Sudah Ada PSBB dan Larangan Mudik, Prediksi Puncak Covid-19 Harus Diperbarui
Merdeka.com - Banyak ilmuwan yang telah memprediksi kapan pandemi virus corona berakhir di Indonesia, dengan berbagai macam pemodelan dan perhitungan matematis. Walau, belum ada yang bisa memprediksi secara pasti kapan pandemi ini akan berakhir.
Menanggapi hal itu, Manager Grup Epidemiologi Spasial, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit, Iqbal Elyazar mengatakan hasil-hasil permodelan bisa digunakan sebagai penilaian tingkat efektifitas kebijakan pemerintah.
"Dalam periode hampir dua bulan Maret ini, pemodelan penyakit Covid-19 dapat berperan untuk menilai efektifitas tindakan pengendalian yang diambil pemerintah," ujar Iqbal saat dihubungi merdeka.com, Jumat (24/4).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa data penelitian sangat penting? Data merupakan informasi yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian atau tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Data ini diperoleh melalui berbagai macam sumber dan metode yang digunakan dalam penelitian.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Bagaimana cara peneliti memperoleh data kuantitatif? Dalam praktiknya, data kuantitatif didapatkan dari beberapa jenis metode penelitian. Pertama metode deskriptif, di mana peneliti memulai penelitian dengan menggambarkan fenomena yang terjadi, dengan gambaran subjek dan objek yang jelas. Kedua, metode komparatif, di mana peneliti mengambil data seobjektif mungkin, kemudian data akan dianalisis dengan teori yang jelas. Ketiga, metode korelasi, di mana data penelitian diambil dengan membandingkan apakah terdapat persamaan pada objek yang hendak diteliti. Keempat, metode survey, di mana peneliti mengumpulkan beberapa sampel berupa subjek orang untuk mencari jawaban konkret dari pertanyaan-pertanyaan penelitian. Metode ex post facto, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang nantinya akan dianalisis sebab akibat berdasarkan kajian teoritis yang jelas.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
Kendari demikian, Iqbal mengatakan bahasa terkait permodelan yang sudah ada harus diperbarui dan disesuaikan dengan data terbaru sesuai kondisi saat ini.
"Prediksi tentang puncak pandemi harus diperbarui, karena sudah ada tindakan-tindakan yang diambil pemerintah seperti PSBB, dan pelarangan mudik. Pemodelan prediksi puncak dulu dilakukan pada bulan Maret. Nah sehingga perlu diperbarui, untuk kondisi sekarang dengan menggunakan data yang lebih terbaru," ujarnya.
Lebih jauh, Iqbal mengungkapkan bahwa pemerintah juga harus terbuka terhadap data. Agar memudahkan ilmuwan mendapatkan sampel yang akan diteliti supaya mendapat gambaran terbaik.
"Ya Mudah-mudahan jumlah sampel yang diperiksa juga semakin banyak, sehingga ilmuwan dapat gambaran yang lebih baik," tuturnya.
Eijkman Siapkan Kajian Dampak PSBB dan Larangan Mudik
Iqbal menjelaskan bahwa Eijkman sudah tidak melakukan prediksi terhadap kapan puncak puncak pandemi. Tetapi akan melakukan kajian tentang bagaimana dampak PSBB dan larangan mudik terhadap mobilitas penduduk dan penurunan jumlah kasus positif.
"Karena dua itu adalah alat utama pengendalian Covid-19 yang diambil pemerintah untuk menekan penularan. Metode yang akan kita gunakan, pakai data volume pergerakan penduduk," jelasnya.
Menurutnya, tujuan penelitian tersebut untuk melihat tingkat kepatuhan masyarakat terhadap PSBB dan larangan mudik.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaFirman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR RI RI Sukamta kembali mempertanyakan mengenai hal ini karena Pemerintah belum juga memberi jawaban yang pasti.
Baca Selengkapnya"Dalam anggaran penyelenggara pemilu itu ada anggaran pemilu untuk situasi Covid," kata Hasyim
Baca Selengkapnyandonesia tidak akan mampu mencapai visi tersebut tanpa data yang akurat dan terpercaya.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPentingnya indikator untuk menentukan apakah negara sudah masuk dalam kondisi darurat.
Baca SelengkapnyaJuli ini Presiden Jokowi meminta layanan publik yang terganggu ransomware normal.
Baca Selengkapnya