Survei membuktikan, ISIS ancaman NKRI yang harus diwaspadai
Merdeka.com - Nama Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) semakin santer di telinga setelah aksi teror di depan Gedung Sarinah, Jalan Thamrin yang diyakini pihak kepolisian dilakukan oleh jaringan ISIS di Indonesia. Bahrun Naim yang disebut sebagai perwakilan Indonesia di jaringan ISIS yang ada di Suriah, dituding sebagai dalang aksi teror yang menewaskan 8 orang, empat diantaranya pelaku.
Setelah aksi itu, di pelbagai diskusi, pemberitaan hingga jagat dunia maya, semua membicarakan eksistensi dan pergerakan jaringan ISIS dalam menebar teror di Indonesia. Sebenarnya, seberapa besar tingkat pemahaman masyarakat akan ISIS? Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memotret pemahaman masyarakat Indonesia mengenai ISIS. Tidak semua masyarakat Indonesia tahu mengenai ISIS.
Dari hasil survei didapat kesimpulan penolakan besar terhadap ISIS yang merata di semua kategori gender, wilayah desa-kota, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, etnis, dan agama. Tapi ternyata ada yang menerima kehadiran ISIS, hanya 0,2 persen yang menyatakan ISIS boleh berdiri di Indonesia.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang terlibat dalam penyebaran Islam? Salah satu tokoh terkenal dari Kesultanan Demak adalah Sunan Kalijaga.
-
Siapa saja tokoh penting penyebar Islam di Nusantara? Penyebaran Islam di wilayah ini dilakukan melalui berbagai strategi, seperti jalur perdagangan, dakwah, perkawinan, pendidikan, serta islamisasi budaya. Tokoh yang merupakan sentra penyebaran Islam di Nusantara ialah para ulama dan raja/sultan.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
Merdeka.com merangkum hasil survei SMRC yang perlu diketahui publik. Berikut paparannya.
Rakyat Indonesia tolak ISIS
Masyarakat Indonesia hampir seluruhnya menolak keberadaan kelompok Islamic State of Syria and Iraq (ISIS). Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, dari 62 persen yang mengenal ISIS, 95 persen justru menolak tegas organisasi teroris itu ada di Indonesia.ÂÂ
"Temuan ini menyatakan 62 persen warga Indonesia mengenal ISIS. 62 persen warga yang tahu ISIS, 95 persen menyatakan tidak setuju dengan apa yang diperjuangkan ISIS," ujar Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan di kantor SMRC, Jl. Cisadane, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (22/1). .ÂÂ
Diantara responden yang mengetahui ISIS, hampir seluruhnya atau sekitar 89,3 persen menyatakan tidak setuju dengan yang diperjuangkan ISIS.
ISIS ancaman NKRI
Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan menerangkan, dari 62 persen warga Indonesia yang mengetahui adanya ISIS tersebut, 90 persen menyatakan jika ISIS adalah ancaman bagi NKRI. Sementara itu, 4,4 persen menyatakan bukan ancaman bagi NKRI.ÂÂ
"Hal ini menunjukkan jika masyarakat kita menyadari keberadaan ISIS namun pada saat yang sama tidak setuju dengan apa yang diperjuangkan ISIS," jelas dia.ÂÂ
ISIS menjadi musuh rakyat Indonesia, baik muslim maupun non muslim, apapun etnisnya, apapun pendidikannya, baik laki-laki maupun perempun, apapun kelas sosial ekonominya, dimana pun wilayah mereka tinggal.
Orang kota lebih khawatir daripada orang desa
Keberadaan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria(ISIS) di Indonesia diyakini tidak menimbulkan ketakutan yang berarti bagi masyarakat Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari perbedaan rasa tingkat kenyamanan masyarakat penduduk kota dan desa dengan adanya kelompok ISIS. Dari hasil survei SMRC, 37 persen responden orang kota merasa semakin tidak aman. Sedangkan hanya 25 persen responden orang desa yang merasa semakin tidak aman.
"Kalau dari segi domisili dan pendapatan, orang yang berdomisili di kota akan semakin tidak aman dengan keberadaan ISIS, sementara yang di pedesaan, rasa tidak amannya agak rendah. Kalau dari segi pendapatan, yang berpendapatan tinggi, rasa semakin tidak amannya semakin tinggi daripada yang pendapatannya rendah," kata Direktur Saiful Mujani Search and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil survei di Jl. Cisadane No. 8, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (22/1).
Indikasi ISIS tumbuh di kalangan anak muda
Dari survei yang dilakukan SMRC terhadap pergerakan ISIS di tanah air, terdapat indikasi bertumbuhnya persetujuan terhadap kelompok ISIS di kalangan anak muda dengan total 4 persen.ÂÂ
"Potensi dukungan ada di kalangan muda. Walau tetap rendah, terdapat 4 persen warga berusia 22-25 tahun dan 5 persen yang masih sekolah yang mengenal ISIS menyatakan setuju dengan perjuangan ISIS," kata Djayadi di Kantor SMRC, Jl. Cisadane No. 8, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (22/1).ÂÂ
Djayadi khawati jika pemerintah mengabaikan sekecil apapun potensi bertumbuhnya ISIS di Indonesia. Dia berharap, Pemerintah segera merespon temuan ini dengan mengambil langkah-langkah penanganan secara dini. "Bentuknya sosialisasi atau penanganan secara dini. Ini mengkhawatirkan kalau dibiarkan begitu saja," ulas Djayadi.
Dari survei, 0,08 persen setuju dengan keberadaan ISIS di Indonesia. "Ini peringatan agar Pemerintah mengambil langkah selanjutnya untuk penanganan atau menangkal masuknya gerakan ISIS di tanah air," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaNoor Huda berpesan agar masyarakat tidak terpaku pada stereotipe atau subjektivitas yang berlaku di masyarakat.
Baca SelengkapnyaBNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).
Baca SelengkapnyaUntuk Bacapres Ganjar pranowo, dia paling tinggi dikenal oleh warga Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu meluruskan narasi beredar soal konflik Suriah di media sosial agar tidak menyesatkan masyarakat
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya