Suku di Indonesia ini menggunakan tulisan Korea
Merdeka.com - Bukan Korean Wave atau hallyu yang membuat suku ini menggunakan huruf hangeul sebagai tulisan kesehariannya. Namun suku Cia-cia yang berada di Kepulauan Buton, Baubau, Sulawesi Tenggara ini memang telah lama menggunakan tulisan Korea atau Hangeul ketika mereka menulis dan membaca.
"Baubau itu ada banyak bahasa di dalamnya termasuk bahasa Cia-cia yang dipakai rumpun masyarakat Cia-cia. Cia-cia itu tidak punya alfabet kalau dia menggunakan alfabet lain itu bisa pemaknaan beda. Kami gunakan hangeul bisa tetap mengerti," kata Wali Kota Baubau Amirul Tamim kepada merdeka.com selepas diskusi persiapan Festival Keraton Nusantara, Jakarta, Sabtu (11/8).
Amirul menambahkan, belum jelas apakah ada kedekatan historis antara suku Cia-cia dan Korea, namun menurutnya memang masyarakat Cia-cia yang berbahasa Indonesia menulis dengan Hangeul ini dulunya adalah seorang perantau. Sehingga mungkin saja pengaruh bahasa datang dari hasil pembelajaran mereka di tanah perantauan.
-
Mengapa suku Cia-cia pakai aksara Korea? Menurut buku Indonesia Poenja Tjerita, Suku Cia-cia memakai aksara hangeul karena jika menggunakan abjad Melayu, ada banyak kalimat atau kata yang tidak bisa ditulis dalam bahasa Cia-cia, sedangkan jika memakai aksara Arab gundul maka akan berbeda makna.
-
Kenapa masyarakat Baubau menggunakan aksara Korea untuk bahasa Cia-Cia? Mengutip situs web Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pada Agustus 2009, Wali Kota Baubau kala itu mengumumkan adaptasi aksara Korea karena bahasa Cia-Cia tidak mempunyai aksara sendiri.
-
Apa itu Bahasa Korea? Cara Belajar Bahasa Korea yang Mudah dan Efektif, Bisa Sambil Nonton Drama Bahasa Korea merupakan salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
-
Bagaimana cara suku Cia-cia tulis bahasa mereka? Melansir laman jendela.kemdikbud.go.id, penggunaan aksara Korea sebagai tulisan untuk bahasa Ciacia berawal dari Simposium Internasional Pernaskahan ke-9 yang berlangsung pada 5–8 Agustus 2005.
-
Siapa yang ditolak masuk Korea? Beberapa pelancong, bahkan setelah menerima persetujuan K-ETA, ditolak masuk setibanya di Korea, sehingga memperburuk masalah ini.
-
Apa tradisi tulis suku Cia-cia? Tradisi Kutika Satu-satunya bentuk tradisi tulis mereka adalah kutika, yaitu semacam coretan-coretan yang ditorehkan pada sepotong papan kayu atau kertas yang mirip sebagai simbol.
"Karena masyarakat Cia-cia itu masyarakat perantau, belum kami tahu ada kedekatan historis tapi kebanyakan pengaruh Cia-cia dari Mongol dan China yang dekat dengan rumpun dekat-dekat Korea. Tapi keseharian pakai bahasa Indonesia kok," tegasnya.
Meski demikian justru pemerintah tak akan pernah menghapus budaya tulisan Hangeul ini, bahkan dia berjanji akan memelihara kebudayaan tulisan ini. Apalagi selama ini pemerintah tetap memberikan pelajaran bahasa Indonesia dan tidak ada masalah dalam komunikasi.
"Kami ingin menyelamatkan bahasa lokal yang kemungkinan punah. Komunikasi tidak terganggu, apalagi tulisan Latin jadi pelajaran keseharian untuk pelajaran huruf. Kami harus akui kebudayaan kami kuat," ujar dia. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Indonesia, ada suku yang menggunakan aksara Korea (Hangeul) dalam penulisannya, yakni suku Cia-cia.
Baca SelengkapnyaPenggunaan aksara Korea atau Hangeul membuat bahasa Cia-Cia yang hampir punah kini mendapatkan perhatian kembali yang lebih besar.
Baca SelengkapnyaDi Desa Ciawi Japura, Cirebon, Jawa Barat, ditemukan sebuah situs batu tulis berusia ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaAksara kuno rupanya tak hanya dikenal di Suku Jawa saja, melainkan Suku Batak juga memiliki aksaranya sendiri.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa masuk ke Korea Selatan, WNI diwajibkan untuk mengajukan visa melalui Korea Visa Application Center (KVAC).
Baca SelengkapnyaBahasa Korea dalam budaya populer mulai dikenal luas berkat fenomena Korean Wave atau K-Wave, yang dibawa oleh para artis-artisnya.
Baca SelengkapnyaDari sisi pariwisata, sebanyak 347.185 orang dari Korea Selatan berkunjung ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu penduduk asli yang mendiami Provinsi Riau yang memiliki bahasa melayu Riau yang unik, namun bahasa tersebut terancam hilang.
Baca SelengkapnyaDialek Betawi Jawa ini memang belum banyak yang mengatahui, dan menjadi budaya unik serta khas.
Baca SelengkapnyaIa menuliskan cerita tentang peperangan di Cina pakai aksara Jawa yang membuat banyak orang kagum
Baca SelengkapnyaSalah satu suku yang mendiami Provinsi Aceh ini kehidupannya jarang disorot media namun mereka sudah bersentuhan langsung dengan dunia luar daerahnya.
Baca SelengkapnyaKelompok etnis pribumi Pulau Sumatera ini mendiami di sekitar kaki Gunung Kerinci yang sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca Selengkapnya