Sudrajat sebut pemimpin merakyat bukan yang sering selfie dan blusukan
Merdeka.com - Calon gubernur (cagub) Jabar nomor urut 3 Sudrajat menilai pemimpin yang merakyat bukan sekadar blusukan ke pasar atau selfie dengan rakyat. Tapi pemimpin yang merakyat, tahu persis apa yang terbaik bagi rakyatnya.
"Saya katakan, pemimpin yang merakyat bukan pemimpin hari-hari blusukan masuk pasar. Pemimpin yang merakyat, bukan pemimpin yang selfie tiap hari dengan rakyat," kata Sudrajat dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Kamis (1/3).
Dia mengatakan, pemimpin merakyat adalah yang berpikir, berbuat dan mengambil suatu kebijakan untuk kepentingan rakyat. "Tanpa harus dinilai baik, tapi tahu yang terbaik untuk rakyatnya," Kata pemegang gelar master in public administration dari Harvard University.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Apa posisi Ronal Surapradja dalam Pilkada Jabar? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Kenapa Gubernur Suryo berjuang untuk rakyat Jawa Timur? Ia dikenal sebagai pelindung rakyat. Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau yang dikenal dengan Gubernur Suryo punya rekam jejak panjang di dunia pemerintahan. Sebelum diangkat menjadi gubernur pertama Jawa Timur, ia pernah menjabat Bupati Magetan dan Su Cho Kan Bojonegoro.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Sudrajat menjelaskan alasannya ikut bertarung di Pilgub Jabar. Cagub yang diusung Partai Gerindra, PKS dan PAN itu mengaku terpanggil untuk mengabdi di Jabar setelah pensiun dari TNI.
"Setelah konsultasi dengan keluarga dan pertimbangan-pertimbangan lain, akhirnya saya putuskan menerima panggilan ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Sudrajat berpesan kepada rakyat Jabar agar hati-hati memilih pemimpin. Dia mengimbau agat masyarakat memilih pemimpin yang punya pengalaman, pendidikan dan rekam jejak yang baik.
"Pilih ulah ngan saukur kasep, pake kopiah haji, pilih ulah ngan saukur gumasep. Pilih pemimpin yang punya pengalaman, punya pendidikan, punya track record, dan rekam jejak baik," kata mantan Duta Besar Indonesia di China tersebut.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di momen purnatugas Ganjar 5 September 2023, Ita mengucapkan terima kasih kepada Ganjar.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal sosok pemimpin yang dibantu oleh keluarga.
Baca SelengkapnyaBukan Ala Militer, Prabowo Bocorkan Gaya Kepimpinan yang Dipakai saat jadi Presiden
Baca SelengkapnyaSetelah melakukan pencoblosan, Prabowo enggan membocorkan siapa yang dia pilih
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, generasi perintis bukan mendapat fasilitas dari ayah dan pamannya.
Baca SelengkapnyaRomo Benny kembali mengingatkan masyarakat untuk menjadi pemilih yang cerdas dan kritis.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai rakyat mendambakan pemimpin yang jujur dan konsisten antara perkataan dengan perbuatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mempersilakan masyarakat memilih sosok lain, jika ada sosok yang dinilai lebih baik darinya
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.
Baca SelengkapnyaMega juga menyinggung soal pemimpin bodoh yang ingin dipilih.
Baca SelengkapnyaPDIP akan lebih banyak menghadirkan sosok Jokowi pada diri Ganjar Pranowo di tengah-tengah masyarakat.
Baca SelengkapnyaDia ingin berkuasa untuk menghilangkan kemiskinan dan korupsi, serta membuat masyarakat Indonesia semakin sejahtera.
Baca Selengkapnya