Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Surabaya jadi sasaran asing, Disnaker diminta waspadai buruh ilegal

Surabaya jadi sasaran asing, Disnaker diminta waspadai buruh ilegal Pekerja China ilegal di PLTU Kukar. ©2016 merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Sejumlah pihak mulai menyatakan secara terang-terangan kekhawatirannya soal investasi yang dilakukan China di Indonesia. Apalagi, isu mengenai serbuan buruh asing ilegal asal negeri tirai bambu mulai mewarnai berita-berita dalam negeri.

Tak terkecuali DPRD Surabaya. Lembaga ini lantas memanggil Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) untuk mendeteksi jumlah tenaga kerja asing (TKA) asal China di Kota Pahlawan, Rabu (4/1).

Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Agustin Poliana mengatakan, sangat khawatir dengan isu 'membanjirnya' TKA China ke Indonesia yang santer di akhir 2016 lalu. Sementara data Disnaker Kota Surabaya Tahun 2016, jumlah TKA yang melapor sebanyak 446 orang, belum termasuk yang ilegal.

Orang lain juga bertanya?

"Apalagi jumlah pengangguran kan tinggi, belum lagi ditambah lulusan SMA/SMK dan perguruan tinggi terus bertambah," keluh Agustin.

Tak dipungkiri, saat ini jumlah lapangan kerja di Kota Pahlawan ini tidak seimbang dengan jumlah pengangguran. Jika jumlah migrasi TKA di Surabaya tidak dikendalikan, maka bisa diprediksi jumlah pengangguran makin bertambah.

"Ini karena Surabaya kan juga salah satu kota tujuan tenaga asing datang ke Indonesia," katanya lagi.

Sementara Kabid Penempatan, Pembinaan dan Pengembangan Disnaker Kota Surabaya, Irna Pawanti mengungkap, dari 446 TKA di Surabaya, 357 di antaranya telah memperpanjang izin kerja, dan 26 orang dideportasi ke negara asalnya.

"TKA yang dideportasi itu antara lain berasal dari China, Filipina, Korea dan beberapa negara lain. Mereka kita tolak (perpanjangan IMTA) karena dokumennya tidak sesuai. Kemudian jabatannya juga tidak sesuai dan tak ada di tempat lokasi atau lokasi usaha tak ada," papar Irna di Komisi D.

Meski di tahun 2017 ini Disnaker Surabaya sudah tak berwenang mengawasi TKA sesuai Undang-Undang 23/2014 tentang pemerintah daerah, lanjut Irna, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Disnaker Jawa Timur.

Di sisi lain, kata Irna, Disnaker Surabaya juga masih memiliki kewenangan melakukan pemutusan dan dikeluarkan atau tidaknya IMTA para TKA di Surabaya.

"Jika pengajuan izin tak sesuai kita bisa langsung putus," tegasnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya
Delapan WN China Salahgunakan Visa, Ditangkap Saat Kerja di Solo Raya

WN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.

Baca Selengkapnya
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong
BRIN Sebut Gaji TKA China Lebih Besar dari Pekerja Indonesia, Menko Luhut: Buktikan, Jangan Asal Ngomong

Dia menantang BRIN untuk membeberkan data atas pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya
Temuan Mendag: Tanah Abang dan Mangga Dua Banyak Produk Impor Ilegal, Penjualnya Warga Asing
Temuan Mendag: Tanah Abang dan Mangga Dua Banyak Produk Impor Ilegal, Penjualnya Warga Asing

Mendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya

berdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Siap Bantu Investor Asal China yang Berinvestasi di IKN
Menteri Bahlil Siap Bantu Investor Asal China yang Berinvestasi di IKN

Dia mengaku siap membantu langsung para investor asal China yang ingin berinvestasi di ibu kota baru.

Baca Selengkapnya
WNA China Jadi Joki Tes Bahasa Inggris
WNA China Jadi Joki Tes Bahasa Inggris

Ternyata ada WNA China jadi joki untuk ujian bahasa Inggris. Sekarang dia ditangkap.

Baca Selengkapnya
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium

Investasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bentuk Tim Khusus, Mendag Cari WNA Jadi Bandar Pemasok Produk Impor Ilegal ke Mangga Dua dan Tanah Abang
Bentuk Tim Khusus, Mendag Cari WNA Jadi Bandar Pemasok Produk Impor Ilegal ke Mangga Dua dan Tanah Abang

Menurut Mendag Zulkifli, tim tersebut bekerja sama dengan lembaga terpercaya, yang melakukan penyelidikan secara diam-diam.

Baca Selengkapnya
Kasus WNA Pakai Visa Investor untuk Bisnis Ilegal di Bali, Menkumham Pastikan Kaji Ulang VOA
Kasus WNA Pakai Visa Investor untuk Bisnis Ilegal di Bali, Menkumham Pastikan Kaji Ulang VOA

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Supratman Andi Agtas menyatakan akan mengkaji visa on arrival (VoA) dari WNA yang kerap bikin masalah di Bali.

Baca Selengkapnya
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal
Pakai Visa Bisnis ke Bali, 10 WN China Malah Jualan Token Listrik hingga Pulsa Secara Ilegal

Untuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.

Baca Selengkapnya
BRIN Ungkap Banyak TKA China di Indonesia, Jubir AMIN: Sangat Menyakiti Rakyat
BRIN Ungkap Banyak TKA China di Indonesia, Jubir AMIN: Sangat Menyakiti Rakyat

Mantan Wakil Menteri ATR/ Wakil Kepala BPN itu menyebut tanggapan Menko Marves itu tidak sepatutnya dilontarkan di ruang publik.

Baca Selengkapnya
Menteri Sandiaga Bakal Deportasi WNA di Bali yang Bekerja Secara Ilegal
Menteri Sandiaga Bakal Deportasi WNA di Bali yang Bekerja Secara Ilegal

Menteri Sandiaga akan mendeportasi turis asing yang berulah atau bekerja secara ilegal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya