Sultan HB X Sebut Kapasitas Tempat Tidur di RS Pasien Covid-19 Telah Ditambah
Merdeka.com - Penambahan pasien positif Covid-19 di DIY terus mengalami penambahan. Saat ini, sejumlah pasien positif Covid-19 harus mengantre untuk dirawat karena kondisi bed (tempat tidur) rumah sakit yang penuh terisi pasien.
Menanggapi kondisi antrean pasien untuk mendapatkan perawatan di RS, Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pun angkat bicara. Sultan menyebut jika RS milik pemerintah diminta menambah jumlah tempat tidur bagi pasien positif Covid-19.
Sultan menerangkan dua RS milik pemerintah di DIY yaitu RSUP Dr Sardjito dan RSPAU Hardjolukito pun diminta menambah jumlah tempat tidur. Dari yang sebelumnya hanya menyediakan 40 persen tempat tidur naik jadi 60 persen.
-
Kenapa Kemenkes khawatir RS akan kekurangan tempat tidur? 'Jadi kekhawatiran itu dari pihak rumah sakit, coba bayangkan kalau kelas III dijadikan 4 (orang satu kamar), kan berkurang tempat tidurnya, untuk itu kita beri batas waktu satu tahun jangan berkurang tempat tidurnya, tapi kamu atur maksimal 4 (tempat tidur) agar memenuhi standar untuk rakyat,' kata Syahril di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk menambah RTH? Pemprov DKI kini tengah mencanangkan program “Penataan Kawasan Unggulan“ untuk menambah opsi peningkatan jumlah dan luas RTH di Jakarta.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Kenapa pintu RSUD dipalang? Pihak RSUD menjelaskan, pihaknya menutup pintu dengan memalang karena kunci pintu rusak, takut obat-obatan dan alat medis hilang.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
"Misalnya 40 persen itu hanya 75 bed yang di Sardjito sekarang bisa ditingkatkan menjadi 115 bed. Untuk di Hardjolukito ya kan ada tambahan di gedung yang baru (total) 105 bed," ujar Sultan di Kantor Gubernur DIY, Senin (18/1).
Sultan menjabarkan bagi RS swasta yang menjadi RS rujukan hanya menyediakan kapasitas sebesar 10 persen bagi pasien positif Covid-19. Sultan memaparkan Pemda DIY tak dapat memaksa RS swasta untuk menambah kapasitas tempat tidur karena berkaitan dengan keuangan RS tersebut.
"Kalau swasta itu memang tidak ada keharusan. Hanya 10 persen dari kamar yang ada. Kalau Corona kan harus menagih di BPJS. Kalau diisi penyakit lainkan uang cash gitu. Maka dengan tetap membuka kamar bagi pasien non corona maka perputaran uang di rumah sakit swasta tetap berjalan," jelas Sultan.
Sultan menambahkan sementara bagi RS berkategori kecil memang tidak bisa menjadi RS rujukan pasien Covid-19. Hal ini karena tidak dapat menampung pasien tersebut.
Terkait penambahan pasien positif Covid-19 di DIY, Sultan meminta kepada pemerintah kabupaten dan kota agar menambah tempat isolasi mandiri (shelter) bagi pasien positif Covid-19 berkategori OTG. Penambahan shelter ini diharapkan agar pasien OTG tak perlu dirawat di RS dan tak membuat RS penuh.
“Semestinya OTG tidak di rumah sakit. Jadi lebih baik diisolasi (di shelter) biarpun itu dibiayai oleh Pemda tapi tidak ngebaki (memenuhi) bed rumah sakit sing dienggo positif (bergejala),” pungkas Sultan.
Sultan HB X Minta Update Data Harian Dinkes Jadi 3 Kali Sehari
Pemerintah DIY mendorong agar Dinkes DIY membuat laporan perkembangan kasus Covid-19 utamanya tentang data keterisian bed (tempat tidur) RS dari satu kali sehari menjadi tiga kali sehari.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menjabarkan jika saat ini Dinkes DIY dalam sehari hanya membuat laporan perkembangan Covid-19 sehari sekali yaitu setiap pukul 16.00 WIB. Sultan meminta kepada Dinkes DIY agar laporan tersebut bisa ditambah menjadi tiga kali dalam sehari.
"Ini baru kita lihat. Jadi semestinya tidak hanya dapat pemberitahuan jam 4 sore. Tapi bagaimana sehari itu 3 kali," ujar Sultan.
Sultan mengungkapkan dengan jumlah laporan perkembangan Covid-19 di DIY terutama jumlah ketersediaan tempat tidur di RS ditambah jadi tiga kali sehari, akan memudahkan pemantauan.
"Karena jam 4 (sore dalam laporan harian) yang critical bed sekian dipakai noncritical sekian. Tapi jam 5 (sore), jam 6 (sore), jam 7 (sore) itu bunyi. Sampai hari berikutnya jam 4 (sore) kan tetap ada orang yang masuk sama keluar," terang Sultan.
"Jam 4 (sore) hari ini yang critical masih ada, tapi kan bisa sebetulnya sebelum jam 4 (sore) penuh atau malah kosong. Bisa nggak sehari itu bisa tiga kali. Supaya kondisi faktual di lapangan bisa diikuti tidak hanya sekadar sekali jam 4 sore," imbuh Sultan.
Sultan menambahkan perubahan sistem laporan harian ini dirasa penting. Penyebabnya saat ini tingkat keterisian tempat tidur bagi pasien positif Covid-19 di RS sudah mencapai 80 persen.
"Mengubah sistem report dan sebagainya supaya kita bisa kontrol. Karena sudah di atas 80 persen bed itu terisi. Risikonya jadi lebih besar," tutup Sultan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua rumah sakit tersebut adalah RS Tk. III Brawijaya dan RSAL Tk. II dr. Soekantyo Jahja Puspenerbal Surabaya.
Baca SelengkapnyaProyek senilai Rp267 miliar ini dapat diselesaikan 3 bulan lebih cepat dari target awal yakni November tahun 2024 dengan dukungan penggunaan teknologi.
Baca SelengkapnyaAlasannya karena RSUD Kumpulan Pane menjadi tempat tujuan berobat masyarakat di kabupaten/kota sekitar Kota Tebing Tinggi.
Baca SelengkapnyaPesan Dirut BPJS Kesehatan Seiring Implementasi Kriteria Kelas Rawa Inap Standar: Rumah Sakit Jangan Kurangi Jumlah Tempat Tidur
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengatakan warga Sumatera Utara tak perlu lagi berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPembangunan gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS Bandung ini menelan anggaran sebesar Rp383 miliar.
Baca SelengkapnyaKRIS bertujuan untuk meningkatkan standard minimal pelayanan rawat inap di seluruh rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan gedung Rumah Sakit Kementerian Kesehatan seperti hotel bintang 5 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (6/9). Berapa biaya yang dihabiskan?
Baca SelengkapnyaSejumlah peningkatan pelayanan setelah sistem kelas BPJS Kesehatan dihapus
Baca SelengkapnyaJokowi kunjungan kerja ke RSUD Bob Bazar Lampung Selatan
Baca SelengkapnyaKeberadaan rumah sakit-rumah sakit tersebut akan bermanfaat bagi negara dan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman, Senin 19 Februari 2024
Baca Selengkapnya