Sudiarti, nenek 6 cucu ini antusias ikuti UN paket C di Jembrana
Merdeka.com - Ada hal yang menarik dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) khusus paket C di Jembrana, Bali. Seorang nenek yang telah memiliki enam orang cucu terlihat mengikuti ujian nasional paket C. Bahkan nenek itu tampak semangat mengerjakan lembar demi lembar soal ujian yang diterimanya.
Umur yang sudah tidak muda, tidak membuat Tiotista Sudiarti patah semangat untuk mengikuti ujian paket C. Kendati nenek ini sudah memiliki enam orang cucu, bahkan dia tidak mau kalah dengan anak-anak SMA lainnya.
Nenek yang telah berumur lebih dari 60 tahun, asal Kelurahan Dauh Waru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali, ini tampak sangat serius dan bersemangat mengikuti ujian kejar Paket C tersebut.
-
Kenapa Jamu Seruni Putih Bantul ingin naik kelas? Murjiyati ingin kualitas jamunya tidak berubah. Di sela-sela aktivitasnya, Murjiyati sempat bercerita tentang upayanya merangkul ibu-ibu di sana agar jamu di desanya bisa terangkat.
-
Bagaimana anak kurang mampu bisa kuliah di UGM? Ada banyak cara agar mereka bisa berkuliah di perguruan tinggi favorit. Salah satunya dengan menjadi siswa berprestasi dan masuk ke universitas favorit dengan jalur prestasi.
-
Bagaimana anak STIN mendapatkan pengalaman kuliah tanpa biaya? Taruna yang telah dinyatakan lolos seleksi akan mendapatkan banyak fasilitas yang mumpuni dan lengkap selama menempuh pendidikan. Namun fasilitas utama yang wajib diterima adalah tidak ada biaya kuliah alias gratis.
-
Siapa yang mengorbankan pendidikannya demi Sarijaya? Secara khusus saya mohon maaf kepada adikku, Suparsih, yang waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA. Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapat imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa,'
-
Kenapa Mukini ingin menjadi sosok yang berilmu? 'Saya lima bersaudara, dan perempuan sendiri. Beberapa kakak laki-laki saya jadi pegawai negeri dan saya kena bullying. Tapi justru itu yang memotivasi saya untuk menjadi seperti sekarang,' ungkap Mukini.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
Nenek yang disapa akrab Nenek Sudiarti ini kesehariannya menjadi penjaga kantin di salah satu TK yang berlokasi di depan rumahnya. Nenek yang menyandang status janda sejak 15 tahun lalu ini memiliki lima orang anak dan seluruhnya telah lulus sarjana. Padahal pekerjaannya hanya seorang penjaga kantin di salah satu sekolah taman kanak-kanak.
Ditemui setelah mengikuti ujian kejar paket C, Selasa (14/4) siang, Sudiarti mengaku ingin menuntut ilmu setinggi mungkin lantaran dulunya saat masih muda tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolahnya.
"Yang ada dalam pikiran saya hanya menuntut ilmu. Bukan hanya sampai SMA, bahkan saya bercita-cita sampai sarjana, mumpung saya ada sedikit rejeki," ujarnya kepada wartawan.
Untuk diketahui di SDN 1 Dauh Waru, Jembrana terdapat 47 peserta ujian kejar paket C dan dilaksanakan dari tanggal 13 April hingga 16 April 2015 mendatang.
"Ujian kejar paket C di Jembrana ini dilangsungkan dari pukul 13.30 WITA hingga pukul 18.00 WITA dan terdiri dari dua bidang studi," terang Ketua Panitia ujian kejar paket C, Ketut Udara Narayana,
Menurutnya di Kabupaten Jembrana terdapat 103 orang peserta ujian kejar paket C dan dilaksanakan di dua tempat, yakni di SDN 1 Dauhwaru, Jembrana dan di Pondok Pesantren Nuris, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, di Jembrana. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjuangannya menempuh pendidikan tinggi dilalui dengan kerja keras dan pengorbanan.
Baca SelengkapnyaDi sela-sela waktunya bekerja, Puput berjuang mengerjakan soal dan meringkas materi untuk persiapan tes.
Baca SelengkapnyaWalau berasal dari keluarga tak mampu, seorang prajurit TNI kini berhasil menyandang gelar doktor.
Baca SelengkapnyaIa masih semangat dalam mencari ilmu dan tidak malu dengan teman-temannya yang lebih muda.
Baca SelengkapnyaYuliana (23) salah satu mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon yang baru saja lulus kuliah.
Baca SelengkapnyaTak terkira, kedua orangtuanya yang menyandang disabilitas turut hadir dengan bangga.
Baca SelengkapnyaDia mendapatkan kuota prioritas lansia dan pendamping lansia, sehingga tidak menunggu antrian terlalu lama.
Baca SelengkapnyaKehidupan ekonomi Rieke Diah Pitaloka mulai berubah setelah mendapat tawaran bermain sinetron.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan seorang wanita dari kecil berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup. Hingga kini telah sukses memiliki toko sendiri.
Baca SelengkapnyaBegini cerita janda cantik sopir truk wanita yang rela banting tulang kerja di tambang demi nafkahi anaknya.
Baca SelengkapnyaBaru lulus sekolah pada usia senja, nenek 116 tahun tampak masih segar bugar.
Baca SelengkapnyaIa diterima sebagai mahasiswa baru UGM tahun 2024 tanpa tes melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP).
Baca Selengkapnya