Sudah lolos tes namun Efrain dinyatakan tak lulus jadi pegawai PLN
Merdeka.com - Efraim Kansil (48), mantan Kepala Sub (Kasub) Ranting PLN Sumalata Gorontalo, tak henti berjuang demi sebuah pengakuan status sebagai pegawai PLN Wilayah VII Suluttenggo. Selama lebih dari satu dekade itu pun dia pontang-panting mencari keadilan.
Berteman bukti Lembar Kerja Biaya Pegawai (LKBP) tahun 1994/1995, pria warga Desa Buroko Kecamatan Kaidipang, Bolaang Mongondow Utara, ini menjelajah instansi terkait. Mulai dari kantor PLN Ranting tempatnya bekerja dulu hingga ke Kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta dia sambangi.
Lantaran tak menemukan jawaban yang memuaskan, dia pun memilih jalur Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN) sebagai upaya hukum.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Apa kecurangan yang dilakukan oleh anggota PPLN Kuala Lumpur? Peran ketujuh PPLN, karena turut menambahkan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pelaksanaan Pemilu di Kuala Lumpur.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Apa saja modus penipuan lowongan kerja? Ingat, pemberi kerja yang resmi tidak akan meminta pembayaran apa pun selama proses perekrutan. Jika ada yang meminta biaya perekrutan, deposit, atau biaya wawancara maka waspadalah. Sebab, ini seringkali merupakan modus penipuan loker palsu.
"Namun saya disarankan ke Komisi Informasi Publik (KIP) Sulut dulu dan sementara menunggu jawaban untuk sidang," ujar Efraim, di Manado Jumat (4/3).
Efraim menceritakan, karirnya di PLN dimulai saat bekerja sebagai tenaga borongan pencatat meter di salah satu Sub Ranting pada tahun 1989. Tahun 1993, pria berkulit sawo matang ini mengikuti tes masuk pegawai di PLN Cabang Gorontalo. Meski belum tahu hasil tes yang diikutinya, dia dimutasi ke PLTD Talaga hingga 3 Januari 1994.
Sempat dipindahtugaskan ke PLN Cabang Gorontalo, tanggal 5 Januari masih di tahun 1994, Efraim kembali di mutasi ke Ranting Buroko, sebagai tenaga tata usaha langganan menggantikan rekannya Muthalib Muhammad. Dia terus bekerja seperti biasanya menjalani pekerjaan demi menghidupi anak istri.
"Mulai saat itu saya tinggal menunggu SK Penetapan. Maret 1994 tiba-tiba saya mendengar pengumuman dari pimpinan katanya saya tidak lulus. Anehnya, pengumuman hanya melalui radio komunikasi SSB pada saat itu, harusnya ditempel di dinding kantor. Yang menerima pengumuman itu pimpinan saya, pak Majid Sidara. Katanya kamu tidak lulus. Trus dia tanya lagi Frank kenapa kamu sudah kerja kemudian tidak lulus," jelas dia menirukan perkataan atasannya saat itu.
Efraim Kansil ©2016 merdeka.com/tommy lasutMeski dinyatakan tidak lulus sebagai pegawai, tahun 1996 setelah PLN menjadi BUMN, dirinya dialihkan sebagai pegawai koperasi. Kemudian pada akhir tahun tersebut, dia masih sempat mengecap jabatan sebagai Kepala Sub Ranting Molosipat.
Secara tak sengaja, dia menemukan Lembar Kerja Biaya Pegawai (LKBP) tahun 1994/1995 saat berbaring melepas lelah bersama beberapa teman di kantor. Dokumen yang menjadi bukti penting baginya tersebut ditemukan dalam keadaan lecek dan tak utuh. Lembar kedua robek pada bagian kanan bawah.
"Kebetulan lagi berbaring melepas lelah bersama beberapa teman, secara tidak sengaja kami menemukan lembar tersebut. Di situ tertera nama saya, golongan, upah dan tunjangan yg harus diterima," ungkap dia.
Dari situ lah dia merasa dipermainkan. Dugaan terjadi penggantian nama kelulusan pegawai mulai menyeruak. Permainan orang dalam menjadi dugaan kuat kegagalan dirinya menjadi pegawai tetap.
Beberapa rekannya menyatakan bahwa bukti LKBP sebagai bukti bahwa dirinya telah menjadi pegawai 50 persen. Ini pun merupakan bukti kelulusan saat tes pegawai. Meski sempat dinyatakan hanya bagian dari rencana anggaran oleh bagian kepegawaian Kancab Gorontalo, Efraim tak patah arang.
Dia menyambangi Kantor Wilayah VII di Manado. "Setelah (saya) cek di bagian Kontrol Internal ternyata saya memang sudah pegawai. Yang ngomong saat itu Pak Silalahi," ucapnya.
Meski merasa menabrak tembok lantaran berulang kali di 'pingpong,' Efraim menyasar Kantor Pusat PLN (Persero) Jakarta dengan harapan dia bakal mendapat kejelasan soal statusnya di tempat bekerja. Namun, lagi-lagi nasib baik belum berpihak kepadanya. Di 'Markas Besar' salah satu BUMN ini dia harus menahan kecewa lantaran tak mendapat pengakuan.
Yang lebih memiriskan lagi, selama perjalanannya mencari keadilan, Efraim justru ditipu orang yang mengaku pegawai BUMN sebesar Rp 20 juta. Alasannya untuk mempercepat proses pengangkatan. Waktu, tenaga dan biaya harus dikeluarkan demi memenuhi rasa keadilan.
Jabatannya pun lenyap dan digantikan orang lain. Hidup tanpa pekerjaan jelas harus dilakoninya sebagai buah perjalanan panjang nan kelabu mencari kebenaran.
Pernyataan kecewa berlandas putus asa pun terlontar dari bibirnya. "Saya sudah mengabdi tapi tidak pernah diperhatikan. Saya tidak akan aminkan permasalahan saya sampai kapanpun demi anak istri saya. Saya akan terus berjuang," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen Jenderal Polri blak-blakan ungkap anaknya tak lulus masuk Akpol.
Baca SelengkapnyaSebanyak 6 Calon Siswa dinyatakan gagal saat mengikuti tes kejiwaan.
Baca SelengkapnyaAjudan Jokowi Kompol Syarif menceritakan kisahnya saat ia berkali-kali daftar TNI dan ditolak.
Baca SelengkapnyaPeruri menyediakan layanan refund bagi pembeli e-meterai yang tidak dapat digunakan untuk pembubuhan dokumen CPNS.
Baca Selengkapnyaketujuh pegawai honorer itu dihapus dari kepesertaan tes PPPK dan otomatis hasilnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaAdapun penyampaian kelengkapan dokumen dan pengisian Daftar Riwayat Hidup dapat dilakukan pada tanggal 16 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMereka mengeluhkan telah membeli e-materai untuk melengkapi dokumen pendaftaran CPNS, tetapi tidak menerima materai elektronik yang dibeli.
Baca SelengkapnyaBagi pelamar yang dinyatakan tidak lolos seleksi administrasi, Anda dapat mengajukan sanggah kepada Sekjen DPR.
Baca Selengkapnyaseleksi administrasi merupakan seleksi tahap awal.
Baca Selengkapnya