Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei SMRC: Mayoritas warga setuju HTI dibubarkan pemerintah

Survei SMRC: Mayoritas warga setuju HTI dibubarkan pemerintah survei pandangan warga indonesia terkait isis. ©2017 Merdeka.com/Rendi Perdana

Merdeka.com - Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memaparkan hasil rilis tentang pendapat warga Indonesia terhadap isu kelompok radikal yang ingin mengubah Indonesia menjadi negara Islam. Salah satu organisasi masyarakat yang disoroti SMRC adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Peneliti utama SMRC, Saiful Mujani mengatakan HTI belum lama ini dicanangkan akan dibubarkan oleh pemerintah karena melanggar ideologi Pancasila dan UUD 45. Menurut hasil survei, sebagian masyarakat menolak keberadaan HTI di Indonesia.

"Lima tahun belakangan ini memang muncul lagi isu tentang kelompok radikal yang ada di Indonesia, hal ini membuat kita melakukan survei secara nasional," ujar Saiful Mujani saat jumpa pers di kantornya, Cisadane, Jakarta Pusat, Minggu (4/6).

Menurutnya, HTI yang ingin membuat negara Indonesia sebagai negara Khilafah ditolak dengan tegas dengan masyarakat Indonesia. Menurutnya, saat ini masyarakat tetap setuju dengan ideologi dan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.

"Hasil survei kita sebentar 75,4 persen masyarakat Indonesia mengetahui apa itu HTI, dan sebesar 78,4 persen mereka setuju dengan rencana pemerintah yang ingin membubarkan HTI," terangnya di lokasi.

Saiful juga menjelaskan bahwa mayoritas warga menolak cita-cita HTI, yakni mendirikan khilafah, dan hampir semua warga tidak setuju dengan keinginan HTI tersebut dilakukan di Indonesia.

"Yang aware dengan HTI umumnya aware dengan opini pemerintah membubarkan HTI, dan hampir semuanya setuju dengan opini tersebut," imbuhnya.

"Kesimpulan, baik pada ISIS dan HTI, tingkat resistansi tinggi. Hampir semua orang Indonesia sebanyak 90 persen menolak dan setuju kelompok radikal dilarang di Indonesia," tutup Saiful.

Survei tersebut dilakukan pada 14-20 Mei 2017 dengan jumlah responden 1.500 orang. Mereka dipilih secara random dengan cara multistage random sampling. Survei dilakukan pada WNI yang berumur 17 tahun atau sudah menikah. Margin of error pada penelitan tersebut sebesar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI

Mantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI

Baca Selengkapnya
LSI: 79,6% Publik Setuju Panji Gumilang Dihukum Penistaan Agama, 65,6% Al-Zaytun Dibubarkan
LSI: 79,6% Publik Setuju Panji Gumilang Dihukum Penistaan Agama, 65,6% Al-Zaytun Dibubarkan

69,0 persen setuju terjadi penyimpangan di Ponpes Al-Zaytun.

Baca Selengkapnya
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda

Masyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Gandeng MUI Ajak Masyarakat Jaga Keharmonisan Setelah Pemilu 2024
FOTO: Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Gandeng MUI Ajak Masyarakat Jaga Keharmonisan Setelah Pemilu 2024

Menko Hadi menilai, MUI memiliki pengaruh untuk menciptakan suasana tenteram dan harmonis setelah pemilu.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro Khilafah Masih Eksis, Begini Modus Barunya
Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro Khilafah Masih Eksis, Begini Modus Barunya

Sri Yunanto mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara Beserta Fungsinya, Wajib Tahu
Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara Beserta Fungsinya, Wajib Tahu

Pancasila memiliki kedudukan yang krusial bagi negara Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ulama Tegaskan Pancasila Terbaik Mampu Satukan Keberagaman di Tanah Air
Ulama Tegaskan Pancasila Terbaik Mampu Satukan Keberagaman di Tanah Air

Indonesia sekarang ini adalah yang terbaik karena mampu merangkum keberagaman seperti pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika

Baca Selengkapnya
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia

Salam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ribuan Anggota Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri, Deklarasi Ikrar Setia ke NKRI
Ribuan Anggota Jamaah Islamiyah Bubarkan Diri, Deklarasi Ikrar Setia ke NKRI

Deklarasi ini diikuti eks anggota Jamaah Islamiyah wilayah eks Karesidenan Surakarta, Kedu dan Semarang.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah: Indonesia Butuh Persatuan untuk Jadi Lebih Baik
Muhammadiyah: Indonesia Butuh Persatuan untuk Jadi Lebih Baik

Masyarakat tidak lagi memperdebatkan Pemilu 2024 saat Lebaran

Baca Selengkapnya