Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah Ada PSBB dan Larangan Mudik, Prediksi Puncak Covid-19 Harus Diperbarui

Sudah Ada PSBB dan Larangan Mudik, Prediksi Puncak Covid-19 Harus Diperbarui Hari pertama PSBB di Bandung. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak ilmuwan yang telah memprediksi kapan pandemi virus corona berakhir di Indonesia, dengan berbagai macam pemodelan dan perhitungan matematis. Walau, belum ada yang bisa memprediksi secara pasti kapan pandemi ini akan berakhir.

Menanggapi hal itu, Manager Grup Epidemiologi Spasial, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit, Iqbal Elyazar mengatakan hasil-hasil permodelan bisa digunakan sebagai penilaian tingkat efektifitas kebijakan pemerintah.

"Dalam periode hampir dua bulan Maret ini, pemodelan penyakit Covid-19 dapat berperan untuk menilai efektifitas tindakan pengendalian yang diambil pemerintah," ujar Iqbal saat dihubungi merdeka.com, Jumat (24/4).

Orang lain juga bertanya?

Kendari demikian, Iqbal mengatakan bahasa terkait permodelan yang sudah ada harus diperbarui dan disesuaikan dengan data terbaru sesuai kondisi saat ini.

"Prediksi tentang puncak pandemi harus diperbarui, karena sudah ada tindakan-tindakan yang diambil pemerintah seperti PSBB, dan pelarangan mudik. Pemodelan prediksi puncak dulu dilakukan pada bulan Maret. Nah sehingga perlu diperbarui, untuk kondisi sekarang dengan menggunakan data yang lebih terbaru," ujarnya.

Lebih jauh, Iqbal mengungkapkan bahwa pemerintah juga harus terbuka terhadap data. Agar memudahkan ilmuwan mendapatkan sampel yang akan diteliti supaya mendapat gambaran terbaik.

"Ya Mudah-mudahan jumlah sampel yang diperiksa juga semakin banyak, sehingga ilmuwan dapat gambaran yang lebih baik," tuturnya.

Eijkman Siapkan Kajian Dampak PSBB dan Larangan Mudik

Iqbal menjelaskan bahwa Eijkman sudah tidak melakukan prediksi terhadap kapan puncak puncak pandemi. Tetapi akan melakukan kajian tentang bagaimana dampak PSBB dan larangan mudik terhadap mobilitas penduduk dan penurunan jumlah kasus positif.

"Karena dua itu adalah alat utama pengendalian Covid-19 yang diambil pemerintah untuk menekan penularan. Metode yang akan kita gunakan, pakai data volume pergerakan penduduk," jelasnya.

Menurutnya, tujuan penelitian tersebut untuk melihat tingkat kepatuhan masyarakat terhadap PSBB dan larangan mudik.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI
Heboh Isu Pandemi 2.0 di Tahun Ini, Begini Penjelasan Kemenkes dan IDI

Ahli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Arsip Penanggulangan Covid-19 DKI Bakal jadi Panduan jika Terjadi Wabah di Masa Depan
Arsip Penanggulangan Covid-19 DKI Bakal jadi Panduan jika Terjadi Wabah di Masa Depan

Firman mengatakan, seluruh data penanganan virus Covid-19 ini dikumpulkan dari para perangkat daerah dan BUMD seluruh DKI.

Baca Selengkapnya
DPR Minta Kominfo Jelaskan Nasib Data Pribadi Masyarakat Usai Serangan Siber PDNS 2
DPR Minta Kominfo Jelaskan Nasib Data Pribadi Masyarakat Usai Serangan Siber PDNS 2

Anggota Komisi I DPR RI RI Sukamta kembali mempertanyakan mengenai hal ini karena Pemerintah belum juga memberi jawaban yang pasti.

Baca Selengkapnya
KPU Sebut Ada Anggaran Pemilu untuk Situasi Covid-19
KPU Sebut Ada Anggaran Pemilu untuk Situasi Covid-19

"Dalam anggaran penyelenggara pemilu itu ada anggaran pemilu untuk situasi Covid," kata Hasyim

Baca Selengkapnya
Wamendagri Bima Arya: Validitas Data Dukcapil Kunci Sukses Indonesia Emas 2045
Wamendagri Bima Arya: Validitas Data Dukcapil Kunci Sukses Indonesia Emas 2045

ndonesia tidak akan mampu mencapai visi tersebut tanpa data yang akurat dan terpercaya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Belajar dari Pandemi Covid, Pentingnya Aturan Terkait Kondisi Darurat
Belajar dari Pandemi Covid, Pentingnya Aturan Terkait Kondisi Darurat

Pentingnya indikator untuk menentukan apakah negara sudah masuk dalam kondisi darurat.

Baca Selengkapnya
PDNS 2 Diganti, Pemerintah Targetkan Juli Ini Layanan Publik Kembali Normal
PDNS 2 Diganti, Pemerintah Targetkan Juli Ini Layanan Publik Kembali Normal

Juli ini Presiden Jokowi meminta layanan publik yang terganggu ransomware normal.

Baca Selengkapnya