Sudah 7 bulan berlalu, kasus penyidik KPK dijambret belum terungkap
Merdeka.com - Lebih kurang tujuh bulan lamanya kasus penjambretan laptop penyidik KPK ditangani kepolisian. Hingga kini belum ada tanda-tanda mengarah pada pelaku.
"Masih kita selidiki lagi karena saksi di TKP (Tempat Kejadian Perkara) sedikit, kemudian ada cctv juga kurang jelas menyorot ke motor. Jadi kita agak kesulitan menentukan siapa pelakunya," kata Kapolsek Setia Budi, AKBP Rachmat Sumekar, di Polsek Setia Budi, Jakarta Selatan, Senin (12/11).
Peristiwa itu terjadi sekitar 4 April lalu saat dirinya baru saha pulang dari Yogya. Dia baru saja turun dari taksi kemudian dijambret. Padahal dalam laptop tersebut banyak file penting yang berisi catatan keuangan perusahaan narapidana Basuki Hariman.
-
Siapa yang salah tangkap di kota kecil? Seorang petugas polisi di kota kecil menghentikan seorang pengendara sepeda motor yang kedapatan ngebut di jalan utama kota.'Tapi Pak,' kata pria pengendara motor itu, 'saya bisa menjelaskan alasannya.''Jangan banyak omong,' bentak polisi itu. 'Saya akan menahan kamu sampai Kepala Polisi datang.''Tapi, Pak, Anda harus dengar saya dulu. Saya …..,' coba menyela pembicaraan.
-
Dimana objek misterius itu terdeteksi? Tiba-tiba benda misterius itu terdeteksi melewati Bulan.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
"Dia juga sudah melapor ke sini dari lama," kata .
Rachmat mengaku pihaknya sedikit kesulitan mengungkap kasus ini karena hanya ada satu CCTV yang terdapat di lokasi tersebut yang dimiliki salah satu restoran di sekitar lokasi. CCTV tersebut juga belum bisa menjadi petunjuk untuk dapat mengungkap kasus perampasan laptop milik penyidik KPK itu.
"Yang punya CCTV hanya satu di restoran," ungkap Rachmat.
Sampai saat, sudah enam orang dimintai kesaksiannya soal insiden tersebut. Mulai dari sopir taksi, tukang parkir, dan rekan kerja pelapor.
"KPK sudah tahu, beberapa staf KPK sudah tahu bahwa kita sedang menangani kasus pencurian laptop dan mereka memberikan apresiasi atas kinerja kita. Cuma ya mereka juga menyadari bahwa tidak maksimal karena kurangnya saksi dan keterangan di lokasi," lanjutnya.
Rachmat menyayangkan atas keterlambatan pelapor ke pihak kepolisian saat kejadian. Surya baru melapor saat pagi setelah kejadian.
"Semua menyerahkan kepada kita KPK itu. Karena kan dia fokus ke kasus korupsi kan. Kalau dia langsung lapor pas saat kejadian itu kan bisa langsung kita tindak ke TKP. Ini dia lapornya udah paginya," kata Rachmat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggeledahan rumah Reyna Usman terkait kasus korupsi di Kemnaker.
Baca SelengkapnyaWilly menyebut saat ini pihak kepolisian dan juga pihak BNN juga telah dilibatkan untuk memburu ketujuh tahanan itu.
Baca SelengkapnyaTak ada sepatah kata pun dari penyidik KPK saat keluar gedung Setdaprov Jatim.
Baca SelengkapnyaSelama sidak, Willy mengaku menemukan sejumlah kejanggalan terkait dengan kaburnya tujuh tahanan itu.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaSekjen DPR Indra Iskandar sebelumnya bersama enam orang lain dicegah KPK ke luar negeri terkait penyidikan kasus dugaan korupsi proyek rumah DPR.
Baca SelengkapnyaHotman Paris soal Misteri Hilangnya Motor Pegi Setiawan: Bukti Tidak Lengkap, Belum Bisa Ditetapkan Tersangka!
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri masih menunggu laporan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), selaku pihak menemukan belasan senjata api di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dilakukan untuk mencari bukti lanjutan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina ditangkap.
Baca Selengkapnya