Syaiful tewas usai pesta tuak semalam suntuk
Merdeka.com - Kejadian nahas menimpa salah seorang warga, Syaiful panggilan Ful (40), di Nagari Kotobangun, Kecamatan Kapur IX, Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Korban ditemukan tewas usai diketahui menenggak minuman tradisional jenis tuak, sejak Selasa (16/1) malam hingga Rabu (17/1)dini hari bersama dua orang temannya.
Jenazah korban ditemukan terbaring di salah satu palanta tempat istirahat berada tepat berada di depan warung salah seorang warga bernama Linsar, Jorong Sukakarya, Nagari Lubuakalai, Kecamatan Kapur IX, Rabu (17/1) dini hari.
"Benar, kita menemukan warga sudah tidak bernyawa di salah satu palanta, diketahui sebelumnya korban bersama dua orang temannya usai meminum-minuman keras tradisional jenis tuak," kata Kapolres Limapuluh Kota, AKBP Haris Hadis didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal, AKP Anton Luther dan KBO Reskrim, Iptu Muhammad Arvi.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Di mana almarhum meninggal? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Sesuai data kronologi informasi dari Polres Limapuluh Kota, malam sebelumnya, Ful bersama dua orang temannya, Sulaiman panggilan Sule (67) dan Buyung Syaipul (55), minum tuak di rumah Kifli panggilan Kipit (36) yang merupakan adik kandung korban.
Tengah malamnya, korban bersama dua orang temannya itu bertolak ke nagari tetangganya dan melanjutkan minum tuak di warung milik warga bernama Linsar. Saat itu diketahui sudah dini hari.
Tidak lama berselang, Ful, terlihat seperti sudah mabuk berat dan berjalan sempoyongan hingga palanta tempat istirahat yang berada di depan warung. Mengerang kesakitan di bagian dada, akhirnya korban terdiam dan diketahui telah meninggal.
"Berdasarkan hasil visum luar yang dilakukan tenaga medis dr Rini, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Begitu juga pada muntah korban juga tidak ditemukan tanda-tanda keracunan yang biasanya ditandai dengan busa dan muntah," kata Kapolres AKBP Haris Hadis.
Keluarga korban sudah mengikhlaskan kepergian saudaranya. Sebab sebelumnya diketahui keluarga korban yang merupakan warga asli Kabupaten Pasaman Timur tersebut, memang usai meminum tuak. Sehingga tidak bersedia untuk dilakukan autopsi.
"Rencananya korban akan dibawa pihak keluarga ke Kabupaten Pasaman Timur, kampung halamannya untuk dimakamkan," ujar KBO Reskrim Polres Limapuluh Kota, M. Arvi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi melakukan penyelidikan guna menangkap para pelaku tawuran yang melarikan diri usai kejadian.
Baca SelengkapnyaLidah Tergigit & Menjulur Keluar, WN Srilanka Tewas Usai Tenggak Obat Kuat
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaWaria diduga menganiaya korban kecelakaan lalu lintas hingga tewas di Tambun Bekasi.
Baca SelengkapnyaSementara korban dilarikan ke rumah sakit dan tewas tak lama dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman CCTV, terlihat jemaah meninggal dunia dalam kondisi bersujud ketika salat zuhur di masjid.
Baca SelengkapnyaKapolsek Kota Singaraja, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (8/8) sekitar pukul 07:00 WITA
Baca SelengkapnyaPara korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
Baca SelengkapnyaApi yang awalnya dinyalakan untuk membakar daun bambu kering, tiba-tiba menyebar dengan cepat dan melahap ranting-ranting di sekitarnya.
Baca Selengkapnya