Survei LSI: Masyarakat Tak Percaya Demo Mahasiswa Ditunggangi Kelompok Anti Jokowi
Merdeka.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menemukan sedikit masyarakat yang menilai demonstrasi mahasiswa ditunggangi oleh kelompok yang anti terhadap Presiden Joko Widodo.
Dalam survei teranyar LSI, sebanyak hanya 16,4 persen responden menilai demonstrasi mahasiswa belakangan ini digerakkan oleh orang-orang yang anti Jokowi. Serta, hanya 11,8 persen responden menilai gerakan mahasiswa ditumpangi oleh kelompok anti Jokowi.
"Kalau kita lihat hanya 11,8 melihat demonstrasi ditumpangi. 16,4 persen responden, demonstrasi digerakkan orang anti Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan dalam rilis survei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/10).
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Masyarakat, menurut Djayadi, bisa membedakan demonstrasi arus utama mahasiswa yang bertujuan untuk menentang revisi UU KPK dan sejumlah rancangan undang-undang.
"46,8 masyarakat bisa membedakan ada yang ingin gagalkan pelantikan dan ada demo yang menentang revisi UU KPK," jelasnya.
Sementara itu, lebih besar responden menilai demonstrasi mahasiswa bukan untuk menggagalkan pelantikan presiden. 35,2 persen masyarakat setuju demonstrasi untuk menggagalkan pelantikan presiden. Dan 43,9 persen tidak setuju demonstrasi mahasiswa untuk menggagalkan pelantikan presiden.
"Cukup banyak demo dianggap untuk menggagalkan pelantikan sebanyak 35,2. Tapi lebih bayak lagi yang tidak setuju," ujar Djayadi.
LSI melakukan survei melalui sambungan telepon pada 4-5 Oktober 2019. Survei melibatkan 1.010 responden yang dipilih secara stratified random sampling para responden yang pernah menjadi sampel LSI sebelumnya. Survei memiliki margin of error 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca SelengkapnyaData-data survei opini publik digunakan dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.
Baca SelengkapnyaPSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, mahasiswa menentang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang disampaikan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca Selengkapnyasurvei dilakukan Indikator Politik Indonesia dalam rentang 25 Agustus – 3 September 2023, menempatkan 1.200 responden.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya