Survei Indikator: Masyarakat Lihat Ada Persaingan Kelompok di Internal Polri
Merdeka.com - Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, mayoritas publik percaya ada persaingan antar kelompok dalam internal Polri. Hal ini berdasarkan terbongkarnya kasus penangkapan Irjen Teddy Minahasa dalam kasus peredaran narkoba.
Dari 39 persen responden yang tahu terkait kasus Teddy Minahasa, sebanyak 58,8 persen percaya bahwa ada persaingan antar kelompok di tubuh Polri. Sementara yang tidak setuju sebesar 28,2 persen.
Sementara yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 13 persen.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
-
Siapa yang mengomentari penangkapan caleg narkoba? Mengomentari hal ini, Sahroni menyebut bahwa penangkapan itu membuktikan jika kepolisian tidak tebang pilih dalam memberantas pelaku peredaran narkoba.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
"Mayoritas dari yang tahu juga setuju bahwa terbongkarnya kasus ini menunjukkan adanya persaingan antar kelompok dalam tubuh Polri yang tidak sehat, 58,8 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi saat rilis survei, Minggu (27/11).
Responden juga ditanyakan terkait pemilihan Teddy sebagai Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Nico Afinta sebelum kasus terbongkar.
Sebanyak 64,7 persen responden menjawab bahwa terbongkarnya kasus Teddy menunjukan Kapolri tidak pandang bulu menindak anggota kepolisian yang melanggar.
Sedangkan, 26,9 persen menilai, penangkapan Teddy menunjukan Kapolri tidak cakap menentukan figur untuk Kapolda Jawa Timur.
Survei juga merekam opini publik terhadap isu persaingan antar jenderal di tubuh Polri. Sebanyak 37,3 persen setuju sedang terjadi persaingan antar jenderal.
Sedangkan 32,5 persen tidak setuju. Namun, ada 30,2 persen responden yang tidak tahu atau tidak jawab.
Indikator menggelar survei pada 30 Oktober sampai 5 November 2022. Survei menggunakan metode penarikan sample multistage random sampling dengan jumlah responden 1.220 orang. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil itu terpotret dalam survei dilakukan Lembaga Survei Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei, kepercayaan publik paling tinggi adalah kepada TNI mencapai 93 persen
Baca SelengkapnyaTingkat kepercayaan publik terhadap Polri kini berada di angka 76,4 persen.
Baca SelengkapnyaPersoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara PSI Agus Herlambang menilai usulan tersebut merupakan ide kosong.
Baca SelengkapnyaTingkat kepercayaan publik terhadap MK di bawah Kejaksaan, Presiden dan TNI.
Baca SelengkapnyaDalam chat tersebut, Dewan Etik Persepi mengatakan, jika hasil survei Poltracking beda dengan LSI dan membingungkan publik, maka perlu dipecat.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menjadi lembaga penegak hukum yang paling dipercaya publik dengan persentase 69%. Disusul Polri 67%, pengadilan 66%, MK 64%, dan KPK 61%.
Baca SelengkapnyaMargin of Error (Mo) survei diperkirakan + 2,83 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca SelengkapnyaHasil penilaian masyarakat yang positif terhadap Polri pun menjadi penyemangat.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan pada 4-11 Januari 2024 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka
Baca Selengkapnya