Survei Kinerja Merosot, Jokowi akan Perhatikan Kebijakan Rakyat yang Belum Ideal
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghargai penilaian masyarakat terkait kinerjanya dalam survei Indikator Politik Indonesia. Dalam survei tersebut terlihat bahwa tingkat kepuasan kinerja Presiden Jokowi pada Mei 2020 mencapai 66,5 persen.
Meski terjadi penurunan pada dari Februari 2020 yang berada di angka 69,5 persen. Survei Indikator Politik Indonesia ini dilaksanakan pada 16-18 Mei 2020. Survei dilakukan melalui kontak telepon kepada responden.
Survei ini mengambil 1.200 responden yang terdistribusi secara acak dari seluruh Indonesia. Survei memiliki metode simple random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Sistem pemilu apa yang dipakai di Indonesia saat ini? Sampai saat ini, sistem pemilu proporsional terbuka tetap diterapkan dalam pemilihan umum di Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Indonesia saat pemilu pertama? Pada tahun 1955, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengadakan pemilihan umum pertama sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dan partisipatif.
Juru Bicara Presiden M. Fadjroel Rachman menjelaskan penilaian tersebut adalah sebagai modal untuk membangun sistem yang responsif dan transparan.
"Presiden Joko Widodo sangat menghargai 66,5% kepuasan atau kepercayaan masyarakat terhadap kinerjanya," kata Fadjroel dalam pesan singkat, Senin (8/6).
Dia menjelaskan hal tersebut sebagai modal untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi hingga kecepatan bertindak dalam penanganan Covid-19 untuk memasuki kenormalan baru (Adaptasi Kebiasaan Baru). Mantan Gubernur DKI Jakarta kata Fadjroel juga mencatat semua perhatian dari masyarakat.
"Catatan-catatan dari masyarakat terkait kebijakan yang belum ideal menjadi perhatian sangat serius Presiden," kata Fadjroel.
Bansos Belum Distribusi dengan Baik
Fadjroel juga menjelaskan saat ini bantuan sosial belum terdistribusi dengan cepat. Sebab itu, Jokowi kata dia saat ini sedang berupaya melakukan reformasi birokrasi sejak awal periode pemerintahan.
"Kesuksesan membangun dan menguatkan sistem responsif ini juga dipengaruhi oleh partisipasi publik. Sehingga Presiden Joko Widodo mendorong partisipasi publik untuk reformasi birokrasi yang konstruktif dan berprinsip," jelas Fadjroel.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasilnya, masyarakat menilai pemberantasan korupsi di ukuran sedang, buruk dan sangat buruk
Baca Selengkapnyamargin of error yang diterapkan sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%
Baca Selengkapnya