Surya Paloh hormati putusan DPR loloskan Budi Gunawan jadi Kapolri
Merdeka.com - Ketua Umum Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh selesai menemui Presiden Joko Widodo di Kantornya. Surya mengaku banyak membicarakan berbagai hal termasuk pencalonan Kapolri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka.
Menurut Paloh, Jokowi mengikuti terus perkembangan di DPR yang melakukan fit dan proper testnya Komjen Budi Gunawan. Namun hasilnya, dia enggan mengatakan sikap Presiden Jokowi selanjutnya.
"Saya kira Pak Presiden menunggu hasil akhir dari keputusan DPR. Karena Bapak Budi Gunawan telah diusulkan dan diproses oleh DPR. Pemerintah hanya mengikuti perkembangan terakhir," ujar Paloh di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (14/1).
-
Bagaimana Surya Paloh menanggapi isu hak angket? Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan koalisi perubahan menunggu langkah dari partai politik lain terkait bergulirnya isu hak angket di DPR.
-
Kenapa Surya Paloh berharap tidak ada politisasi kasus Tom Lembong? Paloh berharap isu politisasi yang menjerat Tom Lembong tidak benar. Kalaupun jika benar, maka menurutnya Tom Lembong hanya apes saja.
-
Apa yang dibahas Surya Paloh dan Prabowo? 'Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju,' kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Siapa yang harus menerapkan Pancasila? Pancasila bisa diartikan sebagai sebuah rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat dan pejabat di Indonesia.
-
Apa yang membuat Surya Paloh heran? Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan, keheranannya atas kasus yang menjerat eks timses Anies Baswedan yakni Tom Lembong. Menurutnya, mengapa pemerintah mengungkap kasus-kasus yang justru berada di masa lalu.
-
Bagaimana Pancasila digunakan untuk mengatur negara? Pancasila juga digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur negara sesuai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Lebih tepatnya, bentuk ringkasan yang ada pada ringkasan dari UUD 1945 alinea ke-4. Yang mana setiap sila berisi tentang tujuan negara Indonesia yang sesungguhnya.
Paloh sendiri mengaku secara pribadi dia menghormati keputusan DPR yang meloloskan Komjen Budi Gunawan sebagai Calon Kapolri pilihan Presiden Jokowi. "Ya kita hormatilah lembaga negara kita. Kalau saya dimintai pendapat, ya harus kita hormati keputusan itu," ujarnya.
Paloh beralasan dirinya menghormati sistem tatanan kenegaraan Indonesia, bukan karena secara pribadi mendukung Komjen Budi. "Bukan BG-nya, tapi saya mendukung tatanan sistem ketatanegaraan kita. Bukan personal atau pribadi siapapun," ujarnya.
Paloh tidak takut dengan dampak dari sikapnya itu membuat dibenci publik. Sebab, seorang pemimpin itu harus siap untuk tidak menjadi populer.
"Bisa saja menjadi implikasi. Tapi itulah tugas pemerintah. Bukan hanya untuk merasa nyaman dengan mendapat dukungan terus menerus pada pemikiran-pemikiran yang mendukung popularitas," jelasnya.
Paloh mengingatkan sekali lagi, asas praduga tak bersalah harus dikedepankan. "Asas praduga tidak bersalah atau presumtion of innocence itu harus kita ke depankan. Sama halnya lembaga KPK atau lembaga apapun juga. Siapa yang bisa memastikan mereka tidak melakukan kesalahan dalam melakukan kebijakan dan keputusannya," ujarnya.
Dengan Jokowi tadi, Paloh ngaku tidak membicarakan perubahan Calon pengganti Budi Gunawan. Dengan begitu, apakah artinya Jokowi tetap memilih Budi Gunawan?
"Kita lihat saja nanti ke depan. Kita hargai keputusannya," jawab Paloh.
Paloh menjelaskan, tidak bisa begitu saja Jokowi langsung menolak Budi Gunawan setelah ditetapkan KPK jadi tersangka gratifikasi. Menurut dia, Jokowi harus berfikir kepentingan yang lebih besar lagi.
"Tidak sesederhana itu saya pikir. Coba lihat pendapat beliau, dengan posisi sebagai presiden, dia harus melihat dengan kepentingan yang lebih besar lagi dan bersikap lebih baik terhadap suatu kebijakan apapun," tutur dia.
Paloh menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi soal status tersangka mantan ajudan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri itu. Menurut dia, Jokowi yang paling tahu mana yang paling baik untuk pemerintahannya.
"Saya pikir yang paling tahu soal itu Pak Presiden. Itu membahayakan tidak bagi pemerintah ke depannya," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surya Paloh meyakini, jabatan atau pun kursi menteri bukanlah segalanya
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai keputusan majelis hakim MK final dan bersifat mengikat.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud meminta agar seluruh pihak tak mencurigai atas pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyebut, Surya Paloh memiliki jiwa besar
Baca SelengkapnyaJokowi memuji Surya Paloh. Dia menyebut, Surya Paloh memiliki jiwa besar.
Baca SelengkapnyaPaloh mengatakan, perumusan klausul gubernur dipilih oleh presiden merupakan langkah gegabah.
Baca SelengkapnyaTim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran memuji sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menerima kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGagasan itu dikatakan Surya Paloh perlu dihormati.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai pemerintahan Prabowo-Gibran memerlukan uluran tangan dan dukungan partainya.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memilih memberikan saran sebagai sahabat tanpa perlu mengisi jabatan Wantimpres.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengatakan NasDem telah menerima hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnya