Sumber Penularan Varian Baru Virus Corona di Bali Belum Diketahui

Merdeka.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali terus melacak kontak erat dua warga yang tertular varian virus corona Afrika Selatan dan Inggris. Namun mereka belum mengetahui dari mana keduanya tertular.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya mengatakan, kedua warga itu tak pernah bepergian ke luar negeri. Mereka juga tak pernah bertemu warga asing.

"Tidak ada riwayat ke mana-mana. Kita juga tidak tahu dari mana sumber virus ini," kata Suarjaya di Denpasar, Bali, Selasa (4/5).

Dia mengaku belum bisa menjelaskan kapan dua warga itu terpapar Covid-19. Kendati begitu, penelusuran serta pelacakan kontak sudah dilakukan.

Penularan transmisi lokal virus ini diduga telah terjadi. Satu keluarga dari pasien yang terpapar virus corona varian Afrika Selatan sebelumnya telah dinyatakan positif Covid-19. Namun mereka telah sembuh.

"Sudah dilakukan tracing keluarganya, waktu dia posisi sebelum kita tahu bahwa dia memang varian baru. Kan sesuai dengan standar SOP-kan, kita sudah tracing dan memang satu keluarganya kena dari kasus sudah meninggal ini, positif tapi tidak sampai meninggal dia, sembuh dia," jelasnya.

Dia berharap masyarakat agar taat protokol kesehatan serta mengurangi aktivitas di tengah munculnya kasus varian baru virus corona ini. Selain itu, warga diimbau mengikuti vaksinasi.

Vaksinasi diharapkan dapat mencegah hal yang tidak diinginkan. Warga Kabupaten Badung, Bali, yang terpapar varian virus corona asal Afrika Selatan, B.1. 351, lalu meninggal dunia, memang belum mendapatkan suntikan vaksin. Sementara seorang warga Denpasar yang telah divaksin, terpapar varian B.1.1.7 asal Inggris telah dinyatakan sembuh.

"Satu kasusnya meninggal, dia tidak divaksin. Kemudian, yang kedua sembuh sudah divaksin dua kali. Artinya vaksinasi merupakan satu cara untuk melindungi diri. Tentu dengan adanya varian baru ini kita harus hati-hati, waspada karena (penularannya) lebih kuat, cepat, mematikan pasti begitu karena dia mutasi virus ini," ujar Suarjaya.