Susul anaknya, Mahyuni korban ledakan elpiji 12 kg di Samarinda meninggal
Merdeka.com - Korban ledakan gas elpiji 12 kilogram di Samarinda, Kalimantan Timur, bertambah. Mahyuni (42), menghembuskan napas terakhir pada Minggu (4/3). Dia menyusul putri bungsunya, Nadira Zahra (1), yang terlebih dulu meninggal Senin (26/2).
Keterangan diperoleh, Mahyuni meninggal sekitar pukul 23.00 Wita, Minggu (4/3) di ruang perawatan isolasi Yacobus RS Dirgahayu, Samarinda.
"Sekitar jam 1 pagi tadi, dibawa keluarganya ke Balikpapan, untuk kemudian ke Banjarmasin (Kalimantan Selatan)," kata Dokter Spesialis Bedah RS Dirgahayu dr Ignatius Humphrey, ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan Gunung Merbabu, Senin (5/3).
-
Siapa yang meninggal akibat kebakaran gudang elpiji? Pasien yang meninggal dunia bernama Muqhis Bayudi (29), akibat luka bakar 56 persen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah atau Sanglah, Kota Denpasar pada Sabtu (15/6) malam.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
Awalnya, Mahyuni dirawat bersama dua putrinya yakni Mustaniah (9) dan Nadira Zahra (1) dan juga istrinya, Murkiyah (30). Keempatnya mengalami luka bakar serius. Nadira, dan Murkiyah, dirujuk ke RSUD AW Sjahranie Samarinda.
"Pasien Mahyuni ini luka bakarnya cukup luas sekitar 75 persen. Anaknya, Mustaniah, sekitar 50 persen," ujar Ignatius.
Ignatius menjelaskan, sejak awal dirawat, Mahyuni dan Mustaniah menjalani perawatan intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU). Kedua-duanya, tercatat menjalani 2 kali operasi, mengingat korban luka bakar kehilangan banyak cairan.
"Sejauh ini stabil, tapi tetap harus rawat lebih lanjut. Kita rawat semaksimal mungkin di sini. Luka bakarnya tergolong klasifikasi berat karena luasannya. Setelah di ICU, kita pindah ke ruang isolasi," tambah Ignatius.
Tim dokter yang terlibat adalah dokter spesialis bedah dan anastesi.
"Malam tadi, pasien (Mahyuni) tidur, dibangunin tidak bisa. Jadi sekitar jam 11 malam, dinyatakan medis meninggal dunia. Untuk anaknya, masih kami rawat tapi rencana akan kami rujuk ke RSUD AW Sjahranie," ucap Ignatius.
Diketahui, 4 orang sekeluarga jadi korban ledakan elpiji 12 kg, Minggu (25/2) pagi, sekira pukul 06.00 Wita. Kesemuanya mengalami luka bakar. Murkiyah dan Nadira, dirujuk ke RSUD AW Sjahranie. Namun Nadira, meninggal Senin (26/2) pagi.
Keterangan diperoleh, peristiwa itu terjadi saat Murkiyah menggendong anaknya, Nadira, sambil memasak di dapur. Keduanya pun terpental. Kasus itu diselidiki polisi, dan tabung elpiji 12 kg jadi barang bukti.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang lagi korban kebakaran gudang LGP di Bali, Ahmad Tamyis Mujaki (25) yang sebelumnya dirawat di RSUP Prof dr IGNG Ngoerah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSatu orang korban akibat kebakaran gudang gas elpiji bernama Purwanto (40) asal Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPendaki yang merekam dirinya terjebak erupsi Gunung Marapi dan viral di media sosial, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPendaki korban erupsi Marapi bernama Zhafirah dikabarkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBerawal dari memanasi sayur, satu keluarga ini jadi korban elpiji meledak.
Baca SelengkapnyaUntuk biaya pemulangan jenazah ditanggung oleh pihak perusahaan.
Baca SelengkapnyaRumah wartawan di Karo kebakaran hingga menewaskan empat orang
Baca SelengkapnyaPenambahan jumlah korban ini dilaporkan setelah dua korban lain yang sempat dievakuasi petugas meninggal.
Baca SelengkapnyaPasien meninggal dunia di RSUP Prof Ngoerah total 12 orang dan satu pasien meninggal di RSUD Wangaya.
Baca SelengkapnyaDiana tidak menyangka kecelakaan di Ciater itu merenggut nyawa putranya.
Baca SelengkapnyaPara tetangga gotong royong ambil air untuk memadamkan api. Dalam waktu setengah jam api sudah dipadamkan.
Baca SelengkapnyaDalam data yang diterima merdeka.com, korban beralamat di Asrama Yonzikon 13, RT 02/13, Desa Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya