PDP Corona di Sumut Melonjak Jadi 75 Orang, 1.000 Ruang Isolasi Disiapkan
Merdeka.com - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona atau Covid-19 di Sumut bertambah menjadi 75 orang. Ratusan ruang isolasi telah disiapkan untuk mereka.
"Sudah 72 orang (ditambah 3 PDP yang lebih dulu dirawat di RSUP H Adam Malik menjadi 75 orang) yang harus kita periksa kesehatannya hari ini. Belum tentu (positif) ya. Sampai hari ini Sumatera Utara masih clear tentang corona. Tapi yang diduga kemungkinan-kemungkinan ada 72 orang tadi pagi," kata Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Selasa (17/3).
Khusus di RSUP H Adam Malik, saat ini terdapat 8 PDP yang tengah dirawat di ruang isolasi. Lima di antaranya merupakan pasien baru. Dengan tambahan itu, ruangan isolasi di rumah sakit ini sudah tidak mampu lagi menerima pasien baru.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Kenapa TPU Cikadut jadi penting saat pandemi Covid-19? Hal itu menjadikan area pemakaman tersebut sebagai lokasi penunjang dari ratusan pasien yang meninggal dunia.
Ruang isolasi itu tidak hanya di RSUP H Adam Malik. Pemprov Sumut, Kodam I Bukit Barisan, dan Polda Sumut terus berkoordinasi untuk menyiapkannya di lokasi-lokasi lain. Fasilitas itu tersebar di 33 kabupaten/kota di Sumut.
Sebelumnya Kodam I Bukit Barisan juga telah mendirikan posko dan tenda untuk dijadikan ruangan isolasi. Fasilitas itu di antaranya berdiri di RS Putri Hijau, Medan.
"Hari ini kita bisa mendapatkan 330 (ruangan isolasi) nanti akan dilengkapi oleh Bapak Kapolda sebanyak 400 (ruangan) di SPN (Sekolah Polisi Negara) yang akan hari ini kita siapkan, sehingga ada kurang lebih 750 ruangan isolasi untuk antisipasi. Saya berharap itu menjadi 1.000 ruangan ke depan. Ini yang sedang saya koordinasikan dengan Pak Kapolda," sebut Edy.
Ruangan isolasi yang disiapkan diharapkan dapat membantu untuk mencegah penyebaran Covid19. "Kualitas nanti kita pikirkan, yang penting wabah jangan menyebar ke mana-mana," papar Edy.
Sementara, penempatan pasien di ruang isolasi nantinya akan ditentukan Satgas Percepatan Penanganan Virus Corona Sumatera Utara. Lokasinya diusahakan tidak jauh dari rumah pasien. "Kalau rumah (pasien) itu di Simalungun (ditempatkan di) sektor Simalungun. Ada yang di Dairi (ditempatkan) di Dairi dia. Kalau di situ tidak mencukupi, nanti akan diatur di mana yang kosong di situ dimasukkan," beber Edy.
Sementara Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sumatera Utara, dr Restuti Handayani Saragih, mengatakan, 75 orang itu merupakan data kasar terbaru dari seluruh Sumatera Utara. Mereka seharusnya diobservasi atau dirawat di ruang isolasi.
Karena RSUP H Adam Malik sudah penuh dengan 8 PDP, maka 67 orang lain harus menempati ruang isolasi lain. "Kemarin kita rapat, kemarin masih 3 PDP. Tapi saya sudah bilang, kita tidak tahu dalam satu hari apa yang terjadi. Ternyata antisipasinya benar," jelas Restuti.
Dia menegaskan, PDP belum tentu positif. "Kita menanti hasil laboratorium dari Balitbang Kemenkes. Kalaupun positif bukan kami yang mengumumkan. Tapi Bapak Ahmad Yurianto," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.
Baca SelengkapnyaRumah sakit di Mojokerto kewalahan menampung pasien anak. Sejumlah anak sakit tak kebagian kamar.
Baca Selengkapnya