Survei Polmark: 72,1 Persen warga DKI anggap Ahok menistakan agama
Merdeka.com - CEO Politic Marketing (Polmark) Indonesia Eep Saefulloh Fatah mengatakan kasus penistaan Agama yang menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi arus politik yang berkembang saat ini. Dalam surveinya pada 1200 responden di Jakarta pada 6-12 Januari 2017, sebanyak 94,2 persen menyatakan tahu tentang kasus tersebut.
Sementara 5,5 persen menjawab tidak tahu dan 0,3 persen tidak menjawab. "Saya kira faktor yang terbesar di Jakarta adalah arus politik yang tidak bisa ditahan oleh siapapun yaitu kasus penistaan agama," kata Eep di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Kamis (19/1).
Kemudian, 72,1 persen responden menjawab Ahok menistakan agama. Sebanyak 26,6 persen menyatakan Ahok tidak menistakan agama dan 1,3 persen tidak menjawab.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa yang menikah dengan Ahok? Puput Nastiti Devi menjadi sorotan publik sejak menikahi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Eep menjelaskan, faktor primodialisme dalam konteks agama tidaklah terlalu berpengaruh. Hanya saja, apabila menyentuh secara spesifik maka dampaknya akan begitu terasa.
"Faktor primordialisme dalam kaitan ini menyentuh aspek yang elementer jadi kalau sekedar agama saja itu terlalu umum. Tapi ketika menyangkut Alquran menyangkut penistaan yang sangat spesifik ternyata orang punya keterikatan emosional yang amat sangat kuat," terang Eep.
Hal inilah yang harus dijadikan pembelajaran sangat penting bagi para pemimpin. Komunikasi politik yang dikelola dengan baik akan menghasilkan konsekuensi yang setimpal.
"Pelajaran terpenting adalah ternyata bagi siapapun yang ingin jadi pemimpin komunikasi politik adalah cara yang penting kalau itu tidak dikelola dengan baik konsekuensi politiknya amat sangat serius ternyata," tutup Eep.
Untuk diketahui, Polmark Indonesia melakukan survei pada 6-12 Januari2017 dengan 1200 responden. Sebaran responden ada di 120 kelurahan yang secara random yang ada di Jakarta.
Adapun metode yang digunakan adalah multistage Randow sampling dengan tatap muka langsung. Sementara margin eror yakni lebih kurang 2,9 persen margin eror dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memperoleh suara tertinggi berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas
Baca SelengkapnyaKedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaHanya 61,0 persen responden akan mempertimbangkan sosok didukung Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaUntuk Bacapres Ganjar pranowo, dia paling tinggi dikenal oleh warga Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaPersoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca Selengkapnya69,0 persen setuju terjadi penyimpangan di Ponpes Al-Zaytun.
Baca Selengkapnya