Sukses Surabaya kelola sampah jadi obrolan se-Asia Pasifik

Merdeka.com - Sukses Kota Surabaya, Jawa Timur, mengelola sampah masih menarik minat Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, untuk membahasnya lebih detail. Untuk itu, bersama perwakilan negara se-Asia Pasifik, dia menggelar pembahasan tentang solusi permasalahan sampah.

Menurut Balthasar, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pantas mendapat apresiasi atas kesuksesannya menerapkan program 3R, yaitu Reduce (pengurangan sampah), Reuse (menggunakan kembali), dan Recyle (daur ulang), yang mampu mengelola sampah menjadi kompos. Bahkan upaya mengubahnya menjadi pembangkit listrik tenaga sampah berkekuatan 40.000 Watt.

Untuk menindaklanjuti program 3R itu, Menteri Lingkungan Hidup dan sejumlah perwakilan negara se-Asia Pasifik menggelar forum pembahasan solusi permasalahan sampah, khususnya pengelolaan limbah dan sampah dalam 3R pada 25 hingga 27 Februari di Surabaya.

"Forum ini sangat bermanfaat sekali untuk meningkatkan pemahaman sekaligus bersinergi dengan kegiatan antarnegara di Asia Pasifik," kata Balthasar di sela pembukaan Forum 3R di Hotel Shangri-La, Surabaya, Selasa (25/2).

Menurut dia, Forum tersebut diikuti sekitar 400 peserta yang terdiri dari 100 perwakilan negara-negara asing, pakar di bidang 3R serta perwakilan bilateral, multilateral, dan perwakilan PBB.

"Tak hanya itu, ada juga sekitar 280 undangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Lingkungan Hidup yang mencakup perwakilan pemerintah pusat dan daerah, perwakilan sektor swasta, lembaga penelitian dan akademisi, serta LSM."

Lebih jauh dia mengatakan, saat ini, masyarakat dunia, khususnya di kawasan Asia dan Pasifik, laju perkembangan sangat cepat dalam masalah sampah dan pengelolaannya.

"Negara-negara Asia sudah mengadopsi penerapan prinsip-prinsip 3R dalam bentuk kebijakan, peraturan, strategi serta proyek percontohan skala nasional maupun daerah," papar dia.

Di tempat sama, Deputi Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun, Limbah Bahan Berbahaya Beracun dan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani, mengatakan Surabaya sudah menunjukkan kepedulian terhadap lingkungannya.

Maka dari itu, Rasio melanjutkan, Kota Pahlawan laik sebagai tuan rumah acara tersebut. "Surabaya masuk kriteria dan sudah membuktikannya," ujarnya. (mdk/mtf)