Sukhoi mengalami kempes ban saat mendarat di Lanud Hasanuddin
Merdeka.com - Pesawat Sukhoi mengalami kempes ban saat mendarat di Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (24/8). Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 15.00 Wita, saat pesawat selesai melakukan operasi rutin.
"Saat landing, pilot merasakan tidak balance, ada ban kempes. Akhirnya memberhentikan pesawat di pinggiran, kemudian dicek ban kiri kempes," kata Danlanud Hasanuddin Marsma Nanang Santoso kepada merdeka.com.
Setelah dilakukan pengecekan dan ganti ban selama 15 menit, kemudian pesawat yang dipiloti Letkol David Ali kembali normal. Tidak ada korban dalam peristiwa ini.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk membebaskan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
-
Siapa yang membuat Sukhoi? Maka proyek pesawat tempur taktis berat kemudian diserahkan pada Sukhoi. Sementara MiG mendapat proyek pesawat tempur taktis ringan.
-
Kenapa TNI AU beli Sukhoi? Indonesia Juga menjadi Salah Satu Negara Pengguna Sukhoi Su-27 TNI AU memiliki 16 Sukhoi SU-27 SKM dan SU-30 MK2 yang memperkuat Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin.
-
Bagaimana TNI melakukan upaya pembebasan pilot Susi Air? 'Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan,' ujarnya.
-
Pesawat apa yang digunakan TNI AU untuk mengebom PKI? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara. Mereka terbang rendah kemudian menjatuhkan bom di komplek kantor kabupaten.
-
Bagaimana pesawat nirawak TNI AU bekerja? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran 'beyond visual range' (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.
"Alhamdulillah pesawat dan kru tidak ada masalah," tuturnya.
Belum diketahui penyebab kempesnya ban Sukhoi, apakah karena tekanan temperatur atau ada penyebab lainnya. Hingga kini pihak Lanud masih menyelidiki. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasukan elite TNI menyerbu markas musuh untuk merebut Bandara Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSebuah pesawat jatuh di Kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5).
Baca SelengkapnyaPerbaikan helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang mendarat darurat di persawahan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, selesai.
Baca SelengkapnyaKabar jatuhnya dua pesawat tempur andalan TNI AU yang dilengkapi teknologi canggih ini menggegerkan warga. Ini fakta di baliknya.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia mengakui pesawat Boeing B747-400 mengalami masalah mesin sehingga muncul percikan api.
Baca SelengkapnyaKarena bidang landasan tidak kuat menahan beban helikopter, maka terlihat roda bagian depan amblas.
Baca SelengkapnyaPesawat yang mengalami RTB tersebut dalam kondisi kosong usai mengantar kepulangan jemaah haji.
Baca SelengkapnyaTNI mengungkapkan operasional bandara Bilorai, Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah masih belum normal usai penembakan KKB.
Baca SelengkapnyaGeneral Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar pun membenarkan soal adanya ulah penumpang bercanda membawa bom.
Baca SelengkapnyaKemampuan pesawat ini dirancang untuk terbang jarak jauh dengan kecepatan maksimum 2.120 kilometer per jam dan mengudara sekitar 10 jam lamanya.
Baca SelengkapnyaBandar Udara (Bandara) Frans Seda Maumere ditutup sementara imbas erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.
Baca Selengkapnya