Sumarsono: Kapal yang baru terbakar bukan milik DKI Jakarta
Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono memastikan bahwa kapal Zahro Xpress yang baru saja terbakar bukan milik Dinas Berhubungan DKI Jakarta. Menurutnya, Dishub DKI hanya memberi izin berlayar.
"Jadi kapal itu sama seperti kendaraan angkutan kota yang bukan milik kita. Ini milik rakyat, angkutan tradisional yang kemudian untuk layak jalan harus ada izin dari kami (dishub). Jadi kami hanya pengawal memberikan fasilitas perizinan dan kontrol. Kami memberi navigasi, pengawasan lewat Syahbandar dan seterusnya," kata Sumarsono, di Ancol, Minggu (01/01).
Sumarsono menambahkan, Dishub sudah menjalankan tugasnya sesuai fungsi pelayanan, selebihnya adalah tanggung jawab pemilik kapal.
-
Siapa yang mengoperasikan kapal di Pelabuhan Kamal? Mengutip asrtikel Pelabuhan Kamal Tahun 1996-2009 karya Arifatul Jannah (Jurnal AVATARA Unesa, 2016), pada tahun 1949 Pelabuhan Ujung-Kamal membangun Dermaga Couster. Ada empat kapal yang beroperasi yakni KMP Bangkalan, KMP Paramaria, KMP Pamekasan, dan KMP Dahlia.
-
Apa yang dilakukan oleh Pejabat Kemenhub? 'Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Bagaimana Menteri Trenggono memanfaatkan kapal ilegal? Sebaliknya, Menteri Trenggono lebih memilih memanfaatkan kapal ikan asing ilegal untuk kepentingan negara. Meski demikian, KKP akan berkolaborasi dengan kementerian terkait dalam pemanfaatan kapal ikan asing ilegal. 'Jadi nggak seperti itu, kalau bisa dimanfaatkan, ya. Tapi tentu kita koordinasi juga. Memanfaatkan ini kan termasuk barang apa, apakah barang sitaan, atau apaa, ada roll of the game yang harus kita penuhi juga,' bebernya.
-
Bagaimana Kemenhub cegah penolakan kapal niaga Indonesia? Arisudono menyampaikan, melalui PSC Inspection Awareness, IDSurvey ingin mengajak para pemilik kapal niaga berbendera Indonesia untuk mengedukasi awak kapal mereka agar mengetahui serta memahami peraturan terkait bersandar di dermaga negara tujuan.
-
Kenapa pemilik bus dianggap bertanggung jawab? 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini. Karena hanya dua dugaannya, unit bus tidak pernah dicek atau sengaja dibiarkan beroperasi meski bermasalah.' 'Apa pun itu, dua-duanya jelas salah.
"Jadi tidak murni punya kami. Yang murni punya pemerintah seperti kapal jemput anak sekolah dari pulau ke pulau itu yang bagus dan ber-AC, yang jumlahnya ada 3 itu. Itu dari Dishub," papar Sumarsono.
Sebelumnya, Sumarsono menyebut bahwa kapal Zahro Xpress yang hari ini terbakar di Muara Angke tidak melebihi kapasitas penumpang.
"Ini kapasitas penumpangnya 285 orang dan penumpang sebanyak 238 orang. Jadi masih dalam kapasitas, belum melampaui (kapasitas)," kata Sumarsono, Minggu (1/1).
Namun, Sumarsono mengatakan jumlah penumpang yang sebenarnya tidak sesuai dengan manifes data yang didaftarkan pihak kapal dalam proses administrasi.
"Namun di manifes hanya ditulis 100 orang saja. Jadi ada administrasi yang disengaja salah atau tidak sengaja, ini yang sedang kita selidiki," terang Sumarsono.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bus tersebut tidak memiliki kelengkapan surat-surat seperti uji KIR, STNK.
Baca Selengkapnya"epanjang itu diperbolehkan atau diizinkan oleh Pemda, maka boleh dipasang di sana," kata Hasyim
Baca Selengkapnyasyarat ini berlaku untuk semua jenis kendaraan mulai dari motor, mobil, bus, hingga truk
Baca SelengkapnyaDengan hal ini, lanjut Raden, kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata diharapkan dapat ditekan.
Baca SelengkapnyaPerlu ada perbaikan agar mobil-mobil dinas tidak ikut memperparah kualitas udara.
Baca SelengkapnyaPemasangan Palang Pintu rel kereta api ternyata bukan kewajiban PT KAI.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Selasa (23/7) pagi saat Menteri Yaqut Cholil Qoumas hendak menuju kantor Kemenag di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKadis Disnaker heran mobil tersebut bisa berasap tebal padahal seharusnya rutin perawatan.
Baca Selengkapnya