Sumut masih Berpeluang Hujan, Warga Diminta Waspadai Banjir dan Longsor
Merdeka.com - Hujan ringan hingga lebat yang terjadi tiga hari terakhir telah menyebabkan tanah longsor di sejumlah lokasi di Sumatera Utara (Sumut). Balai Besar Meteorologi dan Klimatologi (BBMKG) Wilayah I Medan memprediksi cuaca ekstrem masih akan berlanjut, dan mengingatkan agar masyarakat lebih berhati-hati.
BBMKG Wilayah I Medan mencatat sejak 21 hingga 23 April 2020, wilayah Sumut dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, disertai petir dan angin kencang. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan bencana longsor di beberapa daerah di Sumatera Utara, seperti di Tapanuli Utara (Taput).
Ruas jalan Provinsi Tarutung-Sipahutar tertimbun longsor sepanjang 30 meter. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun lalu lintas putus total.
-
Apa saja yang terjadi di Kota Padang akibat hujan deras? Lanjutnya, selain banjir, curah hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan rumah warga tertimbun longsor dan pohon tumbang di Kota Padang.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Kenapa hujan deras di Jogja bisa menyebabkan longsor? Longsor terjadi pukul 14.30 WIB, diduga disebabkan karena sumbatan sampah yang menutupi saluran air yang berada di pojok makam.
-
Dimana potensi cuaca ekstrem mengancam? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
Cuaca ekstrem yang terjadi disebabkan adanya gangguan cuaca di wilayah Samudera Hindia, sehingga membentuk pertemuan angin (konvergensi) di wilayah perairan Barat Sumatera dan belokan angin di wilayah pegunungan Sumatera Utara.
"Kondisi demikian sangat memicu pertumbuhan awan-awan dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau guntur dan angin kencang di wilayah tersebut. Kondisi udara di Taput yang cukup labil dan kelembaban udara yang tinggi di lapisan 850, 700 dan 500 mb yang di atas 70 persen sehingga mendukung terbentuknya awan-awan hujan," kata Kepala BBMKG Wilayah I Medan Edison Kurniawan, dalam siaran persnya, Kamis (23/4).
Berdasarkan pengamatan citra satelit Himawari, BBMKG Wilayah I melihat pertumbuhan awan-awan konvektif dengan suhu puncak awan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaBMKG keluarkan peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejumlah wilayah di Indonesia
Baca SelengkapnyaBMKG Ahmad Yani memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Kota Semarang yang dilanda banjir berpotensi dilanda hujan lebat.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca SelengkapnyaLongsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.
Baca SelengkapnyaEmpat provinsi siaga potensi banjir akibat tingginya intensitas curah hujaN
Baca SelengkapnyaSeiring dengan penurunan curah hujan, potensi titik panas (hotspot) semakin meningkat.
Baca Selengkapnya