Sudah Lapor Sejak Pekan Lalu, Keluarga Trio Geram Respons Lambat Komnas KIPI
Merdeka.com - Kakak korban vaksinasi Covid-19 Trio Fauqi Virdaus, Viki mengungkap pihaknya mendapatkan respon mengecewakan dari Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI). Komnas KIPI tidak merespons dengan cepat laporan keluarga karena putranya meninggal dunia setelah vaksinasi Covid-19 dengan merk AstraZeneca.
Viki mengungkap, pihak keluarga telah menghubungi Komnas KIPI saat Trio meninggal dunia pada Kamis (6/5). Saat itu, Komnas KIPI menyampaikan akan melakukan investigasi.
"Nanti akan kita lakukan investigasi oke kita tunggu," ujar Viki menirukan jawaban Komnas KIPI saat dihubungi, Selasa (11/5).
-
Kenapa Titiek Puspa tidak melapor berita hoaks ke polisi? 'Oh, menghabiskan tenaga. Ngapain lapor? Biarin dia mau bikin begitu ya buat saya tidak apa-apa. Mungkin ada (pembuat hoaks) ingin menyapa saya. Tetapi nggak kesampaian,' ujarnya.
-
Kenapa MK tidak langsung membahas semua sengketa? Perkara yang dapat dilanjutkan ke tahap pemeriksaan saksi, hanya perkara yang dinilai membutuykan pembuktian lanjutan berdasarkan rapat permusyawaratan hakim (RPH) selama sepekan terakhir.
-
Mengapa Kiky Saputri enggan berkomentar tentang kegugurannya? Sayangnya, Kiky masih enggan banyak berkomentar mengenai kegugurannya.'Cuma dua hari lah. Udah ya, tonton aja di Kiky Saputri official,' ujarnya.
-
Mengapa Vincent Rompies tidak peduli dengan pembelaan netizen? 'Saya tidak peduli apapun, yang saya pedulikan masalah ini cepat selesai,' sambung Vincent Rompies.
-
Kenapa keluarga gadis itu tidak mendukung dia untuk lapor ke polisi? Meskipun ia mengalami pelecehan seksual, disalahkan, distigmatisasi, dan diasingkan oleh keluarganya sendiri, ia menghadapi pertanyaan-pertanyaan di pengadilan dengan penuh keberanian.
-
Siapa yang enggan menanggapi kampanye hitam? Terkait kampanye hitam yang menyinggung persoalan keluarga, Gibran enggan menanggapinya. 'Kita no komen lah soal itu, tapi yang pastikan gini, jangan merendahkan martabat orang lain.,' tandasnya.
Namun, hingga hari ini tidak ada jawaban lanjutan dari Komnas KIPI. Justru Viki menyayangkan sejumlah pernyataan Komnas KIPI di media terkait kematian Trio. Misal mengenai masih kurang bukti kematian disebabkan vaksin AstraZeneca dan sebagainya.
Viki mengecam tindakan Komnas KIPI yang hanya mau bicara di media. Sementara, pihak keluarga sama sekali tidak tindak lanjut dari laporan sebelumnya.
"Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, tidak ada. Setelah media naik baru ngomong," kata dia.
Apalagi belakangan Komnas KIPI akan merekomendasikan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Trio. Viki geram lantaran hal itu tidak disampaikan dahulu kepada pihak keluarga.
"Sekarang tanah kuburan sudah mau seminggu mau bongkar. Sudah begitu ngomongnya tidak ada etika hanya kepada media. Datengin kami ajak diskusi ortu saya yang punya hak atasnya," tegas Viki.
Respon Komnas KIPI itu dinilai lambat. Seharusnya tawaran untuk autopsi jenazah disampaikan sejak awal.
"Kamis saat kejadian kami sudah mengabari Komnas KIPI harusnya mereka langsung ngomong, sudah kita otopsi sebelum dikubur. Itu benar, orang pendidikan orang profesor jangan berpikirnya kayak kura-kura," kata pungkas Viki.
Sebelumnya, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) merekomendasikan jenazah Trio Fauqi Virdaus diautopsi untuk mengetahui keterkaitan antara kematiannya dengan vaksinasi Covid-19 merk AstraZeneca. Trio Fauqi Virdaus meninggal dunia sehari setelah menjalani vaksinasi AstraZeneca.
"Kalau ada hasil autopsi akan lebih tepat menentukan keterkaitan antara KIPI dengan imunisasi yang diberikan," kata Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari saat dihubungi, Selasa (11/5).
Dia mengatakan rekomendasi tersebut dikeluarkan berdasarkan kajian kausalitas. Hindra mendorong Kementerian Kesehatan segera menindaklanjuti rekomendasi autopsi jenazah Trio Fauqi Virdaus.
"Komnas hanya mengeluarkan rekomendasi, pelaksananya adalah Kemkes," ujarnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.
Baca SelengkapnyaP juga ada di rumah tersebut, dengan tangan terluka dan berdarah.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan 7 tahun di Langkat, diduga dicabuli oleh dua orang pria
Baca SelengkapnyaKeluarga terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon sebelumnya melaporkan seorang RT bernama Abdul Pasren terkait kesaksian bohong ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum Pegi Setiawan Kecewa dengan keputusan polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaKakak dari Vina, Marliana menceritakan, keluarga para pelaku belum diperiksa pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaKasus ini kembali ramai diperbincangkan setelah diadaptasi ke layar lebar. Satu DPO yang terakhir ditangkap ada nama Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaKasus pelecehan yang sudah mangkrak sejak 2021 yang dilaporkan oleh seorang ibu di Medan akhirnya dihentikan oleh penyidik.
Baca SelengkapnyaSetelah Pegi Setiawan dibebaskan, Iptu Rudiana seperti hilang ditelan bumi.
Baca SelengkapnyaMenurut Boyamin, sudah tidak ada alasan lagi bagi Karyoto untuk menunda penahanan Firli.
Baca SelengkapnyaSelain Kapolri dan Kapolda Metro, MAKI menggugat Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Narendra Jatna.
Baca Selengkapnya