Survei LSI: 57,8 Persen Publik Puas dengan Kinerja Jokowi Menangani Covid-19
Merdeka.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani Covid-19. Hasilnya, 57,8% responden puas dengan kinerja Presiden Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19. Sementara, 39,4% responden mengaku tidak puas dan sangat tidak puas 4,3%
Hasil tersebut dari pertanyaan kepada responden 'Apakah Bapak/Ibu sangat puas, puas, tidak puas, atau sangat tidak puas dengan kerja Presiden Joko Widodo dalam menangani wabah virus corona (Covid-19)?'.
"Untuk isu ini di bulan Oktober itu mayoritas, meskipun tidak terlalu tinggi, 57,8 persen, hampir 58 persen masyarakat menyatakan bahwa mereka puas dengan penanganan virus Corona yang dilakukan oleh pemerintah," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI secara virtual Selasa (3/11).
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Mengapa persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi menurun? Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
Meksi begitu, responden yang menyatakan tidak puas masih cukup tinggi. Djayadi menyebut, bahwa ini bisa menjadi catatan untuk pemerintah.
"Yang menyatakan tidak puas cukup banyak di sini, hampir 40 persen, ini bisa menjadi catatan juga bagi pemerintah," ucapnya.
Selain itu, Presiden juga menempati posisi teratas terkait kepercayaan terhadap sejumlah lembaga dalam mengawasi bantuan penanganan Covid1-19. Sedangkan, di bawahnya ada pemerintah provinsi, Kementerian Sosial dan lembaga lainnya.
"Pada Oktober 2020 ini, kepercayaan paling tinggi untuk isu ini ada di Presiden, diikuti oleh pemerintah provinsi, Kemensos, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa/kelurahan, Gugus Tugas COVID-19, KPK jauh di bawah," ungkap Djayadi.
Adapun, tingkat percaya masyarakat terhadap lembaga dalam mengawasi bantuan penanganan Covid-19 kepada Presiden sebesar 67%. Sedangkan, sangat percaya 14%.
Kemudian, terhadap pemerintah provinsi tingkat sangat percaya 5% dan percaya 74%. Lalu, terhadap Kementerian Sosial sangat percaya 5% dan percaya 73%.
Selanjutnya, terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota sangat percaya 6% dan percaya 72%. Lalu, kepada pemerintah desa/kelurahan sangat percaya 6% danPercaya 70%.
Kemudian, kepada Gugus Tugas Covid-19 sangat percaya 4% dan percaya 68%. Lalu, kepada Komisi Pemberantasan korupsi sangat percaya 7% dan percaya 60%.
Selain itu, ada lembaga swadaya masyarakat dengan sangat percaya 4% dan percaya 61%. Kemudian, terhadap polisi sangat percaya 4% dan percaya 60%.
Selanjutnya, untuk media massa sangat percaya 3% dan percaya 55%. Ombudsman RI sangat percaya 2% dan percaya 55%. Terakhir, ada DPR dengan tingkat sangat percaya 2% dan percaya 40%
Metode survei LSI menggunakan simple random sampling dengan 1.200 responden lewat wawancara telepon. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (Margin of Error-MoE) - /+ 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Survei dilakukan pada 13-17 Oktober 2020.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penilaian kinerja presiden berdasarkan sosio-demografi tingkat kepuasannya merata di berbagai kategori. Hasilnya, cenderung di atas 70 persen menyatakan puas.
Baca Selengkapnya"Data menunjukkan bahwa sebesar 80 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi," kata Afrimadona.
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja Jokowi terus mengalami kenaikan. Sebelumnya berada di angka 71,6 persen pada survei November 2023.
Baca Selengkapnya76,2 persen publik puas dengan kinerja Jokowi. 14,1 persen di antaranya merasa sangat puas.
Baca SelengkapnyaApabila dirinci sebanyak 17,4 persen responden merasa sangat puas dan 69,1 persen responden cukup puas.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, hasil survei tersebut menjadi evaluasi pemerintah, untuk menyempurnakan kinerja yang belum sempurna
Baca SelengkapnyaPemerintah menggunakan hasil survei untuk bahan evaluasi dan koreksi.
Baca SelengkapnyaPenarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaAdapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil yang didapat, 86,5 persen warga Jateng masih puas dengan kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 76,2 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Jokowi, meski belakangan banyak diterpa isu negatif.
Baca Selengkapnya