Survei Indikator: 49,4% Anak Muda Desak Persoalan Radikalisme Segera Ditangani
Merdeka.com - Survei Indikator Politik Indonesia menyatakan, mayoritas anak muda menilai persoalan radikalisme mendesak untuk segera ditangani pemerintah. Hal tersebut terlihat dari 49,4 persen anak muda menilai dan mendesak pemerintah agar persoalan tersebut harus segera ditangani.
"Lebih banyak anak muda yaitu 49,4 persen menilai bahwa persoalan radikalisme di kalangan umat Indonesia sangat mendesak atau mendesak segera ditangani oleh pemerintah," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei secara daring, Minggu (21/3).
Burhanuddin juga menjelaskan terdapat 41,6 persen persoalan radikalisme harus jadi perhatian serius dari pemerintah. Sebab sangat mengancam kehidupan bermasyarakat.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Kenapa Prabowo menekankan pentingnya kewaspadaan? Presiden Prabowo Subianto mengingatkan bahwa perkembangan teknologi tidak sepenuhnya membawa kebaikan. Maka dari itu perlu kewaspadaan dari masyarakat.
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Apa yang menjadi kekhawatiran tokoh-tokoh bangsa? Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
"Sekitar 41.6% menyatakan bahwa Persoalan radikalisme harus menjadi perhatian serius dari pemerintah karena sangat mengancam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, sementara 24.1 persen menyatakan pemerintah tidak adil terhadap umat islam, radikalisme hanya ditujukan kepada umat Islam saja, 34.3 persen tidak menjawab," ungkapnya.
Sebab itu, sebanyak 19,6 persen anak muda menilai pemerintah harus mengambil tindakan lebih keras dalam upaya melawan terorisme. Kemudian 13 persen meminta agar pemerintah membuat kurikulum pendidikan agama yang toleran dan menghargai agama.
Selain itu, sebanyak 6,7 persen menurut anak muda pemerintah harus mengontrol isi pendidikan agama di Indonesia demi mencegah munculnya pemahaman agama yang ekstrem atau garis keras. Lalu terlihat juga 5,6 persen mereka meminta agar pemerintah harus mengontrol isi media cetak maupun elektronik di Indonesia demi mencegah munculnya pemahaman agama yang ekstrem.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini pada 4-10 Maret 2021 kepada 1.200 responden berusia 17-21 tahun. Dengan situasi pandemi Covid-19, survei tersebut dilakukan melalui wawancara telepon.
Responden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Indikator Politik Indonesia menggunakan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca SelengkapnyaMa'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaDiperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaMilenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaPuan mengapresiasi penangkapan 3 terduga pelaku teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBadan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca Selengkapnya