Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Susahnya jadi dubber, saat hati sedang tak mendukung

Susahnya jadi dubber, saat hati sedang tak mendukung Noor Elysa Fauzie. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Urusan perasaan jadi satu tantangan terberat bagi seorang dubber. Bagaikan bunglon, sang dubber harus mengikuti karakter yang dibawakannya meski perasaan sedang tidak enak saat itu.

"Paling enggak enak saat hati lagi jelek harus bawain peran yang ceria. Makanya suka di-take ulang kalau ketahuan tidak nempel suaranya. Penyelaras dialog yang suka tahu, dia yang ngederin," ungkap pengisi suara Sailoormoon, Noor Elysa Fauzi kepada merdeka.com, Jumat (29/11).

Tapi tak jarang juga, wanita 39 tahun ini dibuat senang karena peran yang dibawakannya sendiri. Meski mengaku tidak pernah sampai terbawa sosok yang diperankannya dalam kehidupan sehari-hari.

Orang lain juga bertanya?

Tingkat kesulitan menjadi dubber pun diakuinya berbeda. Saat men-dubbing suara Sailormoon, tentu tantangan berbeda akan ditemuinya saat mengisi suara Putri Huan Zhu. Sasa, sapaan Noor Elyza, harus ektra keras mengisi suara putri asal Tiongkok ini.

"Capek nangis-nangis terus. Dia kan perannya yang selalu dianiaya," cerita Sasa sambil tertawa.

Sasa menyadari setiap profesi tak selamanya manis dan mulus. Kenangan pahit juga pernah dia rasakan saat mengisi suara untuk tokoh-tokoh lainnya.

"Kalau suara di film Bollywood itu ngomong aslinya panjang tetapi bahasanya pendek-pendek. Itu aneh. Waktu ngisi untuk Mario Jose juga sudah panjang tapi enggak jadi tayang," kata wanita yang berkecimpung di dunia dubber sejak mahasiswi.

Di antara semua tantangan itu, kondisi kesehatan menjadi kendala tersendiri buat Sasa. Batuk dan kelelahan jadi musuh utama para dubber. Maka sedapat mungkin Sasa tidak begadang dan merokok.

"Kalau begadang saja suara sudah beda. Kalau gitu buru-buru minum air hangat dan obat," ucap wanita berambut panjang ini.

Sepanjang karirnya menjadi seorang dubber, bayaran yang diterima wanita lulusan London School ini tergolong besar. Saat menjadi dubber tahun 1998, gajinya sudah berkisar Rp 1 juta sampai Rp 2 juta perbulan. Belum lagi jika ada tambahan episode maka bayaran yang didapat menjadi berkali lipat.

"Dulu episode tambahan untuk peran utama Rp 75 ribu per-episode, peran pembantu Rp 50 ribu. Kalau gaji sekarang dubber itu bisa 350 ribu per-episode," lanjut wanita yang hobi traveling ini.

Kendati meningkat berkali-kali lipat tetapi Sasa telah meninggalkan dunia ini sejak lama dan beralih profesi menjadi strategic account manager di perusahaan logistik. Tetapi kenangan akan profesinya dulu tidak pernah lekang sama seperti hidupnya karakter Usagi ketika dibawakan oleh Sasa.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Inul Daratista Kenang Momen Menyedihkan saat Hamil: Pagi-Sore Memantau Kasus yang Kelarnya Bertahun-tahun
Inul Daratista Kenang Momen Menyedihkan saat Hamil: Pagi-Sore Memantau Kasus yang Kelarnya Bertahun-tahun

Inul Daratista mengenang momen lawas saat ia tengah hamil di usia kandungan trimester akhir. Kala itu usaha karaokenya mengalami banyak tuntutan.

Baca Selengkapnya
Hadiri Pengajian Gus Iqdam di Blitar - Jawa Timur, Ini 7 Potret Inul Daratista Ramai Dihujat Gara-Gara Cara Duduknya
Hadiri Pengajian Gus Iqdam di Blitar - Jawa Timur, Ini 7 Potret Inul Daratista Ramai Dihujat Gara-Gara Cara Duduknya

Intip yuk foto-foto Inul Daratista saat hadiri pengajian Gus Iqdam!

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Dada Sesak: Panduan Lengkap untuk Meredakan Ketidaknyamanan
Cara Mengatasi Dada Sesak: Panduan Lengkap untuk Meredakan Ketidaknyamanan

Simak cara mengatasi dada sesak dengan aman beserta panduan lengkapnya.

Baca Selengkapnya
Curhatan Pilu Wanita yang Ditinggal Sang Ibu Wafat Usai Umrah, Awalnya Mengira Kelelahan Biasa Ternyata Sakit Paru Berbahaya
Curhatan Pilu Wanita yang Ditinggal Sang Ibu Wafat Usai Umrah, Awalnya Mengira Kelelahan Biasa Ternyata Sakit Paru Berbahaya

Dinda merasa begitu kehilangan akan sosok sang ibundanya yang sudah pergi untuk selama-lamanya.

Baca Selengkapnya