Survei SMRC: Masyarakat Menilai Korupsi Semakin Banyak Periode Kedua Jokowi
Merdeka.com - Persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi semakin memburuk dalam periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu terlihat dari hasil survei dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada September 2021.
"Kalau kita cek juga penilaian masyarakat terhadap perilaku korupsi saat ini, 49,1 persen masyarakat menilai bahwa korupsi di negara kita semakin banyak," ujar Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas dalam rilis survei bertajuk 'Dua Tahun Kinerja Presiden Jokowi' secara daring, Selasa (19/10).
Sementara itu, publik yang menilai korupsi semakin menurun hanya 17,1 persen. Sedangkan 27,8 persen lainnya menilai tidak ada perubahan.
-
Bagaimana persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi? Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Mengapa persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi menurun? Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
-
Siapa menteri Jokowi yang terlibat korupsi? Para Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi Dua periode pemerintahan Presiden Jokowi setidaknya ada bebarapa menteri yang terjerat kasus korupsi.
-
Kasus korupsi apa yang dilakukan menteri Jokowi? Mantan Menpora Imam Nahrawi Terbukti menerima suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran (TA) 2018
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana SMRC melakukan survei Pilgub Sulteng? Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Sirojuddin mengatakan, pandangan publik terhadap masalah korupsi di Indonesia cenderung negatif. "Jadi penilaian cenderung negatif. Yang menilai semakin banyak cukup tinggi dibanding yang semakin sedikit," ujar dia.
Dari segi tren, dalam dua tahun periode kedua Presiden Jokowi memang terjadi kecenderungan penilaian terhadap pemberantasan korupsi semakin memburuk.
Pada April 2019, publik yang menilai korupsi semakin banyak sebesar 47,6 persen. Kemudian pada Maret 2020 47,2 persen, terus meningkat pada Maret 2021 49 persen, hingga terakhir September 2021 49,1 persen.
Kemudian persepsi positif terhadap pemberantasan korupsi cenderung menurun. Pada April 2019 yang menilai korupsi semakin sedikit 24,5 persen, menurun di Maret 2020 18,2 persen, Maret 2021 14,2 persen. Namun ada sedikit kenaikan pada September 2021 17,1 persen.
"Kalau kita lihat trennya memang dalam dua tahun terakhir ini ada kecenderungan semakin memburuk, meskipun peningkatannya tidak luar biasa seperti sebelumnya," ujar Sirojuddin.
SMRC melakukan survei pada 15-21 September 2021. Jumlah responden dipilih secara acak sejumlah 1220 responden. Survei memiliki margin of error sebesar kurang lebih 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.Reporter: Delvira Hutabarat
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca SelengkapnyaKinerja pemerintah di sejumlah sektor juga tidak luput dari penilaian publik.
Baca SelengkapnyaAdapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaPenilaian kinerja presiden berdasarkan sosio-demografi tingkat kepuasannya merata di berbagai kategori. Hasilnya, cenderung di atas 70 persen menyatakan puas.
Baca SelengkapnyaSampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaPemerintah menggunakan hasil survei untuk bahan evaluasi dan koreksi.
Baca SelengkapnyaHasilnya, masyarakat menilai pemberantasan korupsi di ukuran sedang, buruk dan sangat buruk
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca SelengkapnyaPenarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Baca Selengkapnya