Sutradara Azrax selalu libatkan polisi selama proses produksi
Merdeka.com - Sutradara Film Azrax, Dedi Setiadi mengatakan, tidak mengingat seluruh adegan di film tersebut. Namun dirinya, memastikan kalau setiap adegan tembak-menembak selalu didampingi kepolisian.
"Pas ada adegan polisi kejar-kejaran dengan penjahat dan ada tembakan-tembakan itu, ada polisi beneran yang mendampingi saat syuting," ujar Dedi di Polda Metro Jaya, Rabu (14/9).
"Bahkan ada polisi yang main," sambungnya.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Kenapa pistol wanita itu ditembakkan? Ketika masuk ke mesin MRI, pistol tertarik oleh magnet, menembakkan satu tembakan ke arah dirinya.
-
Kenapa Dito masih mau koleksi pistol? 'Dia kan kolektor ya suka senjata bahkan dari umur lima tahun sudah diperkenalkan orang tuanya tentang senjata. Namanya hobi susah untuk diubah ya,' ujar Pahrur kepada wartawan, Kamis (4/4).
-
Kenapa Balai Yasa Madiun memproduksi senjata? Menariknya dari Balai Yasa Madiun ini, pada tahun 1947 tempat ini malah memproduksi berbagai jenis senjata api dan senjata tajam.
Dalam hal ini, dia beralasan meminta pihak berwajib mendampingi saat syuting. Pasalnya, semua itu ia lakukan karena pengalaman saat syuting di daerah Bandung, Jawa Barat.
"Kita pernah syuting di Bandung, saat itu adegan penjahat lari sambil megang pistol, padahal itu cuma pistol-pistolan. Tapi mana tahu ada warga yang ngeliat kaget, terus dilaporin ke polisi, sampai di BAP," kata Dedi.
Selain itu, dirinya tidak dapat memastikan Aa Gatot sudah berpengalaman memegang senjata atau tidak, karena itu bukan tugasnya sebagai sutradara.
"Gini, dalam film itu ada trainer bela diri sama tembak. Saya tidak tahu dia profesional apa tidak. Yang pasti saya cuma mengarahkan biar saat aksi menggunakan senjata lebih terlihat sama seperti film-film luar, kan saat menembak harus ada aksi. Soal profesional itu saya tidak tahu ukurannya di mana, apa sesuai dengan di lapangan tembak," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video yang mulanya hanya iseng itu malah berujung diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.
Baca SelengkapnyaSenjata tersebut untuk perlindungan diri anggota ketika menghadapi ancaman kejahatan dan mengamankan pelaku kejahatan.
Baca SelengkapnyaPengancaman terjadi saat korban yang memenangkan tender proyek pembangunan gedung di samping kantor Kementerian Agama Murarata.
Baca SelengkapnyaSaat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan uji coba ini terlihat amat menegangkan. Terlebih, proses uji coba dilakukan langsung kepada seorang prajurit.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian, AKP Dadang memakai pistol jenis HS untuk menghabisi nyawa AKP Ryanto.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaDua peristiwa maut terjadi dalam sepekan ini, yaitu polisi tembak polisi di Solok Selatan dan polisi tembak pelajar di Semarang.
Baca SelengkapnyaBukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPegawai tersebut adalah DN yang berstatus sebagai ASN aktif satker PN Depok.
Baca SelengkapnyaSenjata itu inventaris Sertu AA untuk bertugas yang merupakan ajudan atau ACD.
Baca Selengkapnya