Survei: Jokowi paling pantas gantikan Mega pimpin PDIP
Merdeka.com - Joko Widodo alias Jokowi, dipandang sebagai sosok yang pantas menggantikan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebagai sosok pemimpin, Jokowi menempati urutan teratas, atau unggul dari putri Mega, Puan Maharani.
"Bahwa dari hasil jajak pendapat simpatisan PDIP ditemukan bahwa PDIP lebih layak dipimpin oleh kader muda, alasannya tantangan kedepan PDIP akan semakin Berat karena harus mempertahankan kemenangannya di tahun 2019," kata Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring, Fahmi Hafel melalui siaran persnya, Kamis (4/12).
Dalam survei yang dilakukan Indonesia Development Monitoring, sebagian besar simpatisan PDIP memilih Jokowi sebagai sosok pemimpin berikutnya. Jokowi mendapat 45,3 persen dukungan, angka ini jauh di atas Puan yang hanya mendapat 25,4 persen dukungan.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Karena rakyat khususnya wong cilik merasakan kehadiran PDIP di tengah tengah mereka," kata Fahmi.
Selain Jokowi dan Puan, kader PDIP lainnya, Effendi simbolon yang dikenal vokal mengkritisi kebijakan pemerintah masuk ke dalam urutan tiga besar dengan perolehan 20,1 persen dukungan. Sedangkan, wali kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang sempat berpasangan dengan Jokowi sebelum terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta berada di urutan paling buncit dengan 6,3 suara.
Sekedar diketahui, PDIP akan kembali melaksanakan kongres pada April mendatang. Banyak pihak yang menduga, kongres tersebut hanya untuk menetapkan Megawati Soekarnoputri kembali diangkat sebagai Ketua Umum periode 2015-2020.
"Secara bulat dan aklamasi mengusulkan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk memimpin PDI Perjuangan pada periode 2015-2020 yang akan diputuskan dan ditetapkan pada Kongres IV Partai tahun 2015," kata Puan Maharani saat kongres PDIP di Semarang, Jawa Tengah lalu.
Survei berlangsung pada 25 November sampai 1 Desember 2014 dengan jumlah Responden 2.964 simpatisan PDIP seluruh Indonesia dengan Tingkat kepercayaan 95 persen dan Margin of Error 1,8 persen. Gaya blusukan Jokowi menurut sebagian besar simpatisan PDIP memberi dampak positif apabila ia menjadi Ketua Umum Partai pemenang pemilu 2014 itu.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik Indonesia mencatat pengaruh figur Jokowi dan Megawati dalam mempengaruhi pillihan publik ke PDIP
Baca SelengkapnyaDia tak terkejut jika Presiden Jokowi menginginkan posisi sebagai ketua umum PDIP.
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua alasan utama mengapa dukungan publik untuk PDIP tinggi.
Baca Selengkapnya"Penerus Jokowi adalah Ganjar-Mahfud," tutur politisi PDIP Aria Bima.
Baca SelengkapnyaPernyataan Megawati tersebut digaungkan berkaitan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Efriza menilai sulit jika Jokowi ingin mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaDjarot Saiful Hidayat mengatakan, kongres PDIP baru akan digelar pada 2025 mendatang.
Baca SelengkapnyaSurvei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling
Baca SelengkapnyaPernyataan Puan berbeda dengan Megawati yang menyebut ada yang mau mengambil alih PDIP.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mengatakan bakal patuh dengan aturan partai.
Baca SelengkapnyaBudi Arie mempertanyakan siapa yang berminat mengambil alih PDIP.
Baca Selengkapnya