Surya Paloh: NasDem ikuti hukum, yang salah silakan diproses

Merdeka.com - Ketua umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh mengaku malu dengan kasus dugaan menerima suap untuk mengamankan kasus korupsi dana bansos Sumut yang menyeret nama mantan Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella. Surya Paloh kembali menegaskan, cuma ada dua pilihan bagi kadernya yang terbelit persoalan hukum berat yakni mengundurkan diri atau diberhentikan.

"Kenapa bisa terjadi, karena pakemnya sudah ada. Yang bersangkutan juga sudah tahu," ujar Surya Paloh di kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) di Jakarta, Selasa (20/10).

"Ini tanggung jawab saya, secara penuh izinkan saya mengundurkan diri," kata Surya Paloh menirukan pernyataan Rio Capella.

Dia mengaku tak pernah memaksa kadernya untuk mengundurkan diri jika terbelit kasus hukum atau tindak pidana korupsi. Menurutnya, itu merupakan kesadaran pribadi kadernya. Surya Paloh mempersilakan penegak hukum memproses kadernya yang terbelit kasus hukum.

"Kasus Sekjen ini adalah Warning tidak hanya bagi Nasdem, parpol tapi juga untuk kita semua. Satu bisa berjalan, pokok dan transparan, namun tidak sepihak, posisi Nasdem ini bersedia mengikuti proses hukum, yang salah silakan diproses," tegasnya.

Dalam pandangannya, partai politik menjadi bagian dari perbaikan sistem demokrasi di tanah air. Partai politik merupakan salah satu pilar sistem demokrasi. Sayangnya persepsi masyarakat mengenai parlemen masih negatif. Sehingga perlu upaya keras memperbaikinya.

"Kita bersama menginginkan sistem demokrasi membanggakan hati kita dalam partisipasi masyarakat yang semakin kuat. Semangat kebangsaan dan tujuan kemerdekaan yang ada," singkatnya.