Sulitnya suami Aminah urus administrasi BPJS di RSUD
Merdeka.com - Naim suami dari Aminah wanita yang tidak tertolong nyawanya ketika sedang hamil tua dan dilarikan ke RSUD Pasar Rebo mengatakan istrinya memang sudah masa untuk melahirkan. Pukul 5.30 WIB, Naim sudah merasa bahwa istrinya akan melahirkan, Kamis (21/7) lalu.
"Sebelumnya dia udah ngeluh pagi-pagi katanya sakit kepala dan bilang sama saya kalau mau ke Puskesmas aja," kata Naim ketika ditemui merdeka.com di jalan Innerbang RT11/5 No 12 kel. Batu Ampar Kec. Kramat jati, Jakarta Timur, Jumat (22/7).
Naim pun bergegas pergi untuk mencari makan, agar Aminah tidak mengeluh kesakitan. "Saya cari makan sebentar karena memang kan kondisi pagi belum ada yang buka jadi saya cari makan rada jauh," ungkapnya.
-
Apa itu SalingJaga Ibu Berdaya? 'SalingJaga Ibu Berdaya adalah rangkaian workshop keuangan yang dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia, yakni: Surabaya, Jakarta, dan yang akan datang ada di Bandung, Yogyakarta, dan Semarang,' ujar Fania.
-
Apa yang membuat istri sedih? Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu.
-
Bagaimana SalingJaga Ibu Berdaya membantu ibu? Terlepas dari itu, bersama content creator sekaligus momfluencer Dwi Handayani dan Dhannisa Cho, serta dipandu oleh psychotherapist dari Sanggar Jiwa Tumbuh, para ibu diajak untuk melakukan body psychotherapy, social dreaming, dan support circle sebagai proses menjaga kesehatan mental serta memproses berbagai emosi yang muncul dalam perjalanan menjadi seorang ibu.
-
Bagaimana cara sang istri membuat suaminya babak belur? Si suami babak belur sampai bibirnya nyonyor dipukulin si istri.
-
Kenapa Gunawan ditinggal anak istrinya? Anak-anak mereka tengah menempuh pendidikan di sana, sehingga Lala perlu melakukan perjalanan bolak-balik untuk mengurus keperluan di Melbourne.
-
Siapa yang bertanggung jawab menjaga istri hamil? Dalam Islam, suami memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mendukung istri selama masa kehamilan.
Namun, selang beberapa jam Aminah sudah tidak ada di rumah kontrakannya di Jalan SMP 188 RT 02/04, Ciracas, Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Dia mendapat kabar dari tetangganya bahwa istrinya sudah dibawa ke Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur.
"Kata tetangga istrinya saya awalnya dibawa pake angkot, dan seketika paniklah saya. Langsung ke rumah mertua saya di jalan Innerbang RT11/5 No 12 kel. Batu Ampar Kec. Kramat jati, Jakarta Timur dan langsung ikut ke RSUD. Aminah sudah dibawa pakai ambulans waktu dari Puskesmas ke RSUD," katanya.
Ketika di RSUD Pasar Rebo, Naim langsung bergegas untuk melihat Aminah. Dia masih sempat mendengar teriakan istrinya di ruang UGD. "Ketika di sudah sampai RSUD, tangan Aminah sudah diikat lantaran sudah kejang-kejang dan berontak di ranjang sampai ketika itu nyawanya tidak tertolong lagi," cerita dia.
"Di RSUD juga masih sempat manggil emaknya (ibunya). Dia teriak-teriak 'emak-emak'," tambahnya.
Naim menceritakan rasa cemas dan panik ketika istrinya sudah berada di ruang UGD tetapi wajib untuk mengurus administrasi. "Pas istri saya di UGD. Saya harus ngurus administrasi, saya harus ngantri dulu urus biaya ini itu, dari BPJS yang saya enggak punya dan harus diurus. Ngurus BPJS itu rumit emang sulit karena saya tidak memiliki uang banyak," ungkapnya.
Setelah mengurus administrasi bersama kakanya yang memang bekerja sebagai supir ambulans menemui dokter yang menanganinya. Kemudian, menurut dokter yang menangani Istrinya pembuluh darahnya sudah pecah dan tidak bisa tertolong lagi.
"Saya dapat kabar kalau istri saya sudah meninggal jam 1 siang dan itu ada mertua saya," kata dia.
Sebelumnya, Naim kaget dengan ucapan dokter yang mengatakan bahwa istrinya memiliki penyakit darah tinggi dan jantung. Karena, menurut sepengetahuan dia, istrinya tidak memiliki sejarah penyakit apapun.
Aminah juga kata Naim tidak pernah mengeluh memiliki penyakit apapun. "Soal sakit dia enggak pernah cerita apa-apa. Dimasa kehamilan juga dia seperti orang yang Hamil biasa dan masih bisa bekerja sebagai jaga Laundry didekat rumah," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaSetelah wafatnya sang istri, dia mengungkap banyak cobaan datang silih berganti.
Baca SelengkapnyaIbu di Bogor diceraikan suaminya hanya karena anak ayam peliharaan sang suami mati.
Baca SelengkapnyaAnis sedih, tak bisa berhaji dengan suaminya yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSembari duduk di depan pintu rumah bersama dua buah hatinya, dia terus menunggu kabar terbaru dari sang suami.
Baca SelengkapnyaKesehatan nenek ST (73), menurun akibat kelelahan menghadapi masalah dengan anak angkatnya
Baca SelengkapnyaDitinggal istri wafat, pria ini harus mengurus tiga balita seorang diri.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca Selengkapnya