Sumur Minyak Ilegal di Musi Banyuasin Meledak Lagi
Merdeka.com - Sumur minyak ilegal di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, kembali meledak. Belum diketahui penyebabnya dan korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Ledakan sumur minyak ilegal terjadi di Desa Kaban, Kecamatan Sanga Desa, Senin (11/10). Dari video yang beredar di WhatsApp Grup, ledakan hebat di tiga titik berdekatan yang menyebabkan asap hitam pekat membumbung tinggi.
"Benar kejadian kebakaran terjadi sore tadi," ungkap Kapolres Musi Banyuasin AKBP Alamsyah Peluppesy.
-
Kapan ledakan di Smelter PT ITSS terjadi? Sebelumnya, kasus kebakaran tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITTS) Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menyebabkan 21 orang pekerja meninggal dunia kini telah masuk proses penyidikan.
-
Kapan kebakaran terjadi? Namun, pada Rabu (30/10/2024), kejadian tragis dialami Supriadi. Pada hari itu, Supardi terjebak dalam kobaran api yang ia nyalakan sendiri.
-
Mengapa Gundukan Amida terbakar berulang kali? Tanda bekas terbakar Yildiz mengatakan 'Selama penggalian di parit ini, terdapat tiga tanda bekas terbakar, yang sebelumnya ditemukan di parit di dasar gundukan, muncul di sini. Pemeriksaan dan penanggalan yang diperlukan dilakukan dengan metode Karbon-14. Lapisan pertama kota yang terbakar adalah 6.764 SM, lapisan kedua terbakar 5.721 SM, dan lapisan ketiga terbakar 5.518 SM,''Ada bekas-bekas kebakaran berkisar antara sekitar 5-10 sentimeter. Dari sini kita dapat memahami bahwa Amida, yang merupakan kota penting pada waktu itu, terbakar bersama penduduknya dan api itu berlangsung selama berhari-hari,' imbuhnya, seperti dikutip dari laman TRT World.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
Menurut dia, petugas bersama masyarakat tengah memadamkan kebakaran yang ditimbulkan akibat ledakan. Sementara korban dari kejadian itu belum dilaporkan.
"Kami berupaya memadamkan api agar tidak meluas ke lahan lain," ujarnya.
Untuk pemilik sumur dan penambang liar, Alamsyah menyebut dalam penyelidikan. Tim di lapangan berupaya mendapatkan informasi terkait hal itu.
"Untuk pelaku masih kita dalami lagi," ujarnya.
Diketahui, ledakan sumur minyak ilegal berulang kali dalam waktu dua bulan terakhir. Pada 9 September 2021, ledakan menyebabkan tiga orang tewas dan satu luka. Kemudian terjadi juga pada 5 Oktober 2021.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPenyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca SelengkapnyaPolda Jambi akan terus mengawal sudah sejauh mana pemeriksaan yang dilakukan oleh Polres Batanghari.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaLedakan disebabkan karena percikan api dari mesin penyedot minyak mentah ke bak penampungan.
Baca SelengkapnyaLokasi kebakaran sumur minyak ilegal ini masuk dalam wilayah wilayah hukum Kepolisian Resor Langsa.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca SelengkapnyaPT Migas juga memastikan kontraktor yang melakukan pengerjaan pengelasan tangki gas bertanggungjawab.
Baca SelengkapnyaPolisi meninjau ledakan tungku smelter milik PT ITSS di kawasan PT IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Baca SelengkapnyaAkibatnya 13 orang pekerja dilaporkan meninggal dunia
Baca SelengkapnyaLedakan tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) terjadi di Morowali
Baca SelengkapnyaLedakan tangki gas sumur tersebut menyebabkan satu orang pekerja meninggal
Baca Selengkapnya