi dua regu dengan pencarian berlawanan arah. Sungai itu selama ini dikenal sebagai sarang buaya ganas.
Octavianto juga mengungkapkan, Sungai Bungkayang ini banyak kayu-kayu hanyut dengan ukuran besar berdiameter dua meter panjang 20 meter. Kayu-kayu itu kadang muncul tiba-tiba di permukaan sungai kemudian tertabrak perahu.
"Banyak sekali kendala yang dialami tim pencarian selain arus sungai yang cukup deras juga banyaknya kayu-kayu yang hanyut yang berukuran besar dan panjang," beber Octavianto kepada Antara.
Sebelumnya, korban bernama Krisman (41), warga RT 01 Desa Makmur Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan ini diterkam buaya dari belakang saat sedang menarik kayu gelondongan di Sungai Bungkayang bersama istrinya bernama Rahma alias Simang (31).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaDi TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca Selengkapnya