Survei Charta Politika: 69 Persen Responden Tidak Setuju Kenaikan Harga BBM
Merdeka.com - Survei Charta Politika menemukan mayoritas responden menolak kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi. Sebanyak 69 persen responden menyatakan tidak setuju dengan putusan menaikan harga Pertalite menjadi Rp10.000, Pertamax Rp14.500 dan Solar Rp6.800.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, pemerintah memutuskan menaikan harga karena kondisi ekonomi yang memperberat beban keuangan negara. Kondisi tersebut menjadi alasan pemerintah untuk menaikan harga BBM bersubsidi pada 3 September 2022 lalu.
Dalam survei yang dilakukan pada 6-13 September 2022, Charta Politika menemukan 69 persen tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Lalu 22 persen setuju, sementara 9 persen tidak tau atau tidak jawab.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Kenapa aturan baru BBM Subsidi dibuat? Aturan ini dirancang untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran dan efisien.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
“Sebanyak 69 persen responden menyatakan tidak setuju dengan kenaikan harga BBM,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/9).
Kemudian, responden yang menolak kenaikan BBM bersubsidi mayoritas menerima keadaan tersebut.
Yunarto menerangkan, sebesar 51,4 persen responden memutuskan untuk diam saja dan menerima kebijakan tersebut. Namun ada sekitar 21 persen responden yang menggalang protes di media sosial dan mendukung petisi online terhadap pemerintah.
Kemudian 17,8 persen ikut melakukan demonstrasi di jalan menentang kebijakan pemerintah. Dan hanya 9,1 persen mengaku tidak tahu atau tidak jawab.
“Pada yang menyatakan tidak setuju tersebut, paling banyak (51,4 persen) menyatakan diam saja, menerima kebijakan yang ada,” tutup Yunarto.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaUntuk jenis bensin Shell Super sebelumnya dijual Rp13.810 per liter, kini menjadi Rp14.520 per liter atau naik Rp710 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca Selengkapnya