Sudah sepekan, operasi SAR KM Lestari Maju ditutup siang ini
Merdeka.com - Operasi SAR KM Lestari Maju yang karam di perairan Selayar, Kepulauan Selayar, Sulsel, Selasa, (3/7) lalu ditutup siang ini, Senin, (9/7). Apel penutupan operasi SAR direncanakan dilakukan di Pantai Pa'badilang, Selayar pukul 14.00 Wita.
Saat dikonfirmasi, Humas Basarnas Makassar, Hamsidar, mengatakan sebenarnya masih ada satu korban yang belum ditemukan atas nama Aditya (1) putra dari Ningsih, penumpang KM Lestari Maju. Hanya saja, operasi SAR tetap ditutup sesuai standar operasional pencarian yakni selama tujuh hari.
"Saat apel penutupan operasi nanti baru diputuskan apakah ditutup dengan tetap melakukan pemantauan atau bagaimana. Tapi biasanya itu jika operasi ditutup, tetap akan dilanjutkan dengan pemantauan sehingga manakala ditemukan tanda-tanda adanya korban maka operasi akan dibuka lagi," kata Hamsidar.
-
Siapa korban tenggelamnya kapal di Korsel? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
Seperti diungkap pejabat Gubernur Sulsel, Sumarsono, beberapa waktu lalu bahdwa kapal tersebut sebenarnya sudah tidak layak beroperasi. Lambung kapal bocor sehingga air masuk ke badan kapal dan kapal pun oleng. Oleh nahkoda, kapal itu sengaja dikandaskan agar tidak tenggelam sebagai upaya untuk meminimalkan korban.
Mengenai jumlah korban yang meninggal dunia, kata Hamsidar, ada dua data yang keluar. Dari versi RS di daerah setempat menyebutkan 36 korban meninggal dunia namun data Basarnas hanya 34 orang.
"Meski data berbeda, kita dari unsur SAR fokus ke pencarian yang kemudian hari ini diputuskan operasinya ditutup. Jadi data yang meninggal dunia itu 34 orang, korban yang selamat sebanyak 155 orang. Jika ditambah dengan korban Aditya yang belum ditemukan maka totalnya 190 orang," urai Hamsidar.
Selain korban jiwa dan barang, uang sebesar Rp 30 miliar milik BPD Sulselbar juga nyaris raib dibawa arus laut. Uang untuk pembayaran ke ASN di Kepulauan Selayar yang berada di dalam mobil di atas kapal itu berhasil diselamatkan oleh sopir dan sekuriti BPD Sulselbar dengan segenap upaya hingga tiba tim SAR lakukan evakuasi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaBasarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir itu bernama Siska Afrina (22) asal Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca Selengkapnya