Sudah bertemu JK, DPRD tetap konsisten pakai APBD 2014
Merdeka.com - Seluruh pimpinan DPRD DKI Jakarta diundang Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantornya. Mereka tiba di wapres sekitar pukul 16.45 WIB dan melakukan pertemuan secara tertutup dengan JK selama kurang lebih 1 jam lamanya.
"Saya dengan segenap pimpinan di undang wapres. Beliau bertanya masalah kekisruhan APBD 2015 untuk provinsi DKI Jakarta," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di kantor Wapres, Jakarta, Senin (23/3).
Bersama segenap wakil-wakil pimpinan DPRD, Prasetyo menjelaskan kronologis kejadian kekisruhan APBD kepada JK. Hingga pada pukul 15.15 WIB tadi, Prasetyo menggelar rapat dengan seluruh fraksi dan komisi di DPRD yang intinya menyerahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama untuk menggunakan APBD 2014 dengan Pergub yang dikeluarkannya.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa yang diminta DPRD DKI Jakarta terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
"Diputuskan APBD DKI memakai APBD 2014, artinya Pergub. Itu saja tadi masalahnya," tegasnya.
Pada intinya, Prasetyo menjelaskan, pihaknya selalu mengutamakan kepentingan rakyat akan hal ini. Tetapi jika DPRD dituding Ahok sebagai maling atau penipu, pihaknya tidak terima.
Oleh karena itu, Ahok sebagai kepala daerah dan sebagai pengguna anggaran diberi keleluasaan untuk menggunakan APBD 2014 dengan Pergub yang dikeluarkannya. Jika pembangunan Jakarta menjadi terhambat, Prasetyo menegaskan, bukan salah DPRD Jakarta.
"Kita intinya selalu memikirkan rakyat tapi apa yang terjadi sekarang udah compang-camping. Yang kita dikatakan maling penipu, kita sekarang punya sikap. Kita mendukung saudara gubernur, ya sudah pakai Pergub," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.
Baca SelengkapnyaIa justru mendorong nantinya tak hanya ada Pilgub melainkan juga Pilwalkot di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMahfud menyampaikan jika RUU DKJ sudah menjadi UU sifatnya mengikat.
Baca SelengkapnyaDPD menilai, atribusi wewenang kepada Wapres harus berdasarkan pelimpahan Presiden.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
Baca SelengkapnyaBadan Legislasi DPR menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) untuk dibahas di tingkat selanjutnya.
Baca SelengkapnyaHeru menjelaskan, pencabutan status ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) harus melewati proses yang cukup panjang.
Baca SelengkapnyaAPBDP 2023 terdiri dari Pendapatan Daerah yang diproyeksikan mencapai Rp70,63 triliun.
Baca SelengkapnyaTaryono menambahkan, pengesahan 1 RUU dari 47 Daftar RUU Prioritas 2024 merupakan potret buram kinerja legislasi DPR.
Baca SelengkapnyaPDIP akan tetap mendaftarkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaSeluruh pimpinan Fraksi dan Komisi di DPRD DKI Jakarta mayoritas tidak menyetujui permohonan pinjaman daerah itu.
Baca SelengkapnyaPKS menolak wacana tersebut karena dibuat secara terburu-buru dan tanpa kajian mendalam.
Baca Selengkapnya