Sukiyat, Pencetus Mobil Esemka Sumbang 100 Kursi Roda untuk Masjid dan Stasiun
Merdeka.com - Sukiyat (62), pencetus mobil Esemka yang melambungkan nama Joko Widodo alias Jokowi hingga menjadi presiden, adalah seorang penyandang disabilitas. Pria kelahiran Klaten, 22 April 1957 itu mengalami polio sejak umur enam tahun, sehingga kaki kiri nya difabel.
Meski tak bisa berjalan sempurna dan bukan berasal dari keluarga mampu, tak menghalangi Sukiyat berkarya. Kegigihan hati dan tekat, membuat lelaki yang pernah sekolah di Lembaga Penelitian Pengembangan Penyandang Cacat Prof Dr Soeharso, Solo itu sukses di bidang otomotif.
Kesuksesan tak lantas membuatnya lupa diri. Kepedulian terhadap sesama apalagi sesama penyandang disabilitas terus ia tunjukkan. Minimnya aksesibilitas bagi jamaah difabel di sejumlah masjid serta dan tempat ibadah lain serta fasilitas umum seperti bandara, terminal, stasiun dan lain-lain menjadi keprihatinan pemilik Bengkel Kiat Motor Klaten tersebut.
-
Apa yang terjadi pada pria disabilitas itu? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Kenapa pria disabilitas itu mengalami luka? Semua kondisi tersebut tak lain disebabkan oleh kekejaman militer Israel terhadap para tawanan perang.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Siapa yang terkena demodikosis? Bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi ini bisa memicu kondisi yang disebut demodikosis.
-
Kenapa Polri merekrut disabilitas? Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menetapkan kebijakan penyandang disabilitas boleh mengikuti seleksi masuk SIPSS dan Pendidikan Pembentukan Bintara Polri.
Keprihatinan Sukiyat ditunjukkan dengan diserahkannya 100 kursi roda disejumlah fasilitas umum seperti terminal, stasiun, sejumlah masjid serta tempat ibadah lainnya, hari ini. Kursi roda tersebut diperuntukkan khusus bagi penyandang disabilitas atau masyarakat yang berkebutuhan khusus.
"Saya sendiri sering mengalami kesulitan untuk mengakses tempat ibadah dan fasilitas umum. Saya sering kesulitan mendapatkan kursi roda untuk memudahkan akses ke tempat tujuan," ujar Sukiyat disela menyerahkan bantuan kursi roda di Masjid Agung Al Aqsha Klaten, Minggu (10/3)
Bantuan kursi roda diterima Ketua Ta'mir Masjid Agung Al Aqsha Mustari, di pelataran masjid setempat. Kepada takmir masjid Sukiyat sempat menyampaikan kesana, mengenang pengalamannya saat bersama beberapa koleganya pernah mengalami kesulitan di masjid dan fasilitas umum lainnya.
"Saat mau masuk ke ruangan utama kan ada tangga kecil untuk naik, kadang kami cukup kesulitan disitu karena tidak adanya ramp dan rail," terangnya.
Sukiyat kemudian menyampaikan kondisi yang dialami oleh teman-teman pengguna kursi roda mungkin akan lebih sulit dengan tidak adanya ramp (bidang miring) sebagai akses mereka untuk naik ke ruang utama.
Selain Masjid Agung Al Aqsha, bantuan juga diberikan ke sejumlah masjid serta tempat ibadah lainnya yang ada di Klaten dan sekitarnya. Masjid Agung Al Aqsha letaknya sangat strategis di tengah kota. Sehingga masjid ini sering juga digunakan oleh difabel dan penyandang disabilitas di sekitar masjid dan para musafir untuk beribadah.
Menurut Sukiyat, sejalan dengan UU No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas mengenai hak keagamaan bagi difabel. Dijelaskan bahwa difabel memiliki hak untuk memperoleh kemudahan dan akses dalam memanfaatkan tempat peribadatan dimanapun mereka berada.
"Bahwa difabel berhak mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan pada saat menjalankan ibadat menurut agama dan kepercayaannya," katanya.
Ketua Takmir Masjid Agung Al Aqsha Mustari mengemukakan, meskipun pihak takmir masjid telah mengakomodasi aksesibilitas tempat ibadah bagi difabel, namun belum dilengkapi sarana penunjang seperti kursi roda.
"Bahkan di masjid ini sudah dilengkapi lift untuk memudahkan akses bagi penyandang disabilitas dan lansia. Oleh karena itu kami menghargai dan berterima kasih kepada pak Sukiyat yang telah berkenan membantu sarana untuk penyandang disabilitas dan lansia dengan kursi roda ini," tuturnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria asal Trenggalek ini pernah bekerja dengan gaji Rp10 ribu per hari
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaKusnadi pernah terpuruk hingga tak percaya diri. Tak lama, ia berhasil bangkit dan memilih mengembangkan usaha bersama agar tidak bergantung ke orang lain.
Baca SelengkapnyaSri Setyaningsih pernah menyesal lahir ke dunia dengan kondisi tubuh tidak sempurna. Ia kemudian bangkit dan berhasil mengajak ratusan difabel hasilkan cuan.
Baca SelengkapnyaSosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Baca SelengkapnyaSetelah diperiksa, ternyata Pak Slamet didiagnosa terkena stroke.
Baca SelengkapnyaKisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.
Baca SelengkapnyaKopka Sunar tetap bersemangat meski menderita penyakit yang tergolong mengerikan
Baca SelengkapnyaBegini kondisi terbaru dari lansia di Bekasi yang dicuri kursi rodanya dan viral di media sosial
Baca SelengkapnyaDengan tekad 'Perubahan' yang sering digaungkan Anies-Imin, menjadi modal pasutri ini merapat di puncak kampanye akbar.
Baca SelengkapnyaPenjual mainan ketemu Ganjar dan diajak untuk mampir ke rumahnya.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo Sigit Prabowo beri semangat ke disabilitas berprestasi jago komputer hingga diminta wajib lanjut S2.
Baca Selengkapnya