Sudah dilarang ibu, Ikbal tenggelam saat berenang di Sungai Cisadane
Merdeka.com - Seorang bocah berumur delapan tahun, Ikbal Zaka Fikria, tenggelam saat berenang di Sungai Cisadane, Jalan Letda Dadang Suprapto, Kelurahan Grendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Minggu (13/9) sore.
Menurut teman korban, Farhat, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Ketika itu, Ikbal bersama lima temannya tengah berenang di pinggir Pusat Latihan Dayung. Lalu Ikbal dan salah satu temannya, Sahrul, berenang menjauh sekitar 10 meter dari sisi sungai. Mereka tak sadar menuju ke bagian sungai yang dalam.
"Tiba-tiba Ikbal dan Sahrul tenggelam dan berusaha minta tolong. Salah satu temannya, Agung berhasil nolong Sahrul. Tapi pas Agung ingin balik nolong Ikbal, dia keburu hilang tenggelam," kata Farhat.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
Ibu korban, Ria, yang mendengar anak pertamanya tenggelam langsung terkejut. Dia tak henti-hentinya menangis di rumahnya yang berada persis di seberang jalan dekat lokasi kejadian.
Menurut Ria, Ikbal yang bersekolah di SDN Grendeng 1 Kota Tangerang ini memang tidak bisa berenang, karena itu dia melarangnya main di sungai. Namun, dia tidak menyangka jika Ikbal justru tenggelam.
"Dari saya pindah ke sini dua minggu yang lalu, saya larang dia main di kali. Eh malah kejadian," kata Ria sambil menangis.
Sebelumnya, Ria melihat Ikbal masih main di taman. Namun, ternyata Ikbal berenang tanpa sepengetahuannya.
"Tadi siang sempet pulang untuk makan, lalu saya suruh dia pulang, jangan main lagi. Pas saya lengah, dia udah tenggelam. Kejadiannya cepet banget," lanjut Ria.
Tim Search and Rescue (SAR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang bersama warga Grendeng, melakukan penyisiran Sungai Cisadane guna mencari jasad Ikbal.
Korlap SAR BPBD Kota Tangerang, Tanjung mengatakan, buat mencari korban, pihaknya menerjunkan delapan personel, dibantu dengan dua orang dari Tagana dan warga setempat.
"Kita cari pakai tiga perahu motor, dibantu dua perahu milik warga. Pencarian dilakukan radius 500 meter dari lokasi kejadian. Kita sedang berupaya dengan mengaduk tanah di dasar Sungai," kata Tanjung.
Menurut Tanjung, pencarian dilakukan hingga pukul 18.00 WIB, karena kalau lebih dari itu hari sudah gelap dan menyulitkan. Namun, tim tetap bersiaga di lokasi kejadian.
"Pencarian akan dilanjutkan besok pagi," tambah Tanjung.
Hingga kini jasad Ikbal diduga telah tewas tenggelam di Sungai Cisadane belum ditemukan. Lokasi kejadian di Pusat Latihan Dayung Jalan Letda Dadang Suprapto, Kelurahan Grendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, masih ramai dikerumuni warga. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaBocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua bocah malang itu sama-sama bekerja di rumah sakit S.K Lerik Kota Kupang
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui keluar dari rumah pada malam Iduladha. Teman yang menjemputnya juga dilaporkan belum diketahui keberadaannya.
Baca Selengkapnyasaat ini ada enam tersangka dalam kasus pembunuhan Imam Masykur.
Baca SelengkapnyaTim pencari menyisir titik terluar Pulau Sempu untuk mencari mahasiswa IPB, Galang Edi Swasono (20), yang hilang saat melakukan penelitian di pulau itu.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca Selengkapnya