Sutopo Dikenal Suka Membantu Lingkungan Rumah Semasa Hidup
Merdeka.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho telah meninggal dunia pada Sabtu (7/7) sekitar pukul 01.20 WIB (02.20 waktu Guangzho). Ia meninggal karena mengidap penyakit kanker paru-paru yang sudah lama diidapnya.
Ketika mengetahui meninggal, Sutopo langsung diterbangkan ke Indonesia dari Guangzho, China. Jenazah Sutopo pun tiba di kediamannya di Raffles Hills Blok I6, nomor 15, Harjamukti, Cimanggis, Sukatani, Tapos, Depok, Jawa Barat, sekitar pukul 22.30 WIB.
Sesampainya di sana, jenazah Sutopo pun langsung dimandikan dan segera dikafani. Karena, malam itu juga jenazah Sutopo pun harus terbang ke kampung halamannya di Boyolali, Solo, Jawa Tengah.
-
Siapa yang meninggal karena kanker? Pada 30 November 2003, Adhemar Dion, ayah Celine Dion, meninggal dunia karena kanker di Montreal, Kanada, saat berusia 80 tahun.
-
Kenapa Purwanto meninggal? Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Nurhasan mengungkapkan, Purwanto meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga karena serangan jantung.
-
Apa itu kanker paru-paru? Kanker paru-paru adalah kanker yang terbentuk di dalam paru-paru, organ yang berfungsi untuk menukar oksigen dan karbondioksida saat bernapas. Kanker paru-paru dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu kanker paru-paru non-sel kecil dan kanker paru-paru sel kecil.
-
Apa yang dialami oleh kanker paru? Kanker merupakan kelompok penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel abnormal di dalam tubuh. Sel-sel abnormal ini dapat berkembang dan menyerang bagian tubuh mana pun akibat gangguan pada tingkat genetik.
-
Kapan Suropati meninggal? Mengutip Instagram @jurulamadjang, Suropati meninggal akibat serangan gabungan koalisiVOC pada tahun 1705 di Bangil, Pasuruan.
-
Kapan Purwanto meninggal? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
"Terbang ke Boyolali sama anaknya Mas Ipan, terus sama Pakdenya jam 00.30 WIB. Terus jam 03.30 WIB, ibunya sama yang lainnya nyusul Boyolali," kata petugas keamanan komplek, Imam saat berbincang dengan merdeka.com di lokasi rumah Sutopo, Depok, Jawa Barat, Senin (8/7).
Saat ini, hanya ada sopir, pembantu rumah tangga almarhum Sutopo dan beberapa karangan bunga yang berada di kediamannya yang berada di Cimanggis. Imam pun mulai bercerita tentang almarhum Sutopo semasa hidupnya.
Menurutnya, di lingkungan tempatnya bertugas, Sutopo terkenal sangat baik kepada siapa saja. Sehingga, saat tetangganya mendengar kabar kalau Sutopo meninggal sampai tak percaya.
"Dia tuh orangnya baik, low profile. Siapa juga diajak ngobrol sama dia, kaya sama media aja kan dia ladenin (tanggapi). Tetangga sini juga pada respect semua sama ada yang enggak percaya (kalau Sutopo meninggal)," ujarnya.
Selain itu, Sutopo dikenal baik oleh lingkungan rumahnya. Karena memang aktif dalam kegiatan sosial, selalu memberi terhadap orang yang dianggap membutuhkan bantuannya dan tak pernah menganggap rendah atau remeh orang lain.
"Bapak (Sutopo) orangnya aktif, siapa pun itu orangnya. Tukang sapu aja sering dia kasih yang lewat berapa minggu sekali. Dia (Sutopo) tuh orangnya baik. Kaya misalkan dia beli buah pisang, singkong sama yang lain harganya cuma Rp 20 ribu, dia kasih Rp 50 ribu, terus kalau harganya Rp 50 ribu, dia kasih Rp 100 ribu, selalu kasih lebih pokoknya, saya bicara apa adanya," cerita Imam.
"Saya pakai sepatu robek aja diomelin sama beliau (Sutopo). Ngapain pake sepatu elek (jelek), tungguin sini. Eh dia (Sutpo) masuk ke dalem bawain saya sepatu dua (pasang) masih baru, sepatu kulit lagi. Saya mau beli enggak ada uangnya, kecuali dapet jatah ya," sambungnya.
Hal yang membuatnya merasa Sutopo memang orang yang baik dan tak pernah memandang atau menganggap rendah orang lain. Sutopo menghadiri pernikahan adiknya yang memang sengaja Imam undang.
"Enggak pernah sih seumur-umur (ngeluh kerjaan sama Sutopo), tapi mereka respon. Misalkan pas adik saya nikahan 2014, saya undang dia dateng buat adik saya. Saya sebenernya enggak terlalu berharap, karena kan dia orang besar pasti sibuk, eh Alhamdulillah dateng," ungkapnya.
Bukan hanya itu saja, ia pun juga selalu menyapa orang lain. Meskipun secara derajat, orang yang ia tegur itu sangat berbeda jauh dengan Sutopo.
"Setiap pagi bapak (Sutopo) itu sering olahraga setiap pagi selama setengah jam. Abis itu berjemu depan rumah enggak pakai baju, ntar ada warga yang ngajak ngobrol ya ngobrol," ucapnya.
"Beliau juga selalu buka kaca kalau ketemu kita, kita hormat aja," tambahnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabar meninggalnya Joko Pinurbo ini dibenarkan oleh Budayawan Butet Kartaredjasa.
Baca SelengkapnyaApi yang awalnya dinyalakan untuk membakar daun bambu kering, tiba-tiba menyebar dengan cepat dan melahap ranting-ranting di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaRumah mendiang Puput Novel begitu mewah dan menyimpan banyak barang antik.
Baca SelengkapnyaKomedian Polo Srimulat atau Cristian Barata Nugraha meninggal pada usia 61 tahun.
Baca SelengkapnyaKisah hidup Kuntoro alias Toro, anak PNS di lingkungan TNI AD yang kini hidup sebatang kara di rumah yang terbengkala.
Baca SelengkapnyaArtis senior Kiki Fatmala meninggal dunia pada Jumat (1/12). Diketahui, pemain film 'Si Manis Jembatan Ancol' ini sempat berjuang melawan kanker stadium 4.
Baca SelengkapnyaKiki Fatmala yang sempat mengidap kanker paru-paru stadium 4 meninggal dunia pada usia 56 tahun.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaAyah mertua Chua Kotak pergi untuk selama-lamanya lantaran mengalami komplikasi berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaKabar duka menyelimuti Bimbim Slank lantaran sang ayah meninggal dunia pada Senin (4/3).
Baca SelengkapnyaPuput, yang sebelumnya menjalani perawatan intensif, akhirnya menghembuskan napas terakhirnya
Baca SelengkapnyaIa adalah sosok penting di balik kehidupan sang guru bangsa
Baca Selengkapnya