Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suku Anak Dalam tuntut dana Rp 1,6 M dari PT Asiatic Persada

Suku Anak Dalam tuntut dana Rp 1,6 M dari PT Asiatic Persada Suku Anak Dalam. ©batangharikab.go.id

Merdeka.com - Suku Anak Dalam atau Orang Rimba Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi, menuntut dana 'saving' sebesar Rp 1,6 miliar untuk perawatan kebun kepada manajemen PT Asiatic Persada. Dana simpanan hasil kesepakatan, yang kini disimpan manajemen perusahaan PT Asiatic Persada (AP) tidak pernah dicairkan, kata Hasan Sudin, seorang keturunan Depati Jaring Suku Anak Dalam (SAD).

Dia mengatakan, dana saving sebesar Rp 1,6 miliar tersebut seharusnya untuk dana perawatan kebun yang telah dibagikan kepada 17 kelompok di daerah konflik beberapa waktu yang lalu.

"Hingga kini dana tersebut belum dicairkan dan kami mendesak agar manajemen PT AP segera mencairkan kepada yang berhak sesuai kesepakatan," kata Hasan Sudin seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/9).

Orang lain juga bertanya?

Ketika menanggapi hal ini, Ketua Lembaga Adat Batanghari Fattahudin mengatakan, selaku ketua adat pihaknya telah menyampaikan hal itu kepada manajemen PT AP sesuai dengan keluhan yang dirasakan warga SAD. Dia mengharapkan, jika dana ini dicairkan oleh perusahaan dapat diberikan atau dipegang oleh salah satu warga SAD yang dapat dipercaya.

Fattahudin menyesalkan adanya pihak yang telah menuding lembaga adat telah bermain mata dengan perusahaan untuk menghambat pencairan dana saving sebesar Rp 1,6 miliar ini.

"Saya sangat menyesalkan adanya SMS yang menuding saya telah 'memakan' dana saving tersebut," ujarnya.

Di tempat terpisah, Ali Basrin, seorang penanggung jawab plasma dari manajemen PT Asiatic Persada menyatakan untuk mencairkan dana saving tersebut harus berdasarkan laporan yang disampaikan oleh ketua rumpun dari SAD.

"Pencairan dana tersebut ada prosesnya, kita berani mencairkan dana tersebut sesuai dengan ukuran luas kebun, berdasarkan laporan dan sesuai berita acara," katanya.

Dia menjelaskan, pihak manajemen PT AP tidak bermaksud menghambat dana yang biasanya dicairkan setiap dua minggu sekali itu. Asalkan sesuai dengan laporan kebutuhan dan laporan tersebut sudah selesai, bisa dipastikan manajemen akan mencairkan dana perawatan kebun SAD itu.

Camat Bajubang Ibnu Hajar minta persoalan tersebut secepatnya diselesaikan, jika tidak dikhawatirkan keadaan ini akan kembali keruh mengingat konflik agraria antara PT AP dan SAD sudah menjadi sorotan publik.

Sementara itu, Kepala Bagian Hukum Setda Batanghari Yuliando mengatakan, dana saving itu merupakan dana dari hasil panen lahan kebun milik SAD yang dipotong sebesar 20 persen. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Deretan Perusahaan Milik Haji Putra, Menantu Haji Isam yang Bantu Polisi Lakukan Aksi Kemanusiaan
Deretan Perusahaan Milik Haji Putra, Menantu Haji Isam yang Bantu Polisi Lakukan Aksi Kemanusiaan

Deretan Perusahaan Milik Haji Putra, Menantu Haji Isam yang Bantu Polisi Lakukan Aksi Kemanusiaan.

Baca Selengkapnya
ASN Kelurahan Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol untuk Diri Sendiri
ASN Kelurahan Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol untuk Diri Sendiri

Kasie di Kelurahan Kelapa Gading Barat ini juga memaksa 100 PPSU lainnya. Mereka pun mengaku tak bisa menolak karena hal itu merupakan perintah atasan.

Baca Selengkapnya
Profil Haji Putra, Menantu Haji Isam Bantu Polisi Bebaskan Lahan untuk Bangun Musala
Profil Haji Putra, Menantu Haji Isam Bantu Polisi Bebaskan Lahan untuk Bangun Musala

Sebagai menantu Haji Isam, Putra bukan dari keluarga sederhana. Kekayaannya tak berbeda jauh dengan sang mertua.

Baca Selengkapnya
Pejabat Gub Sultra Ingatkan Perusahaan Tambang di Wilayahnya Agar Lebih Peka dan Akomodatif
Pejabat Gub Sultra Ingatkan Perusahaan Tambang di Wilayahnya Agar Lebih Peka dan Akomodatif

Menurut Andap, masyarakat tidak akan langsung menolak kehadiran perusahaan tambang.

Baca Selengkapnya
Cerita Saksi Berikan 4 Ribu Dollar ke Anak Buah SYL
Cerita Saksi Berikan 4 Ribu Dollar ke Anak Buah SYL

Kata Fajar mata uang dollar tersebut diberikan kepada sekretaris pribadi Kasdi, Herdian secara tunai.

Baca Selengkapnya
Kecewa Jadi Tersangka Suap Pengurusan Perkara MA, Dadan Tri Yudianto: Saya Dizalimi
Kecewa Jadi Tersangka Suap Pengurusan Perkara MA, Dadan Tri Yudianto: Saya Dizalimi

“Saya ini seorang pengusaha swasta yang di zalimi. Disaat mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha/bisnis, saya dituduh," kata Dadan

Baca Selengkapnya
Kejati Bali OTT Kepala Adat Berawa Diduga Peras Investor Rp10 Miliar
Kejati Bali OTT Kepala Adat Berawa Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

KR mengklaim uang yang dimintanya pada AN untuk kepentingan adat dan budaya.

Baca Selengkapnya
Makelar Suap Mahkamah Agung Dadan Tri Yudianto Didakwa Terima Rp11,2 Miliar
Makelar Suap Mahkamah Agung Dadan Tri Yudianto Didakwa Terima Rp11,2 Miliar

Uang suap itu diterima Dadan Tri dan Hasbi Hasan dari Debitur Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana Heryanto Tanaka.

Baca Selengkapnya
Ramai Anggota Dewan Gadai SK, Ketua DPRD DKI: Warga Negara kan Boleh Pinjam Uang ke Bank
Ramai Anggota Dewan Gadai SK, Ketua DPRD DKI: Warga Negara kan Boleh Pinjam Uang ke Bank

Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani merespons mengenai banyaknya anggota dewan menggadaikan SK ke bank.

Baca Selengkapnya