Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sudah setahun tabir gelap kematian Akseyna belum terungkap

Sudah setahun tabir gelap kematian Akseyna belum terungkap Akseyna. ©facebook.com/Akseyna Ahad Dori

Merdeka.com - Tepat setahun yang lalu, 26 Maret 2015, Akseyna Ahad Dori alias Akseyna (18) ditemukan tak bernyawa, mengambang di Danau Kenanga, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Akseyna ditemukan pertama kali oleh mahasiswa bernama Fauzi, yang curiga dengan penampakan tangan mengambang di pinggir danau. Akseyna menggendong ransel berisi batu seberat 14 kilogram.

Awalnya, pihak kepolisian menduga Akseyna bunuh diri setelah ditemukan surat berisi pesan terakhir yang intinya dia akan pergi jauh. Hasil autopsi menemukan adanya luka lebam pada jenazah Akseyna. Lagi-lagi polisi menduga itu akibat pembuluh darah yang berhenti ketika seseorang meninggal. Tidak bisa dipastikan karena ulah orang lain.

Beberapa bulan setelah kematian Akseyna, Polda Metro Jaya turun tangan dan mengambil alih kasus tersebut. Polda memulai dari awal, termasuk pemeriksaan ulang sakis-saksi. Meski awalnya tidak ingin menyebut ada kejanggalan, kenyataannya memang ditemukan hal ganjil dari kematian Akseyna.

Pertama, analisa tulisan tangan pada surat terakhir Akseyna yang menurut Grafolog atau ahli analisa tulisan tangan, Deborah Dewi. Terdapat kejanggalan. Disebutkan bahwa surat itu ditulis dua orang. Pertama, Akseyna dan kedua masih diselidiki polisi.

Kedua, hasil autopsi ulang dilakukan tim dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyebutkan, Akseyna mengalami tindak kekerasan sebelum meninggal. Terdapat luka lebam di bagian telinga, bibir dan kepala, bekas penganiayaan.

Temuan lain dari tim dokter RS Kramat Jati, Akseyna belum meninggal saat tenggelam di danau. Analisa itu diperoleh setelah didapati pasir dan air pada tubuh korban. Artinya, korban masih bernafas saat tenggelam di danau. Selain itu, sepatu di bagian alas, tumit robek di kanan dan kiri. Hasil analisa kepolisian, tubuh Akseyna sempat diseret pelaku.

Direktur Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti semakin yakin, Akseyna tidak bunuh diri, melainkan dibunuh. "Yang bersangkutan (Akseyna) mati tidak wajar. Jadi indikasi korban mati tidak sendiri tapi mati oleh pihak lain," kata Krishna pada pertengahan Mei 2015.

Akhir tahun lalu, Krishna Murti menuturkan, polisi sudah menemukan titik terang kematian Akseyna. Namun dia tidak ingin menjelaskan lebih detail. Polisi mengantongi alat bukti baru setelah melakukan penyelaman di danau UI. Pernyataan itu seolah ingin menepis anggapan polisi menghentikan kasus ini. Krishna berjanji akan membuka tabir gelap kematian mahasiswa Biologi UI itu tahun ini.

Sejumlah saksi terus diperiksa untuk menemukan jawaban atas tanda tanya kematian Akseyna. Termasuk Edi Sukardi, penjaga kos tempat Akseyna tinggal, Wisma Widya di Jalan Kabel, Beji, Depok. Sudah berulang kali dia diperiksa. Berulang kali pula dia membantah tak terlibat dan tak tahu perihal kematian Akseyna. Dia merasa disudutkan.

"Kemarin saya tantang, waktu ada bapaknya (Akseyna), bukan nantang sih, kalau masih curiga saya, saya bilang 'Ayo Pak kita sumpah pocong saja'," kata Edi.

"Bapaknya (Akseyna) jawab jangan begitu juga pak Edi. Kalau orang yang lain nuduh saya dia yang kena, kalau saya bohong saya yang kena. Polisinya bilang itu kalau orang salah suka begitu, saya nggak usah sumpah Al-quran, pocong ayo deh. Ini cobaan dari Allah," tambahnya.

Tak terima, dia mengarahkan polisi memeriksa teman-teman Akseyna. Termasuk Jibril yang disebutnya sering pergi kuliah bersama Akseyna. Kini Jibril disebut-sebut sudah pindah indekos yang semula berada tak jauh dari indekos Akseyna. Alasannya lelah harus menghindar dari wartawan dan terus diperiksa polisi.

Hingga saat ini, tabir gelap pembunuhan Akseyna belum juga terbuka. Polisi selalu mengatakan bahwa pihaknya bekerja keras dan akan disampaikan pada waktunya nanti. Krishna juga meminta masyarakat tidak skeptis dengan investigasi yang dilakukan anak buahnya. "Kami kerja tapi kan kerja enggak perlu diomongin," tegasnya.

Keluarga menanti titik terang pembunuh anaknya yang sudah 365 hari tak kunjung terungkap.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Beberkan Kendala Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Akseyna, Begini Reaksi Keluarga
Polisi Beberkan Kendala Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Akseyna, Begini Reaksi Keluarga

Polisi Beberkan Kendala Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Akseyna, Begini Reaksi Keluarga

Baca Selengkapnya
Sembilan Tahun Berlalu, Polisi Ungkap Kendala Kasus Kematian Mahasiswa UI Akseyna
Sembilan Tahun Berlalu, Polisi Ungkap Kendala Kasus Kematian Mahasiswa UI Akseyna

Polisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Polisi, Ini Penyebab Kasus Kematian Akseyna Mahasiswa UI Masih Misteri Selama 9 Tahun
Pengakuan Polisi, Ini Penyebab Kasus Kematian Akseyna Mahasiswa UI Masih Misteri Selama 9 Tahun

Sembilan tahun kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori belum juga terungkap.

Baca Selengkapnya
9 Tahun Masih Jadi Misteri, Ini Fakta Terbaru Temuan Polisi Terkait Kematian Akseyna Ahad Dori di Danau UI
9 Tahun Masih Jadi Misteri, Ini Fakta Terbaru Temuan Polisi Terkait Kematian Akseyna Ahad Dori di Danau UI

Sembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tiga Tahun Berlalu, Kasus Pembunuhan Wanita di Batubara Masih Jadi Misteri
Tiga Tahun Berlalu, Kasus Pembunuhan Wanita di Batubara Masih Jadi Misteri

Kasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.

Baca Selengkapnya
Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Ternyata Keponakan Korban, Siap Bongkar Pelaku Lain
Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Ternyata Keponakan Korban, Siap Bongkar Pelaku Lain

Pelaku sebelumnya menyerahkan diri ke kantor polisi setelah dua tahun bungkam.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Banjir Air Mata Iptu Rudiana Ayah Eki Pacar Vina yang Ikut Tewas, Muncul Cari Keadilan
VIDEO: Banjir Air Mata Iptu Rudiana Ayah Eki Pacar Vina yang Ikut Tewas, Muncul Cari Keadilan

Dengan suara bergetar dan menangis, Rudi mengatakan terus mencari para tersangka yang telah mengambil nyawa sang anak

Baca Selengkapnya
Perjuangan Ayah Cari Keadilan Usai Buah Hatinya Dicabuli, Lapor Polres Jember Sejak 9 Bulan tapi Kasus Mandek
Perjuangan Ayah Cari Keadilan Usai Buah Hatinya Dicabuli, Lapor Polres Jember Sejak 9 Bulan tapi Kasus Mandek

Oran tua korban sudah diperiksa. Tetapi setiap kali ditanya perkembangannya hanya diminta menunggu.

Baca Selengkapnya
Iptu Rudiana Ayah Eky Pacar Vina Cirebon Muncul ke Publik, Berurai Air Mata Tuntut Keadilan
Iptu Rudiana Ayah Eky Pacar Vina Cirebon Muncul ke Publik, Berurai Air Mata Tuntut Keadilan

Iptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.

Baca Selengkapnya
Bocah TK Dibunuh di Buton Selatan, Mayat Ditemukan Tanpa Pakaian di Lubang Batu
Bocah TK Dibunuh di Buton Selatan, Mayat Ditemukan Tanpa Pakaian di Lubang Batu

Korban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.

Baca Selengkapnya
Keluarga Tagih Janji Polisi Ungkap Kasus Tahanan Tewas di Polsek Kumpeh Ilir Jambi: Kami Yakin Dibunuh
Keluarga Tagih Janji Polisi Ungkap Kasus Tahanan Tewas di Polsek Kumpeh Ilir Jambi: Kami Yakin Dibunuh

Dugaan itu menguat karena anaknya baru saja masuk sel satu jam. Setelah itu keluarga mendapat kabar Ragil tewas.

Baca Selengkapnya
Ibu Bocah Tewas dengan Wajah Dilakban Pernah Diteror, Motif Pembunuhan Diduga Terkait Kredit dan Pinjaman
Ibu Bocah Tewas dengan Wajah Dilakban Pernah Diteror, Motif Pembunuhan Diduga Terkait Kredit dan Pinjaman

Delapan saksi sudah diperiksa terkait kasus pembunuhan tersebut.

Baca Selengkapnya