Sudah seminggu, polisi belum bisa pastikan penyebab kematian Wakapolda Sumut
Merdeka.com - Upaya polisi mengungkap motif kematian mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut), Kombes Pol (Pur) Agus Samad terus dilakukan. Namun hingga hari ketujuh sejak jenazah ditemukan, belum diperoleh titik terang, apakah korban bunuh diri atau dibunuh.
Polisi masih mencari bukti untuk sebuah kesimpulan tak terbantahkan, terkait penyebab kematian korban. Karena itu, reka ulang dan pengambilan sampel pun kembali dilakukan bersama Tim Mabes Polri.
"Kita dalami, kita ambil sampelnya lagi. Ya kita lakukan pemeriksaan ulang," kata Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, Jumat (2/3).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Bagaimana polisi memastikan motif bunuh diri? 'Kami belum menentukan motif yang membuat satu keluarga ini melakukan aksi bunuh diri,' kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di Jakarta, Minggu (10/3) Agus mengatakan, petugas saat ini tengah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi seperti petugas keamanan, keluarga korban dan lainnya. Selain itu, pihaknya juga memeriksa identitas kendaraan serta handphone milik korban.'Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini,' kata dia.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Tim Bareskrim Mabes Polri bersama Tim Labfor menggelar olah TKP ulang. Selama sekitar lima jam, tim bekerja di rumah almarhum, Perumahan Bukit Dieng Blok MB-9, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Tim membawa seluruh barang bukti ke lokasi untuk ditempatkan di posisi semula. Sejumlah petugas melakukan pengambilan bukti dengan sejumlah peralatan idetifikasi.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Ambuka Putra Yudha mengatakan masih belum ditemukan kesimpulan kematian korban. Kemungkinan masih 50:50 antara antara bunuh diri atau korban pembunuhan.
"Masih fifty-fifty, belum ada," tegasnya.
Jasad Agus Somad ditemukan di belakang rumahnya dengan ceceran darah dan muntahan di meja makan. Jarak tubuh korban dan meja makan sekitar 10 meter, tetapi sepanjang jarak tersebut tidak ditemukan darah berceceran.
Pada pergelangan kedua tangan ditemukan goresan luka menggunakan silet. Kondisi serupa juga ditemukan pada paha korban, dan diduga akibat luka tersebut korban mengeluarkan banyak darah.
Sebuah sumber mengatakan goresan luka dari silat itu pun bersifat ragu-ragu atau tidak tegas yang seolah bukan tindakan pelaku bunuh diri. Barang bukti berupa cairan pembasmi serangga juga ditemukan tidak jauh dari jasad. Bahkan muntahan yang ditemukan di lokasi disebut mengandung racun serangga.
Namun polisi masih curiga, lantaran dalam lambungnya tidak ditemukan kandungan racun serangga. Selain secara personal, almarhum dikenal baik dan religius.
Tetapi di sisi lain juga tidak ditemukan jejak orang lain baik di belakang maupun depan rumahnya. CCTV pun dalam kondisi rusak dan menangkap gambar secara terbalik. Polisi juga masih mencari tahu tentang fungsi tali panjang yang mengikat kaki korban.
"Kondisi seperti ini, kita berpikirnya yang tidak mungkin bisa saja terjadi. Ini seandainya dilakukan oleh seseorang, maka itu sempurna sekali," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Edwin menepis penyebab bunuh diri berkaitan dengan pinjaman online alias pinjol.
Baca SelengkapnyaKapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran menyatakan jasad RN yang tewas tergantung ditemukan ketika kondisi rumah dalam keadaan sepi pada Senin (15/7) pukul 17.30
Baca SelengkapnyaAparat Polrestabes Semarang masih terus melakukan penyelidikan temuan mayat yang ditemukan dalam kondisi terbakar di Jalan Marina Raya, Tawangsari.
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Baca SelengkapnyaTernyata, polisi masih menemui sejumlah kekurangan persyaratan untuk menetapkan status tersangka.
Baca SelengkapnyaKeinginan keluarga bertemu Mahfud itu setelah Mahfud mengungkapkan progres pengusutan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Pemkot Semarang tersebut.
Baca SelengkapnyaRN sudah tidak bernyawa dengan kondisi seutas tali tambang melilit di bagian leher korban
Baca SelengkapnyaPolisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaKapolda mengatakan untuk pengambilan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), maka dapat dilihat atau dipastikan dengan mendalami struktur gigi jenazah.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas bersimbah darah di depan rumahnya, pada Kamis (14/9) malam.
Baca Selengkapnya