Susah Sinyal, Kendala Petugas saat Bebaskan Pilot Susi Air

Merdeka.com - Polri sampai saat ini bersama TNI dan Pemerintah Daerah (Pemda) masih berupaya untuk membebaskan Pilot Susi Air, Kapten Phillips Mark Mehrtens yang disandera teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan saat ini pihaknya masih mengalami kendala komunikasi dengan KKB. Berkaitan sulitnya sinyal untuk media komunikasi di Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan.

"Memang yang menjadi kendala utama di daerah Lanny Jaya itu sinyal susah, jadi kalau mau berhubungan (komunikasi) harus mencari titik tertentu yang bisa menjangkau komunikasi," kata Dedi kepada wartawan, Jumat (3/3).

"Kendala utama itu, komunikasi tidak semudah seperti di daerah lain dan di situ sinyal untuk berkomunikasi itu agak susah," imbuh Dedi.

Meski demikian, Dedi memastikan bila kondisi Kapten Phillips Mark dari komunikasi terakhir minggu ini dipastikan masih dalam kondisi sehat. Usai 3 pekan lebih ia telah disandera teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Kepastian kesehatan dari Kapten Phillips Mark dilakukan melalui Pemda setempat bekerjasama dengan tokoh masyarakat yang melakukan komunikasi dengan pihak KKB.

"Kondisi terakhir dalam minggu ini dari pemda memastikan kondisi pilot dalam kondisi baik. Kalau pas kondisi bisa ngontak komunikasi (menanyakan kabar pilot)," jelasnya.

Sekedar informasi, Pilot Philips adalah warga negara Selandia Baru yang disandera oleh KKB ketika di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2).

Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu diduga dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat. Sampai sekarang TNI-Polri masih melakukan upaya penyelamatan terhadap Pilot Philips.