Sumur Sawah di Ngawi Keluarkan Api
Merdeka.com - Sebuah sumur sawah di Dusun Pilang, Desa Ngompro, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi jadi buah bibir warga setempat beberapa hari terakhir. Sebab bukan karena melimpahnya air sumur itu yang jadi pembicaraan, namun api yang tak bisa padam lah yang dihasilkan dari sumur tersebut.
Tak hanya sekali, api tersebut bahkan tak kunjung padam sejak Senin (7/10) pagi lalu. Api masih saja muncul hingga kini Kamis (10/10).
"Sudah dari Senin kemarin apinya tidak padam Walaupun anginnya kencang sekali. Api tidak mati," kata pemilik sumur, Joko Nurgianto, Kamis (10/10).
-
Kapan hujan tak menentu terjadi? Pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret dan April, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
-
Kenapa genteng sering bocor di hujan pertama? Jika atap atau genteng rumah tidak dirawat dengan baik, maka kemungkinan besar akan terjadi kebocoran saat hujan pertama. Genteng yang retak atau rusak dapat memungkinkan air hujan masuk ke dalam rumah.
-
Apa saja bencana yang mungkin terjadi? Adapun kejadian itu berdampak pada munculnya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, lalu peningkatan volume air sungai dan timbulnya banjir.
-
Dimana lagi bisa jadi sumber bocor? Ventilasi di bagian atas jendela atau pintu dapat menjadi penyebab utama rembesan saat hujan. Pastikan ventilasi tidak terlalu panjang dan periksa apakah ada kerusakan atau kebocoran pada area tersebut.
-
Apa dampak dari kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali. Dalam dua bulan terakhir, mereka kesulitan air bersih.
Senin lalu, kata dia, dirinya hendak mengambil mesin penyedot air di dasar sumur sedalam dua meter tersebut. Baru menginjakan kaki beberapa anak tangga, Joko terkejut sumur yang baru dibangunnya beberapa tahun lalu itu tercium bau layaknya tabung gas elpiji yang bocor.
"Bau gasnya menyengat banget. Kayak bau gas elpiji bocor gitu," jelasnya.
Dia pun ketakutan jika itu adalah gas berbahaya. Sehingga ia pun mengurungkan niat dan kembali naik. "Takut saja sih. Kalau nekat bisa saja saya keracunan," bebernya.
Menurutnya, setelah sampai atas, dirinya lalu menyalakan korek. Dan melemparkan ke dasar sumur. Dan langsung menyala dengan api yang besar.
Kobaran api yang kian membesar justru membuat Joko panik. Api itu, tegasnya, tak kunjung padam. Hingga akhirnya petani tersebut memutuskan mengisi galian dengan air dari sumur tetangga. Meski disiram beberapa menit, api tersebut tetap tak kunjung padam.
"Akhirnya padam setelah habis air cukup banyak. Di bagian bawah, ember dan peralatan lain hangus," ungkapnya.
Penasaran dengan sumber api, Joko kembali mendatangi sumur yang telah kering dimusim kemarau kali ini. Bermodal pipa paralon disambung pipa besi di ujung, tabung panjang tersebut lantas ditancapkan Joko di dasar sumur. Tak butuh waktu lama, ujung atas pipa besi lantas didekatnya dengan api. Benar saja, layaknya obor, kobaran merah api pun menyala. "Dari Senin pagi sampai hari ini (kemarin,red) gak mati, padahal apinya besar," beber Joko
Kejadian tersebut sempat membuat sumur Joko jadi pusat perhatian warga sekitar. Munculnya sumber api tersebut diduganya berasal dari gas metan di dalam tanah. Dia mengatakan, kejadian itu bukan yang pertama. Namun 2007 silam, sekitar 300 meter dari sumur sawahnya tersebut juga muncul kejadian serupa.
Kala itu, api tepat keluar dari sumur rumahnya. Lantaran membuat waswas, akhirnya sumur tanah itu ditutupnya menggunakan pasir dan tak lagi digunakan. "Memang disekitar sini beberapa kali muncul fenomena seperti ini," paparnya.
Joko memprediksi kondisi tersebut tak akan bertahan lama. Terlebih saat musim penghujan tiba. Dirinya yakin, usai diguyur hujan beberapa kali kemunculan gas dari retakan tanah itu lambat laun bakal tertutup. Ditambah lokasi sumur yang berada tak jauh dari sungai kerap kebanjiran saat penghujan.
"Pengennya saya pasang pipa sampai ke rumah, tapi kalau nanti waktu penghujan mati, jadinya percuma," katanya.
Sementara itu, Kasi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi Alfian Wihaji Sudono mengatakan, usai kandungan gas dalam tanah tersebut habis api bakal mati dengan sendirinya.
Hal serupa sempat terjadi beberapa tahun silam. Kala itu, sempat terdapat kajian dari beberapa ahli. Dari sana, disarankan jika dalam tujuh hari kandungan gas tak habis perlu dilakukan penelitian ulang.
"Memang dimusim kemarau seperti ini mungkin saja hal tersebut terjadi," imbuh Alfian.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau seperti saat ini Waduk Jatiluhur surut hingga 10 meter.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaSudah tiga bulan puluhah desa di Ngawi dilanda kekeringan, warga harus berjalan jauh demi mendapatkan air untuk mencuci dan mandi.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi wilayah Sumsel tak akan diguyur hujan hingga 67 hari yang berpotensi memicu bencana kekeringan dan karhutla.
Baca SelengkapnyaLokasi kebakaran sumur minyak ilegal ini masuk dalam wilayah wilayah hukum Kepolisian Resor Langsa.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaSementara BNPB sejak Sabtu (31/8) terus melakukan water boombing dari udara ke lokasi Karhutla Kawasan Gunung Arjuno untuk Wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca Selengkapnya