Survei Fixpoll: Mayoritas Masyarakat Tak Puas dengan Cara Pemerintah Tangani Covid
Merdeka.com - Lembaga Survei Fixpol merilis hasil riset terkait penanganan Covid-19 di Indonesia. Hasilnya, mayoritas masyarakat menilai tidak puas dengan cara pemerintah menangani Covid-19, Senin (23/8).
37,8% Responden menjawab tidak puas dan sangat tidak puas. Sementara 33,4% menjawab puas dan sangat puas. Sedangkan 3,2% menjawab tidak tahu.
Kemudian, 37,7% masyarakat menilai penanganan Covid-19 di Indonesia buruk. Hanya 35,1% yang menjawab sudah baik. Sementara 3,2% menjawab tidak tahu.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Indonesia meningkatkan peringkat layanan kesehatan? Peningkatan peringkat Indonesia dalam sistem pelayanan kesehatan ini menunjukkan hasil dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan, memperbaiki kualitas pelayanan medis, dan memastikan ketersediaan obat-obatan yang lebih baik di seluruh penjuru negeri.
-
Apa yang membuat Indonesia berada di peringkat 39 sistem pelayanan kesehatan terbaik? Indonesia meraih pencapaian signifikan di dunia kesehatan pada tahun 2024, dengan menjadi salah satu dari 39 negara dengan sistem pelayanan kesehatan terbaik di dunia, menurut laporan terbaru dari CEOWORLD Magazine Health Care Index.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Dalam survei ini, penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.240 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, sehingga ukuran sampel 1.240. Responden memiliki toleransi kesalahan (Margin of Error - MoE) sekitar < 2,89% pada tingkat kepercayaan 95,0 persen, sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dan Quality Control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot-check) dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Sebelumnya Menhan Prabowo Subianto menyebut, bahwa pemerintah telah habis-habisan menangani Covid-19. Presiden Jokowi juga memerintahkan seluruh Kementerian bekerja all out menghadapi pandemi.
"Pemerintah kita di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sedang bekerja dengan all out, dengan habis habisan, beliau kasih perintah kepada semua Kementerian untuk bekerja all out untuk hadapi ancaman ini," kata Prabowo dalam acara 50 tahun CSIS secara virtual, Senin (16/8).
Prabowo sebagai Menteri Pertahanan mengaku menawarkan Jokowi agar anggaran pertahanan dialihkan untuk penanganan corona. Tetapi, Jokowi mengaku pemerintah masih sanggup menangani pandemi.
"Saya pun sebagai menteri pertahanan saya telah menghadap Presiden Republik Indonesia dan saya menawarkan Bapak Presiden kalau perlu anggaran pertahanan kita alihkan untuk mendukung pemberantasan Covid 19 ini," ucapnya.
"Beliau menerima tawaran saya tapi beliau mengatakan tunggu dulu kita masih mampu, tapi demikian lah yang paling utama adalah kepentingan rakyat, keselamatan rakyat, kesejahteraan rakyat," ungkap Prabowo.
Prabowo menyebut, pandemi yang sangat berbahaya di seluruh dunia merupakan suatu tantangan dan cobaan yang sangat besar. Tidak hanya bagi Indonesia saja, namun pemerintahan di seluruh dunia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
margin of error yang diterapkan sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%
Baca SelengkapnyaCharta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca SelengkapnyaSurvei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaKepuasan publik pada sektor hukum paling rendah, dibandingkan dengan bidang politik keamanan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: 38,1 Persen Publik Nilai Ekonomi Nasional Buruk, 37.9% Anggap Penegakan Hukum juga Buruk
Baca Selengkapnya48,60 persen warga Jakarta yang menilai perkembangan Jakarta di bawah kepemimpinan Heru Budi sama saja.
Baca SelengkapnyaHasilnya, masyarakat menilai pemberantasan korupsi di ukuran sedang, buruk dan sangat buruk
Baca SelengkapnyaKinerja pemerintah di sejumlah sektor juga tidak luput dari penilaian publik.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPemerintah menggunakan hasil survei untuk bahan evaluasi dan koreksi.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dari kelompok umur, tingkat kepuasan anak muda usia 21 tahun lebih rendah dibandingkan kelompok usia lainnya.
Baca SelengkapnyaApabila dirinci sebanyak 17,4 persen responden merasa sangat puas dan 69,1 persen responden cukup puas.
Baca Selengkapnya