Suryana kirim SMS ancaman bom karena kesal pihak RS tak melayani saat sakit
Merdeka.com - Suryana (33) nekat melakukan teror ancaman di RSI Sultan Agung, Semarang lantaran sakit hati. Suatu hari dia pernah datang untuk berobat dengan sistem bayar tunai, tapi malah tak diberikan pelayanan baik oleh rumah sakit.
"Saya kesal dengan pelayanan yang diberikan. Saya berobat bayar kok tidak minta gratis, malah dibiarkan begitu saja sampai 1 jam 30 menit," kata Suryana saat gelar perkara di Polrestabes Semarang, Kamis (6/9).
Saking kesalnya, dalam perjalanan ke Klaten dia merencanakan mengirimkan pesan teror. Dia mengirimkan 10 SMS yang isinya akan meledakkan rumah sakit.
-
Kenapa pesan itu ditulis? “Tampaknya itu cara dia berbicara,“ kata Price kepada The Times of Israel, dikutip Senin (3/7).
-
Kapan seseorang perlu segera ke rumah sakit? Dalam situasi hipoglikemia yang parah hingga menyebabkan kehilangan kesadaran, sangat penting untuk segera mendapatkan bantuan medis.
-
Siapa yang memberikan pesan merinding? Dalam kesempatan itu, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan kata sambutan hingga memberi pesan yang mampu bikin merinding.
-
Siapa yang mengimbau warga untuk siapkan Tas Siaga Bencana? Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Sutang Suprianto menyebut, salah satu langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
-
Bagaimana PM Singapura memberi peringatan? Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong tiba-tiba memberi peringatan.
-
Apa tujuan dari peringatan ini? Tujuan pertama dari peringatan ini tidak lain adalah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menghormati hak hidup setiap manusia.
"Pelaku ini sakit hati karena tidak dilayani dengan baik saat berobat perutnya sakit. Dendam, nebar teror," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji, dalam kesempatan yang sama.
Dalam SMS-nta, dia sempat mengingatkan rumah sakit agar melayani pasien dengan baik.
"Jadi esok harinya Selasa (4/9) langsung neror dengan ponselnya Nokia tipe 105 dengan sim card 083893122327," ujar Abioso.
Dia juga menyertakan imbauan untuk segera melakukan evakuasi karena bom akan meledak satu jam setelah SMS dikirim. Akibat perbuatannya, dia dijerat Pasal 29 UU Nomor 11/2008 mengenai ITE dengan ancaman 6 tahun penjara.
"Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirim informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut nakuti yang ditujukan secara pribadi," kata Abioso.
Sampai hari ini, Suryana masih dimintai keterangan sejak ditangkap Densus 88, Polres Klaten dan Polrestabes Semarang di Klaten Rabu (5/9) kemarin.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pengamatan sementara, fasilitas di lantai tujuh rumah sakit tersebut terdampak cukup parah akibat ledakan.
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaViral keluarga pasien mengamuk kepada petugas kesehatan
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut langsung memicu terjadinya kepanikan di dalam rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaHari alias Jepang tertunduk lesu saat dihadirkan di Polres Bogor, Senin (28/4). Padahal sebelumnya dia viral mengancam petugas medis Puskesmas Leuwisadeng.
Baca Selengkapnya